I BERANDA I NASIONAL I INTERNASIONAL I METROPOLITAN I POLHUKAM I SOSDIKBUD I EKOBIS I SLERA I OLAHRAGA I NEWSTV I

Sabtu, 30 Januari 2016

Wisata/Sab-30-1-2016/19:17-WIB/Indosat Cari Dana Jualan Boneka


Sabtu 30 Januari 2016 || 19 : 17 WIB
Kategori : Wisata
Penulis   : Lrd Viga – 801 / Ulfa

Indosat Cari Dana Jualan Boneka

 
8GlobaliTa - Jakarta, Indosat Ooredoo pada Sabut (30/01/2016) meluncurkan program donasi berupa melalui penjualan sepasang boneka jerapah, Dirgah dan Ayuri70. Seluruh  hasil penjualannya akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan hidup Dirgah dan AyuRI70. Sepasang jerapah yang didatangkan dari Taronga Zoo - Australia untuk Taman Margasatwa Ragunan sebagai bagian dari kerjasama pengembangan. Pertukaran fauna (breeding loan) dalam program Sister City antara Jakarta dengan New South Wales.

Sepasang jerapah bernama Dirgah dan Ayuri70 didatangkan ke Taman Margasatwa Ragunan (TMR) pada Agustus 2015 lalu, bertepatan dengan hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke 70. Nama tersebut diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan President Director & CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli. Indosat Ooredoo memfasilitasi kedatangan sepasang jerapah tersebut sebagai komitmen untuk mendukung program Sister City antara Jakarta dan New South Wales.

                                                                                                          
“Indosat Ooredoo secara konsisten terus melaksanakan program Corporate Social Responsuility (CSR) secara berkelanjutan sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, termasuk kepedulian terhadap lingkungan dan fauna. Setelah menghadirkan aplikasi Ragunan Zoo, memfasilitasi kedatangan sepasang jerapah, dan kami kini meluncurkan boneka Dirgah dan Ayuri70 untuk membuat kunjungan ke Taman Margasatwa Ragunan lebih menyenangkan. Hasil dari penjualan boneka ini seluruhnya akan digunakan untuk merawat sepasang jerapah tersebut agar dapat berkembang biak lebih banyak lagi,” ujar Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat Ooredoo, di acara peluncuran Program Donasi Penjualan Sepasang Boneka Jerapah Dirgah dan Ayuri70, di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Sabtu (30/01/2016).

Penjualan boneka sepasang jerapah tersebut akan dilakukan di gerai-gerai Indosat
Ooredoo Jabotabek (Jakarta – Bogor – Tangerang – Bekasi), penjualan langsung di area kandang jerapah setiap Sabtu dan Minggu di Taman Margasatwa Ragunan, serta secara online di Cipika.co.id. Pelanggan bisa mendapatkan boneka ini dengan harga Rp. 200.000 perboneka.

 
“Terima kasih atas dukungan Indosat Ooredoo dalam program konservasi khususnya sepasang jerapah yang ada di Taman Margasatwa Ragunan melalui peluncuran program donasi berupa penjualan sepasang boneka jerapah Dirgah dan Ayuri70, agar pengelolaan konservasi menjadi lebih meningkat serta satwa semakin sejahtera,” jelas drh. Bambang Triana selaku Kepala Kantor Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, di hari yang sama.

Sebelumnya, pada bulan Mei 2015 lalu, Indosat Ooredoo mempersembahkan sebuah aplikasi mobile  kebun binatang yang mendukung konsep smart city Pemprov DKI Jakarta yang diberi nama Ragunan Zoo. Aplikasi karya pemenang IWIC tersebut telah diunduh oleh lebih dari 10.000 orang dengan rating 4,55 dari skala 5 di Google Play Store. Ragunan Zoo apps membuat berbagai informasi TM Ragunan baik itu informasi binatang, info jadwal atraksi binatang, peta digital area kebun binatang, games interaktif, serta berbagai fasilitas yang ada di area kebun binatang. Saat ini sudah dapat dinikmati juga oleh pengguna IOS dengan beberapa pengembangan yang memungkinkan pengunjung dapat mendengarkan deskripsi hewan melalui audio melalui fasilitas fitur AUDIO GUIDE di Ragunan Zoo App.

Baru-baru ini, Indosat Ooredoo mendapatkan penghargaan Padmamitra dari pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan didukung oleh forum CSR Provinsi DKI Jakarta untuk kategori ‘Perusahaan Swasta yang menyelenggarakan program CSR menurut Berkelanjutan Program’. Indosat Ooredoo dinilai telah berperan aktif dalam pembangunan melalui kegiatan CSR yang menciptakan keseimbangan antara people (manusia), Planet (bumi/alam) dan Profit (bisnis) yang sering disebut dengan Triple Bottom Line.

Indosat Ooredoo (IDX : ISAT), anggota dari Ooredoo Group, adalah perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia yang memberikan akses dan konektivitas kepada setiap orang dan bisnis. Berfokus pada Human growth, Indosat Ooredoo ingin meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik melalui dunia digital.

 
Pada akhir kuartal III tahun 2015, Indosat Ooredoo memiliki 69 juta pelanggan, mencatatkan peningkatan pengguna data sebesar 155% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Indosat Ooredoo memiliki pegawai lebih dari 3.000 orang dan mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 10,5% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Indosat Ooredoo menerima penghargaan sebagai Most Innovative Company of the Year tahun 2015 dari Asia Pasific Stevie Awards.

 
Ooredoo adalah perusahaan telekomunikasi internasional terkemuka yang menyediakan layanan selular, telekomunikasi fixed line, internet broadband dan layanan bagi pelanggan korporasi, sesuai kebutuhan pelanggan ritel dan bisnis di Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Tenggara. Sebagai perusahaan yang fokus pada masyarakat, Ooredoo, memiliki visi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan yakin bahwa layanannya dapat mendorong pertumbuhan bagi pelanggannya untuk mencapai potensi terbaiknya melalui penyediaan layanan komunikasi yang bermanfaat. Ooredoo telah hadir di Qatar, Kuwait, Oman, Algeria, Tunisia, Iraq, Palestina, Maldives, Myanmar dan Indonesia. Perusahaan meraih predikat sebagai “Most Innovative Company of the Year- untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika” pada International Businnes Awards tahun 2015.

Perusahaan melaporkan pendapatan usaha sebesar US$9,1 milyar di tahun 2014 dan memiliki lebih dari 114,9 juta pelanggan di seluruh dunia per 30 September 2015. Saham Ooredoo tercatat di Bursa Qatar dan Bursa Sekuritas Abu Dhabi. (8GlobaliTa – Lrd Viga – 801 / Ulfa).


Follow beritanya di www.8globalita.com  link  www.8globalita.blogspot.com  link  @8globalita_801   link   @kk_viga    link   Facebook : Globalita Globalita.

Kirimkan pesan anda ke email kami di : kk_viga@yahoo.co.id atau delapanglobalita@yahoo.co.id

Jumat, 29 Januari 2016

Hukum/Jum-29-01-2016/08:08-WIB/Apartemen Green Pramuka City Rawan Terhadap Tumbuh Kembang Anak



Jumat 29 Januari 2016 || 08 : 08 WIB
Kategori : Hukum
Penulis   : 801 / Ulfa

Apartemen Green Pramuka City Rawan Terhadap Tumbuh Kembang Anak
Security Apartemen Green Pramuka City saat diklarifikasi
8GlobaliTa – Jakarta, Ketika kita memutuskan membeli sebuah apartement, kita berharap tempat tersebut dapat dijadikan sebagai tempat tinggal layaknya sebuah rumah. Pemilihan apartement seringkali lebih kepada lokasinya yang berada di tengah kota, berbeda dengan rumah yang senantiasa lokasinya pasti berada di pinggiran kota, khususnya di wilayah Jakarta, yang penduduknya sudah padat dan notabene adalah tersisih oleh bangunan-bangunan bertingkat seperti mal, perkantoran, kondominium, ruko, apartement dan lain-lain.

Faktor utama seseorang memutuskan menyewa atau membeli apartement sebagai pengganti rumah tinggal adalah lebih kepada selain lokasinya di tengah kota, juga karena berbagai fasilitas yang ditawarkan, seperti kolam renang, system pengamanan dan keamanan 24 jam, dan lain-lain, bagi keluarga penyewa atau pembeli selaku penghuni, juga memberikan rasa nyaman kepada para tamu penghuni, saat tuan rumah menerima tamu. Karena sebagai mahluk social, manusia tanpa melihat ras, suku dan agama, tak terlepas dari selalu berinteraksi.

Gedung Apartemen Green Pramuka City Rawasari Jakarta Pusat
Kenyamanan dan keamanan itulah yang seringkali menjadi factor pilihan utama para penyewa maupun pembeli. Sehingga rela membayar segala bentuk fasilitas yang ditawarkan yang menjadi kebijakan dari perusahaan atau manajemen apartemen yang bersangkutan.

Namun tidak semua apartemen dapat memberikan kenyamanan dan keamanan sesuai promosi. Salah satunya adalah Green Pramuka City yang berlokasi di Jakarta Pusat. Bagi para calon konsumen Apartement Green Pramuka City, hendaknya berpikir ulang jika mau menyewa atau membeli Apartemen, pasalnya, Rabu (27/01/2016) telah terjadi tindakan tidak menyenangkan terhadap penghuni apartemen tersebut bahkan terhadap awak media.

Usut punya usut, sebut saja Eko (Security Apartemen Green Pramuka City) telah mengusir enam orang anak SMP dari kolam renang Apartemen tersebut, dikarenakan Reva (seorang anak dari penghuni apartemen tersebut) mengajak kelima temannya untuk berenang di Kolam renang yang ada di Wilayah apartemen sebagai fasilitas umum bagi penghuni apartemen. Namun ungkapan dan perlakuan sang security Eko dinilai tidak pantas oleh Eci, kakak Reva.

Berdasarkan investigasi, saat ditemui awak media dihalaman parkir apartemen yang disewanya, Kamis (28/01/2016), Eci menerangkan, “adik saya diusir dengan perkataan yang tidak pantas didengar oleh anak seusianya,” …kamu tidak boleh berenang disini rame – rame, disini hanya boleh berenang untuk tiga orang saja, kalau tidak bisa diatur (diberi tahu) kamu buat Apartemen dan kolam renang sendiri…,” ungkap Eci menirukan hardikan Eko (security Apartemen Green Pramuka City) kepada adiknya Reva. 

Eci kakak Reva (saksi korban) konfirmasi kepada Indrias, (28/01/2016
“Saya tidak terima cara dia (sekuriti Eko, -red.) melarang adik saya, sebagai anak yang baru berusia sekitar 13-14 tahun, tentu perkataan kasar Eko sangat berdampak buruk terhadap psikologis adik saya, oleh karenanya saya akan laporkan hal ini kepada Komisi Perlidungan Anak Indonesia (KPAI) dan Polres Jakarta Pusat unit PPA,” tegasnya kepada awak media.

Sementara itu, Chief Security Apartement Green Pramuka Indrias S, saat ditemui wartawan di Basement depan kantor manejemen, Kamis (28/01/2016) menjelaskan, “Saya tidak tahu secara langsung kejadiannya, silakan mediasi dengan Eko anggota saya, jika benar anggota saya salah kami akan tindak tegas dari surat peringatan (SP) ke 1-2 sampai pemecatan,” ujarnya singkat.
Namun keterangan Indrias ini berbeda dengan saat dikonfirmasi oleh wartawan Sorot  Keadilan, Zaenal Mappirewa Rabu (27/01) di kantor manajemen Green Pramuka City, saat ditanya mengapa security memperlakukan anak sekasar itu, Indrias hanya mengatakan, “anggota saya sudah sesuai ‘SOP’,” Ujarnya seakan membela Eko kawan sekerjanya.

Lalu apakah benar Standart Operasional Prosedur (SOP) dengan menghardik anak anak kecil dengan kasar itu yang dijalankan oleh manajemen dan pengelola apartemen Green Pramuka City ?” SOP macam apa itu ya yang melakukan tindak pengamanan dengan “kekerasan”, apalagi terhadap anak-anak di bawah umur ?? ” tanya Zaenal saat kejadian, menanyakan hal tersebut dengan kapasitasnya sebagai wartawan dan ingin mendapatkan keseimbangan berita sehingga harus investigasi ke lapangan.

Zaenal kepada awak media di Kantor Sorot Keadilan Gedung Dewan Pers Jakarta Pusat menuturkan, “Saya memperkenalkan diri bahwa saya selaku wartawan yang mendapat informasi bahwa : ada enam orang anak SMP yang dibully disini, namun tanggapan Indrias sangatlah diluar dugaan dan melecehkan profesi wartawan, “Bapak tidak perlu ‘gagah – gagahan’ dengan kartu Pers bapak, disini banyak wartawan dan pengacara, saya tahu ‘cara – cara’ kerja wartawan yang sukanya ‘ cari – cari persoalan’,” tutur Zaenal menirukan perkataan Indrias saat itu, saat ditanya Standart Operasional Prosedur yang katanya sudah dijalankan dengan benar.

Awak Media di ruang SPKT Polres Jakarta Pusat (28/01/2016
Sementara itu, John, Manager Property Apartemen Green Pramuka City, saat dikonfirmasi beberapa awak media yang meminta kejelasan, malah menantang awak media supaya melaporkan saja ke polisi perkara ini apabila merasa tidak senang. “Silahkan saja kalian laporkan ke polisi kalau memang merasa tidak senang,” ujarnya sambil melarang awak media memotretnya, saat dimintai keterangan dan klarifikasi atas kejadian tersebut dikantornya di salah satu ruangan di basemen gedung apartemen Green Pramuka City, Kamis, (28/01/2016).

Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia DPC – PWRI Jakarta Utara, Rukmana, SPd.I mengatakan, “Sudah terjadi pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, terutama pasal 18. Hal ini tidak boleh dibiarkan, karena Wartawan bekerja sudah sesuai dengan etika jurnalistik bahkan melakukan check and recheck untuk keseimbangan pemberitaan. Namun ada oknum yang diduga melakukan “penghinaan terhadap PROFESI WARTAWAN”. Saya menghimbau kepada rekan-rekan media untuk bersatu agar profesi kita jangan sampai direndahkan oleh oknum-oknum kerdil tersebut, Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia siap mengawal proses hukumnya.” Ujarnya di kantornya jalan Yos Sudarso 57 Jakarta Utara, Kamis (28/01/2016), dengan nada kesal dan menyesalkan ucapan penghinaan terhadap Profesi wartawan.

Zaenal wartawan Sorot Keadilan
Zaenal pun segera bergegas melaporkan Indrias ke Polres Jakarta Pusat pada Kamis (28/01) untuk ditindak lanjuti secara hukum. Pemred Media Sorot Keadilan, Andi Mulyati, SH. mendampingi Zaenal wartawannya untuk melaporkan kasus pelecehan wartawan dan menggelar konferensi pers di Mapolres Jakarta Pusat (28/01/2016)

Di tempat terpisah, Ketua Umum Persatuan Wartawan dan Media Massa Nusantara, LR Dewie S.Sos, mengatakan Untuk menegakkan hukum terjaminnya profesi wartawan yang dilindungi Undang-undang, sikap arogansi pihak sekuriti Apartemen Green Pramuka City harus disikapi serius oleh seluruh yang berprofesi wartawan. Tidak hanya wartawan media online dan cetak, tapi juga oleh seluruh media di nusantara, media terkenal dan besar seperti televisi, karena sudah menyangkut harga diri dan martabat profesi wartawan di seluruh Indonesia.

“Tindakan rekan kita, Zaenal membawa kasus ini ke ranah hukum adalah hal yang tepat, mengingat sikap arogansi yang dilakukan sekuriti apartemen Green Pramuka City, yang sudah menyinggung dan merendahkan profesi wartawan ini sudah seharusnya mendapatkan pelajaran yang pantas, apalagi seorang yang bukan wartawan mengaku-ngaku mengetahui cara-cara kerja wartawan. Tindakan dan upaya Zaenal ini wajib kita dukung, tidak hanya Zaenal, tapi siapapun yang membela dan menegakkan harkat dan martabat dan harga diri profesi wartawan, wajib kita dukung,” ungkapnya penuh penegasan.

Apabila benar Standart Operasional Prosedur (SOP) Pengamanan Apartemen Green Pramuka City seperti yang dikatakan Indrias, kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berniat ingin menyewa atau membeli Apartemen Green Pramuka City, sungguh sangat perlu berhati hati. Agar berpikir ulang beribu kali untuk tidak tinggal di sebuah komunitas yang penuh dengan kekerasan yang dapat merugikan kehidupan bersosial.  Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, menyangkut keselamatan diri, khususnya terhadap anak-anak di bawah umur yang masih rentan dan labil yang bisa berpengaruh terhadap perkembangan mental, psikis, emosional, psikologis, etika, budaya sopan santun, tutur kata dan lain-lain.

Beberapa awak media dari berbagai organisasi wartawan siap mem "back- up"

Awak Media dari Berbagai organisasi Wartawan dan Media Nusantara bersatu menginvestigasi para pelaku yang diduga telah melecehkan profesi wartawan. Solidariatas pekerja media baik cetak, elektronik maupun online dan Televisi yang siap mem”back-up” pelecehan profesi wartawan patut diacungi jempol. Hidup Jurnalis . #Save Journalist. (8GlobaliTa - 801/Ri2)

Follow beritanya di www.8globalita.com  link  www.8globalita.blogspot.com  link  @8globalita_801   link   @kk_viga    link   Facebook : Globalita Globalita.

Kirimkan pesan anda ke email kami di : kk_viga@yahoo.co.id atau delapanglobalita@yahoo.co.id

Film/Jum-29-1-2016/04:20-WIB/MD Pictures Rilis Film TALAK 3


Jumat 29 Januari 2016 || 04 : 20 WIB
Kategori : Film
Penulis   : Lrd Viga 801 / Ulfa

MD Pictures Rilis Film TALAK 3

 
8GlobaliTa – Jakarta, Segera hadir satu lagi film produksi MD Pictures di awal tahun 2016, Film “Talak 3” karya sutradara Hanung Bramantyo. Kali ini Hanung Bramantyo bertindak sebagai Produser, sekaligus merangkap Sutradara bersama Ismail Basbeth yang pernah dinominasikan sebagai sutradara terbaik FFI 2015.

Film bergenre drama komedi dengan pengambilan gambarnya dilakukan di Yogyakarta ini di bintangi Laudya Cintya Bella, Vino G. Bastian, Reza Rahadian, Tika Panggabean, Cak Lontong, Dodit Mulyanto dan Mike Lucock. Musiknya ditata dengan apik oleh Krisna Purna yang mendapat penghargaan sebagai piñata musik terbaik di ajang FFI 2015.

Film yang skenarionya ditulis oleh Bagus Bramanti ini bercerita tentang pasangan suami istri yang telah resmi bercerai namun masih menjadi rekan kerja yang kompak dalam berbisnis. Saat hendak memulai sebuah proyek, benih-benih cinta diantara keduanya kembali bersemi.

 
Singkat cerita, mereka berencana untuk rujuk, bukan hanya karena CLBK (cinta lama bersemi kembali), tapi juga demi kepentingan bisnis dan menyelamatkan kondisi keuangan keduanya. Sesimpel itukah? Tentu tidak. Ketika bercerai, Bagas (Vino G. Bastian) begitu emosinya hingga menjatuhkan Talak 3 kepada Risa (Laudya C. Bella), yang artinya bila ada niatan untuk rujuk harus melalui Muhalil, yaitu seorang laki-laki lain menikahi pihak perempuan kemudian bercerai.

Demi memuluskan niatan ini, Bagas mencoba mengakali aturan dengan mencarikan suami kontrak untuk Risa. Beberapa calon dijajaki, mulai dari cowok ngocol, sampai motivator gadungan mereka temui. Tak satupun memenuhi syarat. Pikir punya pikir akhirnya  pilihan jatuh ke Bimo (Reza Rahadian), teman masa kecil Risa.

Sejak kecil, Bimo selalu ada disamping Risa, dan selalu membantu Risa dalam kesusahan. Orangnya baik, dan bertanggung jawab. Dalam proses merencanakan pernikahan palsu itu, terungkap bahwa sesungguhnya Bimo menyimpan rasa cinta yang besar dan mendalam kepada Risa. Itulah mengapa Bimo selalu rela berkorban untuk Risa. Tahukah Bagas akan perasaan Bimo ini? Lalu bagaimana kelanjutan cinta segitiga antara Bagas-Risa-Bimo ini?

“Saya turun langsung menangani film ini dari awal hingga akhir, karena dalam Talak 3 saya coba menyuguhkan sesuatu yang baru, segar dan kekinian. Jadi tidak boleh main-main. Boleh ngebanyol di film, tapi menggarapnya serius. Terlebih saya mendapat wewenang penuh dari Pak Manoj Punjabi (CEO MD Corp) untuk menggarap film ini, jelas saya tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan. Lucu tidaknya memang relative, tapi dalam film ini saya yakin ada pembelajaran yang bisa dipetik. Silahkan lihat sendiri. Talak 3 bulan Februari 2016”, demikian Hanung memberi penjelasan. (8GlobaliTa – Lrd Viga -801 / Ulfa).


Follow beritanya di www.8globalita.com  link  www.8globalita.blogspot.com  link  @8globalita_801   link   @kk_viga    link   Facebook : Globalita Globalita.

Kirimkan pesan anda ke email kami di : kk_viga@yahoo.co.id atau delapanglobalita@yahoo.co.id