I BERANDA I NASIONAL I INTERNASIONAL I METROPOLITAN I POLHUKAM I SOSDIKBUD I EKOBIS I SLERA I OLAHRAGA I NEWSTV I

Rabu, 13 April 2016

Ekbis/Sel-12-4-2016/21:19-WIB/Bank BTN Optimis Bisnis 2016 Tumbuh Lebih Baik


Selasa 12 April 2016 || 21 : 19 WIB
Kategori : Ekbis
Penulis   : Lrd Viga - 801 / Riri

Bank BTN Optimis Bisnis 2016 Tumbuh Lebih Baik

 
8GlobaliTa – Jakarta, Perubahan susunan pengurus Bank BTN bertujuan untuk mendorong optimalisasi peningkatan kinerja perseroan. Direktur Utama Bank BTN, Maryono, Optimis Pertumbuhan Bisnis BTN di tahun 2016 akan lebih baik.
Hal tersebut diungkapkan Maryono di acara RUPST di gedung BTN – Jakarta. Selasa (12//4/2016).

Bank BTN menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2016. Penyelenggaraan RUPST adalah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana Penyelenggara Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. RUPST Bank BTN kali ini mengalami beberapa kali perubahan jadwal. Perubahan tersebut lebih disebabkan karena permintaan Menteri BUMN tentang adanya penambahan agenda RUPST Bank BTN.

RUPST Bank BTN semula dijadwalkan pada tanggal 24 Maret 2016. Kemudian berubah jadwal menjadi 7 April 2016 dan berikutnya ditetapkan penyelenggaraannya menjadi tanggal 12 April 2016.

 
Adapun acara RUPST Bank BTN tahun 2016 yang dilaksanakan tersebut adalah, satu,  Persetujuan Laporan Tahunan termasuk Pengesahan Laporan Keuangan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisi untuk tahun buku 2015, serta Pengesahan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Perseroan tahun buku 2015.

Kedua, Persetujuan Penggunaan Laba Perseroan untuk Tahun Buku 2015. Ketiga, Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina  Lingkungan untuk tahun buku 2016.

Keempat, Penetapan besaran gaji Direksi dan hononarium Dewan Komisaris untuk tahun buku 2016 serta tantiem bagi segenap anggota Direksi dan Komisaris untuk tahun buku 2015.

Kelima, Laporan penggunaan dana hasil penggunaan umum Obligasi Berkelanjutan II Bank BTN tahap 1 tahun 2015. Dan keenam adalah Perubahan Pengurus Perseroan.

Per 31 Maret 2016 Bank BTN memiliki 10.590.000.000 lembar saham, dengan komposisi 60% Pemerintah atau 6.354.000.000 lembar saham dan Masyarakat atau Publik 40% atau 4.236.000.000 lembar saham. Kepemilikan saham public terdiri dari 24,89% investor asing dan 15,11% investor domestic.

Secara umum mata acara yang diusulkan dalam RUPST  Bank BTN dapat disetujui oleh peserta rapat. Baik itu mengenai persetujuan atas laporan tahunan 2015, persetujuan penggunaan laba perseroan dan penetapan akuntan public. Sementara untuk penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II Bank BTN tahap 1 tahun 2015, namun demikian mata acara ini hanya bersifat laporan, sehingga tidak diambil keputusan dalam mata acara ini.

Hal yang cukup menonjol dalam RUPST Bank BTN tahun 2016 adalah perubahan pengurus Bank yang menjadi mata acara terakhir dalam RUPST tahun kali ini. Sesuai hasil keputusan RUPST Bank BTN tahun 2016. Menetapkan Susunan pengurus Bank BTN sebagai berikut :


Dewan Komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menjadi adalah
Komisaris Utama/Independen     :   I Wayan Agus Mertayasa
Komisaris Independen                 :   Kamaruddin Sjam
Komisaris Independen                 :   Arie Coernadi
Komisaris Independen                 :   Lucky Fathul Azis H
Komisaris                                     :   Imam Sugema
Komisaris                                     :   Sumiyati
Komisaris                                     :   Maurin Sitorus
    
Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, yakni
Direktur Utama                           :   Maryono
Direktur                                       :   Mansyu S Nasution
Direktur                                       :   Imam Nugroho Soeko
Direktur                                       :   Adi Setianto
Direktur                                       :   Sulis Usdoko
Direktur                                       :   Oni Febrianto
Direktur                                       :   Handayani
Direktur                                       :   Catur Budi Harto

“Di susunan komisaris terjadi perubahan, yaitu Bapak Imam Sugema yang sebelumnya Komisaris Utama di PGN menggantikan Komisaris Utama BTN sebelumnya, yaitu  bapak Sampurno. Sementara Perubahan di anggota Direksi adalah Handayani, yang sebelumnya adalah Direktur PT Garuda menggantikan Direktur BTN sebelumnya yaitu bapak Azis Wijayanto yang mendapat tugas baru menjadi Direktur Bank BNI,” ujar Dirut BTN, Maryono, di Gedung BTN – Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Maryono - Direktur Utama Bank Tabungan Negara
 
Hasil RUPST Bank BTN kali ini menyetujui pembagian dividen sebesar 20% dari Laba Bersih tahun 2015. Hal ini berarti pemegang saham akan menerima Rp. 34,955756 dividen per lembar saham. Pemegang saham yang berhak atas dividen adalah pemegang saham yang tercatat pada tanggal 22 April 2016 dan dividen akan dibagikan pada tanggal 12 Mei 2016.

Menanggapi perubahan Direksi, Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengatakan Perubahan susunan pengurus bank merupakan hal biasa dalam organisasi.

“Prinsip bagi kami dalam BOD adalah bekerja sesuai amanah yang diberikan oleh pemegang saham. Penggantian susunan BOD itu merupakan kewenangan sepenuhnya pemegang saham,” ujar Dirut Bank BTN, Maryono, di acara press conference di Gedung BTN – Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Tetapi Maryono yakin bahwa yang diputuskan oleh pemegang saham adalah yang terbaik yang perlu diambil untuk kelangsungan dan masa depan bisnis Bank BTN.
Perubahan ke arah yang lebih itu dipandang sangat dibutuhkan oleh Perseroan. Perubahan ini adalah untuk memenuhi tuntutan bisnis, mewujudkan visi, misi dan sasaran strategis sebagaimana yang dituangkan dalam program transformasi, termasuk mensukseskan program Sejuta Rumah.

Menurut Maryono perubahan ini sudah pasti juga berdasarkan evaluasi dari pemegang saham pengendali dan rekomendasi Dewan Komisaris serta Komite Remunerasi dan Nominasi.

Maryono menjelaskan Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Perekonomian Indonesia pada umumnya dan industri perbankan pada khususnya. Ekonomi Indonesia tahun 2015 tumbuh 4,79% (empat koma tujuh sembilan persen), melambat dibandingkan tahun 2014 sebesar 5,02% (lima koma nol dua persen), sejalan dengan melemahnya ekonomi global, terutama Tiongkok, serta penurunan harga minyak dan komoditas.

Perlambatan ini berdampak pada pertumbuhan perbankan nasional. Pertumbuhan kredit sepanjang 2015 tercatat sebesar 10,44% atau lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 11,58%. Selain perlambatan ekonomi, meningkatnya resiko kredit di beberapa industri membuat bank menjadi lebih selektif dalam menyalurkan kredit baru. Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga juga melambat menjadi sebesar 7,26% di tahun 2015 dibandingkan 12,29% pada tahun 2014.

Bank BTN berhasil mencatatkan kinerja yang sangat memuaskan di tahun 2015. Di tengah kondisi perekonomian nasional yang melambat tersebut, Bank BTN justru menunjukkan pertumbuhan yang sangat kuat. Kredit dan Dana Pihak Ketiga tumbuh melampaui angka industri.

Sementara rata-rata perbankan mengalami penurunan pendapatan, Laba bersih BTN meningkat dengan sangat signifikan. Begitu juga dengan kualitas kredit. Di tengah NPL Bank BTN perbankan yang memburuk akibat perlambatan ekonomi dan peningkatan risiko nilai tukar, NPL Bank BTN mengalami perbaikan yang signifikan.

“2016 kami optimis pertumbuhan bisnis Bank BTN akan menjadi lebih baik,” tegas Maryono. (8globaliTa – Lrd Viga-801/Riri).



Follow beritanya di www.8globalita.com  link  www.8globalita.blogspot.com  link  @8globalita_801   link   @kk_viga    link   Facebook : Globalita Globalita.

Kirimkan pesan anda ke email kami di : kk_viga@yahoo.co.id atau delapanglobalita@yahoo.co.id