I BERANDA I NASIONAL I INTERNASIONAL I METROPOLITAN I POLHUKAM I SOSDIKBUD I EKOBIS I SLERA I OLAHRAGA I NEWSTV I

Rabu, 25 November 2015

EKBIS/Rab-25-11-2015/23:24-WIB/BSN dan GSO Kerjasama Fasilitasi Produk Indonesia Ekspor Ke Timur Tengah



Rabu 25 November 2015 || 23 : 24 WIB
Kategori : EKBIS
Penulis   : Riri / 801

BSN dan GSO Kerjasama Fasilitasi Produk Indonesia Ekspor Ke Timur Tengah

                            
8GlobaliTa – Jakarta, Badan Standardisasi Nasional (BSN) bekerjasama dengan Gulf Cooperation Council (GCC) – GCC Standardization Organization (GSO) menyelenggarakan dialog selama dua hari dengan tema “GCC Industry Dialogue dan Fasilitasi Produk ke Timur Tengah” yang diselenggarakan tanggal 25 – 26 November 2015, di salah satu hotel di kawasan Gatot Subroto Jakarta.

Acara yang berlangsung selama dua hari ini merupakan bagian dari Indonesia Quality Expo 2015, yang diadakan untuk memperingati Bulan Mutu Nasional setiap bulan November. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan skema akreditasi sertifikasi jaminan halal serta memfasilitasi keberterimaan produk ekspor dengan tujuan Negara Timur Tengah. Hadir dalam acara tersebut diantaranya Kepala BSN Bambang Prasetyo, Sekjen GSO, Nabil bin Ameen Mola yang menjadi pembicara dan mempresentasikan berbagai topik dan peserta dialog dari berbagai lembaga terkait baik swasta maupun pemerintah.

 
“Untuk dapat menghasilkan produk bermutu yang dapat menembus pasar global, diperlukan infrastruktur mutu yang terdiri dari Metrologi, Standar dan Penilaian Kesesuaian. Infrastruktur mutu tersebut merupakan infrastruktur terintegrasi yang diakui secara interansional sebagai infrastruktur yang diperlukan pelaku usaha untuk meningkatkan mutu produknya, dan digunakan oleh pemerintah untuk memastikan perlindungan konsumen kepada masyarakatnya,” kata Kepala BSN Bambang Prasetya yang juga merupakan Ketua Komite Akreditasi Nasional (KAN), saat jumpa pers di salah satu hotel di kawasan Gatot Subroto Jakarta, Rabu (25/11/2015)

Sebagaimana negara atau wilayah regional lainnya, GCC juga mengembangkan infrasturktur mutu tersebut sebagai salah satu piranti pengaturan pasar bagi produk yang dapat diedarkan di wilayahnya. GSO merupakan organisasi regional yang bertanggungjawab untuk memastikan efektivitas infrastruktur mutu di kawasan a atatersebut. Sebagai bagian dari dunia internasional, pertukaran produk dengan negara atau kawasan lain merupakan kondisi yang tidak mungkin dihindari.

 
“Karena itu BSN sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas infrastruktur mutu nasional Indonesia, dengan KAN yang menjalankan kegiatan akreditasi lembaga penilaian keseuaian di Indonesia bekerjasama dengan GSO dan Gulf Accreditation Council (GAC) dengan semangat saling menguntungkan dalam bentuk nota kesepahaman dalam bidang Standardisasi, Akreditasi dan Metrologi,” jelas Bambang.

Terdapat berbagai komoditi nasional yang dibutuhkan oleh negara-negara anggota GCC, demikian pula Indonesia membutuhkan berbagai komoditi dari kawasan GCC. Oleh karena itu sebagai bagian dari umat Islam Internasional, dengan Indonesia sebagai negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia,kerjasama dengan negara-negara anggota GCC dipandang akan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak.

“Selain itu juga akan membawa pengaruh besar khususnya untuk meningkatkan volume perdagangan antar negara-negara Islam di dunia,” tambah Bambang.

Harmonisasi Standar dan harmonisasi prosedur penilaian kesesuaian antar kedua belah pihak diharapkan dapat meningkatkan kelancaran perdagangan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di kedua belah pihak yang bekerjasama.

Kegiatan ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari lembaga sertifikasi, lembaga laboratorium, pengusaha dan lembaga pemerintah terkait. Dalam kesempatan ini akan dipresentasikan berbagai topik yang meliputi keynote speech dari Sekretaris Jenderal GSO Nabil bin Ameen Molla, GCC requirements for Exported products” dan “GCC requirements for halal products” oleh GCC representative, “Export Import Indonesia with Gulf Countries” oleh Kementerian Perdagangan, “Halal certification requirements” oleh LPPOM MUI, Accreditation Schema of Halal” oleh GAC serta “Accreditation Schema of Halal” oleh KAN.

Bambang mengungkapkan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi para pelaku usaha di Indonesia tentang potensi pasar di wilayah Timur Tengah bagi pelaku usaha nasional yang mampu menghasilkan produk yang bermutu. Pada akhirnya, penetrasi ekspor produk Indonesia ke Timur Tengah semakin meningkat. Apalagi banyak produk Usaha Kecil Menengah (UKM) unggulan terutama produk pangan kemasan yang telah memiliki sertifikat halal. (8Globalita – Riri / 801).


Follow beritanya di www.8globalita.com  link  www.8globalita.blogspot.com  link  @8globalita_801   link   @kk_viga    link   Facebook : Globalita Globalita.

Kirimkan pesan anda ke email kami di : kk_viga@yahoo.co.id atau delapanglobalita@yahoo.co.id