I BERANDA I NASIONAL I INTERNASIONAL I METROPOLITAN I POLHUKAM I SOSDIKBUD I EKOBIS I SLERA I OLAHRAGA I NEWSTV I

Selasa, 27 Agustus 2013

Wakapolri Komjen Pol Drs Oegroseno SH :
Kedudukan Polisi dan Toilet Sama

Wakapolri Komjen Pol Drs Oegroseno SH, di hadapan sejumlah masyarakat pesisir pelabuhan dan nelayan, yang hadir dalam acara Halal Bihalal yang diselenggarakan di kawasan Jakarta Utara, (25/8/2013) mengatakan bahwa kita harus bangga dengan Masyarakat bangsa Indonesia dan Negara Indonesia. “Kebanggaan itu yang harus kita pegang teguh,” ucapnya.

Hadir di acara tersebut, perwakilan Gubernur DKI Jakarta, Wakil Walikota Jakarta Utara, Kabaharkam yang menggantikan posisi dirinya, Badruddin Haiti, Perwakilan Panglima TNI, Lawyer kondang Elza Syarief , Pentolan Partai Demokrat Andi Nurpati, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Mohammad Iqbal, Danrem Jakarta Utara, Ketua DPR RI Marzuki Ali, Tokoh-tokoh Masyarakat pesisir, nelayan pelabuhan, pelayaran dan lain-lain.

Kepada yang hadir, Oegroseno mengingatkan bahwa semua hanya titipan Allah SWT. Tidak ada yang abadi. “Saya mengabdi kepada Negara dan Bangsa ini melalui Polri, sering saya katakan kenapa saya pernah punya kalimat  ‘Jangan lagi ada darah dan air mata mengalir di kantor polisi, atau melalui Bumi Pertiwi tercinta ini’,” ungkapnya.

Oegroseno membenarkan apa yang dikatakan Ketua DPR RI Marzuki Ali tentang Jaminan Kesehatan Nasional. “Kalau orang sudah masuk kantor Polisi, apapun urusannya, di gigit nyamuk demam berdarah pun tidak boleh, jadi benar-benar masyarakat harus di perhatikan,”  tegasnya.

Menurutnya, kantor Polisi itu adalah kantor pelayanan masyarakat. Maka kantor Polisi harus lebih bagus dari hotel atau tempat-tempat lainnya. Termasuk toiletnya. Toilet di Kantor Polisi harus lebih bersih daripada tempat-tempat lain seperti mal atau pusat-pusat perbelanjaan.
“Polisi dan toilet itu punya kedudukan yang sama. Polisi menerima limbah social, toilet menerima limbah perut,” kata Oegroseno.

Oegroseno mengibaratkan Polisi dan Toilet itu punya kedudukan yang sama. Polisi menerima limbah social. Toilet menerima limbah perut. “Kesimpulannya setiap kantor Polisi toiletnya harus bersih… dan saya hanya melihat polisi bersih, kalau toiletnya bersih, walaupaun saya tau banyak polisi bersih, belum tentu toiletnya bersih,” terangnya.

Di hadapan masyarakat pesisir dan nelayan saat halal bihalal itu, Oegroseno mengatakan bahwa di kepolisian akan diterapkan pengecekan kesehatan bagi tahanan yang masuk dan keluar. “Polisi kalau nahan orang harus dicek kesehatannya, begitu orang itu masuk harus dicek keluarpun juga harus di cek, ini nanti akan kita terapkan, tidak boleh satu titik darahpun yang keluar, apalagi air mata,” ujar Wakapolri hamble ini.

Ditegaskannya, bahwa kantor polisi itu harus lebih bagus dari Hotel, kantor polisi harus punya toilet yang bersih, lebih bersih dari pada mall atau pusat pertokoan. (Lrd.Khalits)