Kamis 31 Maret 2016 || 20 : 15 WIB
Kategori : Musik
Penulis : Lrd Viga
801 / Ri2
SEVENTEEN Launching Album Pantang Mundur
8GlobaliTa – Jakarta,
Grup Band Seventeen meluncurkan album terbarunya “Pantang Mundur” di KFC
kawasan Tugu Tani Gambir Jakarta, Kamis (31/3/2016), di bawah naungan lebel
Cuan Musik.
Berproses dalam sebuah band selama 17 tahun bukanlah hal
yang mudah. Pasang surut yang terjadi sepanjang perjalanan mereka dalam
internal band ataupun industri musik membuat Seventeen mantap . ‘Pantang
Mundur’ bagi Seventeen bukan sekedar judul album yang ditempelkan saja, tetapi
sebuah semangat besar yang terus membara.
“Jadi kita tidak akan mundur, seperti apapun industry
musiknya, ataupun musim musiknya. Selama kawan Seventeen (panggilan untuk fans)
masih ada, kita akan selalu pantang mundur,” ujar sang vokalis Ivan.
‘Pantang Mundur’ adalah album ke-6 Seventeen. Penggarapan
album ini memakan waktu cukup lama. Dimulai dari tahun 2013 setelah Seventeen
menelurkan album ‘5ang Juara’. Sembari mempromosikan album tersebut, mereka
telah mencicil menggarap beberapa materi lagu hingga akhirnya merilis single
petama ‘Cinta Yang Sembunyi’. Sejak itu lagu demi lagu perlahan diproduksi band
asal Yogyakarta tersebut sembari tetap
melakoni semua kegiatan off air.
Yang membuat proses pengerjaan ‘Pantang Mundur’ terasa jauh
berbeda dari album-album sebelumnya adalah keberadaan Music Director. Untuk
pertama kalinya Seventeen menyerahkan karya mereka untuk “dikawal” musisi lain.
Mereka dibantu Pay Burhan ‘BIP’, Tomo Widayat serta Tama Wicitra. Ketiga orang
ini memberikan begitu banyak masukan serta kontribusi yang besar dalam
perkembangan musik Seventeen saat ini.
Herman sang gitaris pun menambahkan dirinya secara personal
mengakui sangat menikmati sekali penggarapan album tersebut. Ternyata lewat MD itulah
Seventeen merasa lebih mudah untuk menuangkan semua isi pikiran mereka dalam
karya. Semua dipenuhi sesuai dengan apa yang mereka pikirkan. Dari mulai sound,
arransemen hingga ke lirik lagu.
Salah satu perubahan besar yang belum pernah dialami
Seventeen adalah lahirnya single kedua ‘Aku Gila’. Single tersebut boleh
dibilang tak pernah terpikirkan oleh Seventeen sebelumnya. Hal yang mungkin
sempat menjadi perdebatan di dalam internal mereka.
“Awalnya malah kita sempat skeptic apa iya ini benar, cocok,
bisa berhasil dan lain-lain. Tapi setelah proses itu dijalanin kami ngerasanya
ini benar-benar penyegaran musik Seventeen yang sesungguhnya. Lebih kepada
orang lain yang bisa melihat musik Seventeen lewat sisi berbeda dan menggali
potensi itu,” tutur Bani sang pembetot Bass.
“Dan enak juga ternyata di bantu MD. Selama ini kan otak dan ego kita
sebagai player itulah yang dituang kedalam lagu. Sekarang kami benar-benar
player aja, jadi tinggal hajar,” sambung drummer Andi.
Hingga Seventeen pun
tak segan menerima tantangan untuk mendaur ulang lagu ‘Kegagalan Cinta’
milik sang raja dangdut Rhoma Irama. Bahkan mereka mengemasnya dalam dua versi
yang juga turut hadir di album ini. total ada 11 lagu dalam ‘ Pantang Mundur’
yang siap diluncurkan.
Makna 17 Tahun Seventeen
Bicara tentang usia band selama 17 tahun. Terlalu banyak
yang telah dilewati. Seperti histori nama Seventeen sendiri, band tersebut
memulai perjalanan mereka sejak rata-rata berusia 17 tahun.
Kala itu mereka adalah sekelompok anak muda yang disatukan
oleh musik dan berkarya bersama. Pergantian formasi beberapa kali dialami
Seventeen bahkan mereka sempat cuti panjang karena kehilangan vokalis
sebelumnya. Ditambah lagi perubahan pola pikir dan kehidupan masing-masing
personil yang kini bahkan semuanya telah berkeluarga. Semuanya menambah
perjalanan mereka berwarna.
Namun Seventeen bangkit dan kembali bisa membuktikan diri
bahwa mereka layak mendapatkan tempat dalam industri musik. Bukan hanya itu,
industri yang terus berubah pun membuat semangat serta perjalanan mereka tak
selalu berjalan mulus. Tapi mereka tak berhenti mencari jalan terbaik yang bisa
ditempuh.
Usia 17 tahun bukan lagi waktunya bagi Seventeen untuk
bersantai. Umur yang mapan membuat mereka justru harus bertindak lebih banyak
agar segala sesuatunya berjalan lancar.
Seventeen bukan hanya sebuah band, tapi juga rumah sekaligus
keluarga. Apapun yang masing-masing kerjakan di luar Seventeen, band ini akan
menjadi rumah untuk kembali.
“Mungkin aku udah ditakdirkan untuk terus di sini. Begitu
juga yang lain. Suka duka sudah kami alami dan itu menguatkan Seventeen sebagai
rumah kami. Sampai kapanpun, sampai Tuhan yang memisahkan kita,” tutup Bani. (8globaliTa – Lrd
Viga-801/Riri).
Follow beritanya di www.8globalita.com
link www.8globalita.blogspot.com
link @8globalita_801 link
@kk_viga link Facebook : Globalita Globalita.
Kirimkan pesan anda ke email kami di : kk_viga@yahoo.co.id atau delapanglobalita@yahoo.co.id