Kamis 21 Juli 2016 || 22 : 34 WIB
Kategori : Film
Penulis : Lrd Viga
801 / Riri
Film Untuk Angeline Stop Kekerasan Anak
8GlobaliTa – Jakarta,
Film “Untuk Angeline”, sebuah film yang mengkampanyekan Stop Kekerasan pada
anak. Citra Visual Sinema mempersembahkan film terinspirasi dari kisah nyata
“Untuk Angeline”. Sebuah kisah keluarga yang mengundang tangis. Kasus kematian
bocah cantik di Bali, Engeline membuat mata
dunia dan hati kita terusik, bahwa sangat rentannya keselamatan anak-anak kita.
Kejadian tragis yang membuat kita tambah empati, pelaku
pembunuhan sadis itu diduga orang terdekat yang seharusnya memberikan
perlindungan dan kasih.
Kasus kematian ini juga sebagai penegasan, bahwa
perlindungan terhadap anak-anak di Indonesia belum sepenuhnya terjamin. Ini
merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat untuk menjawab persoalan
ini.
Film “Untuk Engeline” merupakan salah satu kontribusi dan
tanggung jawab Citra Visual Sinema sebagai insane perfilman di tanah air, dan
berbagai persoalan yang di hadapi oleh anak-anak Indonesia.
Produser Eksekutif Film Untuk Engeline, Niken Septikasari
mengatakan, Film yang disutradarai oleh Jito Banyu menceritakan perihnya
penderitaan seorang anak perempuan yang dianiaya oleh ibu angkatnya.
Penderitaan Engeline, yang diperankan oleh Naomi Ivo
divisualkan di film ini. Samidah di perankan oleh Kinaryosih ditampilkan dalam
karakter penderitaan seorang ibu kandung yang telah kehilangan anak dengan cara
tragis.
Persembahan Film Untuk Angeline diharapkan menjadi
pembelajaran dan wawasan pengetahuan orang tua untuk lebih memperhatikan
keselamatan di lingkungan dan kasih sayang putra putrinya.
Sutradara Jito Banyu mengapresiasikan Film Untuk Angeline
sebagai bentuk Persembahan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli.
Kehadiran film ini diapresiasi oleh banyak kalangan, Aktivis
perlindungan Anak, Seto Mulyadi (Kak Seto) dan Dewi Hughes mendukung
sepenuhnya.
Artis-artis yang terlibat di film ini di antaranya,
Paramitha Rusady, Roweina Umboh, Teuku Rifnu Wikana, dan Hans De Kraker,
sedangkan Kinaryosih untuk memperankan karakter Samidah, ibu kandung Angeline lebih
dulu melakukan observasi “Kinaryosih bertemu dengan ibu Hamidah, ibu kandung
Engeline sangat memahami arti perasaan sebagai seorang ibu yang telah
kehilangan anaknya dengan cara tragis”.
Sinopsis Film Untuk Angeline
Samidah (26) seorang perempuan berasal dari sebuah desa
kecil di sudut kota
Banyuwangi. Midah dari keluarga dengan ekonomi yang sangat sulit, ia sedang
mengandung berusia 8 bulan, saat akhirnya memutuskan untuk pindah ke Bali ikut
dengan suaminya yang bekerja sebagai kuli bangunan di Bali.
Midah melahirkan tepat ketika waktu subuh, bayinya adalah
seorang anak perempuan cantik. Tapi kemudian hidup sedang tidak berpihak pada
Midah. Midah dan Santo tidak bisa melunasi administrasi untuk menebus bayinya
dari rumah sakit. Santo akhirnya bertemu John (40) kewarganegaraan asing,
bersama istrinya Terry (32) yang kemudian menebus dan mengadopsi anaknya Midah
dan Santo. Dalam perjanjian, jika Midah dan Santo bisa bertemu dengan anaknya
setelah usia 18 tahun, John dan Terry lalu membawa anak perempuan yang
diadopsi, dia memberi anak perempuan itu Angeline.
Saat Angeline berpindah tangan, hati Midah hancur lebur, dia
hanya bisa menangis. Dan ia memutuskan pergi keluar kota untuk bekerja agar suatu saat nanti
dapat menebus Angeline kembali.
Di Bali, John sangat sayang dan memperlakukan Angeline
seperti anak perempuannya sendiri. Meskipun John dan Terry sudah punya anak
laki-laki, dari pernikahan mereka, Kevin (9 tahun) yang kadang banyak terlihat
diam dan tak suka dengan Angeline. Suatu
malam, John mendongengkan sesuatu ke Angeline yang saat itu sudah
berusia 5 tahun, John bercerita tentang negeri yang indah, John bilang bahwa
Angeline adalah putri raja yang akan bahagia. Dan, malam itu merupakan malam terakhir
John menemani Angeline. John meninggal dunia karena serangan jantung.
Angeline kini sudah berusia 9 tahun. Dia tinggal bersama Terry
dan Kevin. Angeline menuruti semua yang Terry bilang. Dia mengikuti semua yang
Kevin inginkan. Semua perjalanan semakin parah. Di dalam rumah itu Angeline
diperlakukan bukan seperti anak manusia. Hingga akhirnya, Angeline dikatakan
menghilang. Foto Angeline tersebar luas.
Di sisi lain, Midah pulang ke Bali
dengan wajah bahagia, sudah 9 tahun dia tidak bertemu Angeline. Dia sudah
mengirim uang ke Santo dan berharap Santo dapat kembali menebus Angeline. Tapi ternyata
malah Santo menikah lagi dengan perempuan lain. Midah tidak tahu harus berbuat
apa, dia mencari Angeline, dengan berbekal foto ketika Angeline bayi.
Hingga suatu malam, ketika tiba-tiba polisi mengetuk pintu
rumah Midah, dan meminta Midah datang ke rumah sakit. Sesampainya di rumah
sakit, sungguh tersayat hati Midah, di depan mata ia mendapati tubuh anaknya
terkulai kaku sudah menjadi mayat. Angeline yang baru dia lihat 3 hari setelah
dilahirkan ke dunia, yang belum sempat mengenalnya bahkan belum sempat
memanggil dirinya dengan sebutan Ibu.
Dan saat ini seseorang bertanya tentang kisah-kisah diatas
sebelum hari ini, bolehkah Midah mengatakan jauh sebelum hari ini sampai saat
ini anak saya masih seorang Angel, tapi kini dia sedang dipeluk dan dijaga oleh
malaikat, dan hari ini hingga entah kapan, Midah akan berjuang hingga tahu
siapa yang sebenarnya tega membunuh anak perempuan manis itu. Segera saksikan Film “Untuk Angeline” di
bioskop-bioskop kesyangan anda! (8globaliTa – Lrd
Viga-801/Riri).
Follow beritanya di www.8globalita.com
link www.8globalita.blogspot.com
link @8globalita_801 link
@kk_viga link Facebook : Globalita Globalita.