I BERANDA I NASIONAL I INTERNASIONAL I METROPOLITAN I POLHUKAM I SOSDIKBUD I EKOBIS I SLERA I OLAHRAGA I NEWSTV I

Jumat, 19 Agustus 2016

Film/Jum-19-08-2016/20:37-WIB/Mau Tahu Perempuan? Tonton Ini Kisah Tiga Dara


Jumat 19 Agustus 2016 || 20 : 37 WIB
Kategori : Film
Penulis   : Lrd Viga 801 / Riri Ulva

Mau Tahu Perempuan? Tonton Ini Kisah Tiga Dara

 
8GlobaliTa – Jakarta, Mau tahu tentang perempuan? Semua jawabannya ada di Ini Kisah Tiga Dara yaitu sebuah Film Musikal yang siap melenggang di Layar Bioskop Mulai 1 September 2016!.. Temukan jawabannya. Tonton filmnya.

Setelah terakhir menyutradarai film fiksi panjang di layar lebar lewat Arisan! 2 pada tahun 2011, sutradara Nia Dinata kembali hadir di kancah perfilman Indonesia lewat karya terbarunya INI KISAH TIGA DARA.

Judul yang menarik perhatian ini memang diambil dari bait lagu klasik “Tiga Dara” karya Saiful Bahri, karena film ini terinspirasi dari film legendaries Tiga Dara (1956). Dan seperti film Tiga Dara, film INI KISAH TIGA DARA adalah film musical yang penuh dengan lagu-lagu ceria serta bermakna, ditambah dengan koreografi cantik yang membuat film ini punya warna tersendiri.

 
Film ini berkisah tentang tiga anak perempuan dengan dilema masing-masing. Sejak ibu mereka meninggal dunia, sang ayah, Krisna (Ray Sahetapy) memboyong mereka dan nenek mereka, Oma (Titiek Puspa), ke kota kecil di bagian Timur Flores, untuk menjalankan hotel butik milik mereka.

Gendis (Shanty Paredes) adalah anak tertua yang mempunyai passion di bidang kuliner. Semua energinya dicurahkannya untuk urusan kuliner. Ella (Tara Basro), anak kedua yang supel dan ramah, memilih untuk mengepalai bagian public relation dan marketing hotel mereka. Ella memiliki pengagum yaitu Bima (Reuben Elishama), tetangga mereka ketika masih di Jakarta, yang siap bekerja memotret gratis untuk hotel baru milik keluarga Gendis.

Sedangkan Bebe (aktris pendatang baru - Tatyana Akman), anak ketiga, adalah cucu Oma yang cerdas, blak-blakan dan free spirited. Kedekatanya dengan seorang tamu hotel bernama Erick (Richard Kyle) sering membuat Oma merasa was-was.

 
Oma hampir frustasi karena tak satu lelaki pun berhasil dijodohkan dengan cucunya. Sampai suatu saat menjelang grand opening, hotel kedatangan banyak tamu, termasuk seorang pengusaha muda bernama Yudha (Rio Dewanto). Karakteristik Yudha yang sempurna bagi Oma membuatnya berniat untuk menjodohkan Yudha dengan Gendis, cucu pertamanya.

Di saat yang bersamaan, Ella melihat Yudha juga sebagai sosok ideal untuk dijadikan suami. Apalagi, Gendis kakaknya, begitu keras dan responsive terhadap tuntutan Oma. Ella pun menjalankan strateginya untuk bisa membelokkan perhatian Yudha.

Konflik antara kakak beradik ini, berikut kisah-kisah menarik lainnya, bergulir dengan manis lewat scenario yang ditulis Nia Dinata dan Lucky Kuswandi. Sebagai dialog-dialog ini kemudian diterjemahkan menjadi lagu-lagu yang catchy yang diciptakan musisi kawakan Agni Narottama dan Bemby Gusti, serta lirik oleh Nia Dinata sendiri.

 
“Saya tidak pernah menyangka akhirnya bisa menulis, memproduseri serta menyutradarai film musical untuk layar lebar. Ini seperti mimpi, karena saya suka sekali film musical, termasuk Tiga Dara, yang sering saya tonton waktu kecil dulu,” kenang Nia Dinata.

“Lalu ketika tawaran datang dari SA Films untuk membuat film yang terinspirasi dari Tiga Dara, saya merasa tertantang nih. Film musical Indonesia saja sudah jarang dibuat, apalagi film musical yang bisa memperlihatkan karakter perempuan Indonesia yang mandiri, tangguh, dan pintar. Ini tantangan buat saya, tapi saya menikmati sekali setiap proses pmbuatan film ini,” tambah Nia.

SA Films sendiri adalah rumah produksi yang memprakasai restorasi digital film klasik Tiga Dara yang sudah tayang di bioskop mulai 11 Agustus 2016 lalu. “Memang kami memutuskan untuk membuat film baru yang terinspirasi dari film klasik Tiga Dara ini sebagai persembahan khusus 60 tahun sejak Tiga Dara dirilis pertama kali tahun 1956. Lagi pula ini menarik, melihat perspektif pria, yaitu almarhum Usmar Ismail, sekarang dibuat perspektif pembuat film perempuan, yaitu Nia Dinata. Nia pun memiliki track record yang konsisten dan bagus dalam membuat film dengan isu perempuan,” ujar Yoki P. Soufyan dari SA Films.

 
Tentu saja yang menjadi garda depan dari film INI KISAH TIGA DARA adalah ketiga aktris utamanya, yaitu Shanty Paredes, Tara Basro, serta pendatang baru Tatyana Akman, yang terpilih membintangi film ini lewat kontes online “Mencari Tiga Dara” di awal tahun ini.

“Ini film pertama saya sebagai bintang utama, lalu saya harus menyanyi dan menari dengan bintang-bintang papan atas. Sempat minder berat! Untungnya, semua pemain dan kru di sini benar-benar bisa membantu saya, they push me hard to bring out the best. Kita jadi benar-benar akrab, bahkan sampai sekarang,” ujar Taty, panggilan akrab Tatyana Akman.

Tak hanya Taty yang harus menyanyi dan menari pertama kali di film layar lebar, namun Tara Basro pun baru pertama kali bermain di film musical. Peraih Piala Citra FFI 2015 untuk kategori Aktris Terbaik ini berkata “Sempat kaget waktu ditawari film ini. Main musical kan dituntut kemampuan menyanyi, menari dan acting yang harus sama rata kualitas semuanya. Apalagi waktu tahu lawan main saya adalah Shanty. Waduh! Sempat nggak pe-de. Tapi setelah latihan berminggu-minggu, dan adanya kepercayaan teh Nia sama saya, akhirnya bisa juga. Kalau boleh dibilang, bermain di film Ini Kisah Tiga Dara ini one of the most unforgettable experience in my life!”.

 
Shanty Paredes juga mengungkapkan hal yang sama “Lebih dari lima belas tahun sejak saya mulai bernyanyi dan acting, akhirnya datang juga kesempatan bermain film musical. Ini jarang-jarang terjadi, lho! Makanya saya benar-benar all out di film ini, syuting jauh-jauh sampai Maumere juga dijalani. Dan acting bersama legenda seni Indonesia, Titiek Puspa, siapa yang berani menolak? Ini kesempatan yang rasanya tidak akan pernah lagi saya jumpai di karir saya.”

Film INI KISAH TIGA DARA memang menandai kembalinya Titiek Puspa ke layar lebar setelah lebih dari tiga puluh tahun absent. Kemampuan acting dan olah vocal yang prima di film ini mengukuhkan posisi Titiek Puspa sebagai legenda seni budaya Indonesia.

“Saya senang bermain di film ini, karena everybody was having fun. Kalau kita senang dengan yang kita lakukan, hasilnya pun akan disenangi dan dinikmati banyak orang. Jadi saya lega, setelah absent beberapa lama, ternyata diberi kesempatan untuk menari dan menyanyi di film musical ini.”

Selain kehadiran para perempuan ini, yang juga menyegarkan film INI KISAH TIGA DARA adalah tiga jejaka tampan dengan charisma yang kuat. Rio Dewanto, Reuben Elishama dan pendatang baru yang mencuri perhatian, Richard Kyle, juga untuk pertama kalinya berakting dalam film musical.

“Badan saya tuh kaku seperti kayu, makanya buat menari dengan koreografi yang sangat menantang seperti di film ini tuh sulit sekali,” kata Rio Dewanto.

Pendapat yang sama juga diutarakan oleh Richard Kyle, “It was hard to move around! Untungnya, sutradaranya sabar, dan juga my cast mates, mereka semua sangat menolong saya untuk berakting dengan baik.

Selain menari, Reuben Elishama pun juga menyanyikan dua lagu solo di film ini. “Saya memang suka menyanyi. Tapi di film ini, rasanya lain. Ada emosi yang kuat di lirik-lirik lagunya. Setiap kali take vocal, perasaan saya selalu larut, hanyut dalam kekuatan lagu-lagunya. Mereka benar-benar diciptakan dari hati.”

Suara emas Reuben, dan juga Titiek Puspa, serta tiga dara modern Shanty Paredes, Tara Basro, Tatyana Akman, hadir di album soundtrack film INI KISAH TIGA DARA yang sudah diluncurkan pada bulan Juli lalu. Album musical ini mendapat sambutan positif dari penggemar musik di Tanah Air, terutama terhadap isu tentang sisterhood dan perempuan Indonesia yang dilantunkan dengan baik lewat nada-nada yang menyenangkan.

Point tentang sisterhood ini jugalah yang membuat Sisternet akhirnya mendukung film INI KISAH TIGA DARA. “Banyak pesan positif dari film ini yang bisa menginspirasi kaum perempuan Indonesia, terutama kalangan muda. Antara lain pesan berani mengembangkan keahlian dan memanfaatkannya sebagai modal mendirikan usaha bisnis sendiri. Di situ tersirat keberanian untuk maju dan berani menghadapi tantangan. Pesan-pesan tersebut sangat sesuai dengan visi dari Program Sisternet. Karena itu, kami turut mendukung penciptaan karya ini, yang kami yakin akan menginspirasi dan memotivasi kalangan perempuan muda Indonesia,” Demikian dijelaskan Joseph Lumban Gaol, Chief Digital Service Officer, PT XL Axiata.

Sementara itu Bosowa juga memberikan support yang luar biasa untuk INI KISAH TIGA DARA. Mendukung film INI KISAH TIGA DARA adalah bagian dari dukungan strategis Bosowa Corporation kepada dunia seni dan budaya, khususnya dunia perfilman di Indonesia. Tahun ini, kami mulai dengan memberikan dukungan kepada program restorasi film klasik TIGA DARA karya (Alm) H. Usmar Ismail yang memotret cerita tentang keluarga dan perempuan Indonesia pada era 50-an, yang kemudian kami teruskan dengan mendukung film INI KISAH TIGA DARA karya sutradara perempuan Nia Dinata, yang memotret cerita tentang keluarga dan perempuan Indonesia pada masa kini.

“Kami yakin, film INI KISAH TIGA DARA akan diterima dengan sangat baik oleh masyarakat, karena film ini adalah sebuah karya yang sangat menghibur, jujur dan memberikan gambaran yang nyata tentang keluarga dan perempuan Indonesia masa kini,” tutur Subhan Aksa, Direktur Bosowa Corporation.

Keindahan film INI KISAH TIGA DARA akan hadir serentak di bioskop-bioskop seluruh Indonesia mulai 1 September 2016! (8globaliTa – Lrd Viga-801/Riri Ulva).



Follow beritanya di www.8globalita.com  link  www.8globalita.blogspot.com  link  @8globalita_801   link   @kk_viga    link   Facebook : Globalita Globalita.

Kirimkan pesan anda ke email kami di : kk_viga@yahoo.co.id atau delapanglobalita@yahoo.co.id