Selasa 12 April 2016 || 21 : 19 WIB
Kategori : Ekbis
Penulis : Lrd Viga -
801 / Riri
Bank BTN Optimis Bisnis 2016 Tumbuh Lebih Baik
8GlobaliTa – Jakarta,
Perubahan susunan pengurus Bank BTN bertujuan untuk mendorong optimalisasi
peningkatan kinerja perseroan. Direktur Utama Bank BTN, Maryono, Optimis
Pertumbuhan Bisnis BTN di tahun 2016 akan lebih baik.
Hal tersebut diungkapkan Maryono di acara RUPST di gedung
BTN – Jakarta.
Selasa (12//4/2016).
Bank BTN menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) 2016. Penyelenggaraan RUPST adalah sesuai dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana
Penyelenggara Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. RUPST Bank BTN kali
ini mengalami beberapa kali perubahan jadwal. Perubahan tersebut lebih
disebabkan karena permintaan Menteri BUMN tentang adanya penambahan agenda
RUPST Bank BTN.
RUPST Bank BTN semula dijadwalkan pada tanggal 24 Maret
2016. Kemudian berubah jadwal menjadi 7 April 2016 dan berikutnya ditetapkan
penyelenggaraannya menjadi tanggal 12 April 2016.
Adapun acara RUPST Bank BTN tahun 2016 yang dilaksanakan
tersebut adalah, satu, Persetujuan
Laporan Tahunan termasuk Pengesahan Laporan Keuangan dan Laporan Tugas
Pengawasan Dewan Komisi untuk tahun buku 2015, serta Pengesahan Laporan Tahunan
termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan
Perseroan tahun buku 2015.
Kedua, Persetujuan Penggunaan Laba Perseroan untuk Tahun
Buku 2015. Ketiga, Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit
Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan
dan Program Bina Lingkungan untuk tahun
buku 2016.
Keempat, Penetapan besaran gaji Direksi dan hononarium Dewan
Komisaris untuk tahun buku 2016 serta tantiem bagi segenap anggota Direksi dan
Komisaris untuk tahun buku 2015.
Kelima, Laporan penggunaan dana hasil penggunaan umum Obligasi
Berkelanjutan II Bank BTN tahap 1 tahun 2015. Dan keenam adalah Perubahan
Pengurus Perseroan.
Per 31 Maret 2016 Bank BTN memiliki 10.590.000.000 lembar
saham, dengan komposisi 60% Pemerintah atau 6.354.000.000 lembar saham dan
Masyarakat atau Publik 40% atau 4.236.000.000 lembar saham. Kepemilikan saham
public terdiri dari 24,89% investor asing dan 15,11% investor domestic.
Secara umum mata acara yang diusulkan dalam RUPST Bank BTN dapat disetujui oleh peserta rapat.
Baik itu mengenai persetujuan atas laporan tahunan 2015, persetujuan penggunaan
laba perseroan dan penetapan akuntan public. Sementara untuk penggunaan dana
hasil penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II Bank BTN tahap 1 tahun 2015, namun
demikian mata acara ini hanya bersifat laporan, sehingga tidak diambil
keputusan dalam mata acara ini.
Hal yang cukup menonjol dalam RUPST Bank BTN tahun 2016
adalah perubahan pengurus Bank yang menjadi mata acara terakhir dalam RUPST
tahun kali ini. Sesuai hasil keputusan RUPST Bank BTN tahun 2016. Menetapkan Susunan
pengurus Bank BTN sebagai berikut :
Dewan Komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menjadi
adalah
Komisaris Utama/Independen :
I Wayan Agus Mertayasa
Komisaris Independen : Kamaruddin Sjam
Komisaris Independen : Arie Coernadi
Komisaris Independen : Lucky Fathul Azis H
Komisaris : Imam Sugema
Komisaris : Sumiyati
Komisaris : Maurin Sitorus
Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, yakni
Direktur Utama : Maryono
Direktur : Mansyu S Nasution
Direktur : Imam Nugroho Soeko
Direktur : Adi Setianto
Direktur : Sulis Usdoko
Direktur : Oni Febrianto
Direktur : Handayani
Direktur : Catur Budi Harto
“Di susunan komisaris terjadi perubahan, yaitu Bapak Imam
Sugema yang sebelumnya Komisaris Utama di PGN menggantikan Komisaris Utama BTN sebelumnya,
yaitu bapak Sampurno. Sementara Perubahan
di anggota Direksi adalah Handayani, yang sebelumnya adalah Direktur PT Garuda
menggantikan Direktur BTN sebelumnya yaitu bapak Azis Wijayanto yang mendapat
tugas baru menjadi Direktur Bank BNI,” ujar Dirut BTN, Maryono, di Gedung BTN –
Jakarta, Selasa
(12/4/2016).
![]() |
Maryono - Direktur Utama Bank Tabungan Negara |
Hasil RUPST Bank BTN kali ini menyetujui pembagian dividen
sebesar 20% dari Laba Bersih tahun 2015. Hal ini berarti pemegang saham akan
menerima Rp. 34,955756 dividen per lembar saham. Pemegang saham yang berhak atas
dividen adalah pemegang saham yang tercatat pada tanggal 22 April 2016 dan dividen
akan dibagikan pada tanggal 12 Mei 2016.
Menanggapi perubahan Direksi, Direktur Utama Bank BTN,
Maryono mengatakan Perubahan susunan pengurus bank merupakan hal biasa dalam
organisasi.
“Prinsip bagi kami dalam BOD adalah bekerja sesuai amanah yang
diberikan oleh pemegang saham. Penggantian susunan BOD itu merupakan kewenangan
sepenuhnya pemegang saham,” ujar Dirut Bank BTN, Maryono, di acara press
conference di Gedung BTN – Jakarta,
Selasa (12/4/2016).
Tetapi Maryono yakin bahwa yang diputuskan oleh pemegang
saham adalah yang terbaik yang perlu diambil untuk kelangsungan dan masa depan
bisnis Bank BTN.
Perubahan ke arah yang lebih itu dipandang sangat dibutuhkan
oleh Perseroan. Perubahan ini adalah untuk memenuhi tuntutan bisnis, mewujudkan
visi, misi dan sasaran strategis sebagaimana yang dituangkan dalam program
transformasi, termasuk mensukseskan program Sejuta Rumah.
Menurut Maryono perubahan ini sudah pasti juga berdasarkan
evaluasi dari pemegang saham pengendali dan rekomendasi Dewan Komisaris serta
Komite Remunerasi dan Nominasi.
Maryono menjelaskan Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh
tantangan bagi Perekonomian Indonesia
pada umumnya dan industri perbankan pada khususnya. Ekonomi Indonesia tahun
2015 tumbuh 4,79% (empat koma tujuh sembilan persen), melambat dibandingkan
tahun 2014 sebesar 5,02% (lima koma nol dua persen), sejalan dengan melemahnya
ekonomi global, terutama Tiongkok, serta penurunan harga minyak dan komoditas.
Perlambatan ini berdampak pada pertumbuhan perbankan
nasional. Pertumbuhan kredit sepanjang 2015 tercatat sebesar 10,44% atau lebih
rendah dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 11,58%. Selain perlambatan ekonomi,
meningkatnya resiko kredit di beberapa industri membuat bank menjadi lebih
selektif dalam menyalurkan kredit baru. Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak
Ketiga juga melambat menjadi sebesar 7,26% di tahun 2015 dibandingkan 12,29%
pada tahun 2014.
Bank BTN berhasil mencatatkan kinerja yang sangat memuaskan
di tahun 2015. Di tengah kondisi perekonomian nasional yang melambat tersebut,
Bank BTN justru menunjukkan pertumbuhan yang sangat kuat. Kredit dan Dana Pihak
Ketiga tumbuh melampaui angka industri.
Sementara rata-rata perbankan mengalami penurunan
pendapatan, Laba bersih BTN meningkat dengan sangat signifikan. Begitu juga
dengan kualitas kredit. Di tengah NPL Bank BTN perbankan yang memburuk akibat
perlambatan ekonomi dan peningkatan risiko nilai tukar, NPL Bank BTN mengalami
perbaikan yang signifikan.
“2016 kami optimis pertumbuhan bisnis Bank BTN akan menjadi
lebih baik,” tegas Maryono. (8globaliTa – Lrd
Viga-801/Riri).
Follow beritanya di www.8globalita.com
link www.8globalita.blogspot.com
link @8globalita_801 link
@kk_viga link Facebook : Globalita Globalita.