Ditlantas Polda Metro Gelar Kompetisi Agen Pelopor Keselamatan
8Globalita.com - JAKARTA:Dalam rangka menekan angka kecelakaan lalu lintas sekaligus menjadi momen peringatan HUT Lalu Lintas yang ke-58, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menggelar kompetisi agen pelopor keselamatan lalu lintas.
"Selain menjadi momen peringatan HUT Lalu Lintas ke-58, Ini menjadi salah satu upaya dari Satpas Polda Metro Jaya dalam menekan angka kecelakaan dengan
mengajak masyarakat menjadi agen pelopor keselamatan lalu lintas," ujar kasi SIM Satpas SIM Polda Metro Jaya Kompol Twedy Aditya, Sabtu (7/9).
Di samping itu, katanya, kompetisi dengan konsep simulasi ujian teori SIM ini juga bertujuan agar masyarakat lebih memahami materi dan akhirnya memudahkan mereka dalam menghadapi ujian teori SIM.
Dikatakannya lagi, syarat mengikuti kompetisi ini pun sangat mudah. Yang pasti, Anda cukup memiliki kartu identitas diri (KTP) yang masih berlaku atau valid. Sebab, kompetisi ini bersifat terbuka untuk umum (masyarakat yang berdomisili di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Selanjutnya, Anda tinggal registrasi dengan mengunjungi websitehttp://lantas.metro.polri.go.id.
Mekanisme lomba tersebut ada tiga tahap, pertama, kompetisi online melalui website http://lantas.metro.polri.go.id,dimana waktu pelaksanaan mulai pada 9 September 2013 pukul 00:00 sampai dengan 15 September 2013 pukul 00:00. Diaman peserta menjawab 100 soal materi dasar pengetahuan lalu lintas secara online, dengan toleransi waktu selama 1 jam. Kemudian 50 peserta terbaik dapat melanjutkan kompetisi ke tahap 2."imbunya.
Kemudian, tahap 2 yang diuji adalah uji saftey riding di lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya,waktu pelaksanaan pada 21 September 2013. Dimana peserta diuji teknik dasar mengendarai sepeda motor. Kemudian 10 peserta terbaik dapat melanjutkan kompetisi ke tahap 3.
Selanjutnya ahap 3, dimana presentasi tentang analisa masalah lalu lintas Jakarta dan waktu pelaksanaan pada22 September 2013 di Monas. Peserta akan diberikan persoalan seputar masalah lalu lintas di ibukota Jakarta secara acak, dan tiap peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan ide atau gagasan dan jawaban terkait permasalahan lalu lintas tersebut secara langsung dihadapan para juri (pokrim)
