Rabu, 10 Agustus 2016 || 17 : 41 WIB
Kategori :
Film
Penulis : Lrd Viga 801 / Riri
Film Lasjkar Di Tapal Batas Angkat Pahlawan Yang Tak Diingat
8GlobaliTa – Jakarta, Film “Lastjkar
Di Tapal Batas” garapan sutradara Bayu Prayogo, yang di Produksi Bidar Batavia
Group, yang mengangkat kisah pahlawan Indonesia yang nyaris terlupakan resmi di
rilis, dan tayang di bioskop mulai 11 Agustus 2016.
Film ini
mengisahkan tentang seorang pribumi bernama Tidjan dan Lasjkar Rakyat Bogor melawan
tentara NICA Belanda. Sebagai sebuah negara yang dibangun dari perjuangan rakyatnya,
Indonesia punya sejuta kisah kepahlawanan dalam mengusir penjajah. Salah satu
cerita perjuangan membela bangsa dan negara itu, ternyata juga berasal dari
seorang pahlawan dari Bogor bernama TIDJAN. Sang pahlawan yang gugur kala
melawan penjajah ini memang tak setenar pahlawan lain. Tapi justru di situlah
keunikan dan daya tarik sosok pahlawan ini untuk diangkat kisahnya ke layar
lebar.
Kisah heroik TIDJAN tergambar dalam film berjudul 'Lasjkar Di
Tapal Batas' garapan rumah produksi Bidar Batavia Grup dan disutradarai Bayu
Prayogo yang resmi dirilis ke publik pada 09 Agustus 2016 dan mulai tayang di
bioskop pada 11 Agustus 2016.
“Dirinya tertarik mengangkat kisah TIDJAN karena dapat menambah
khasanah pengetahuan anak muda zaman sekarang. “Saya tertarik memproduksi film
perjuangan yang menceritakan kisah Tidjan, pahlawan asal Bogor karena anak muda
zaman sekarang harus tahu sejarah ini. Kisah Tidjan ini harus menjadi teladan
bagi anak muda zaman sekarang yang sepertinya mulai luntur nasionalismenya,”
ungkap Letsman Tendy,
Executive Producer Bidar Batavia Grup saat jumpa pers usai press screening film
ini, Selasa, (09/08/2016), di CGV Blitz, Grand Indonesia, Jakarta.
Begitu pula dengan sang sutradara, Bayu Prayogo. Menurutnya, film
ini dibuat dengan semangat indie yang didasari karena keprihatinannya terhadap
film-film nasional yang temanya lebih banyak kepada 'tontonan' bukan
'tuntunan'. Dari situlah, Bayu mengajak sejumlah rekan untuk membuat film yang
dapat bermanfaat bagi masyarakat dan untuk 'menebus' kesalahan-kesalahan masa
lalu para sineas Indonesia sebelumnya. "Saat berkunjung ke Bogor, kami
bertemu kerabat yang bercerita tentang kisah pejuang kemerdekaan yang
terlupakan dan baru diakui kepahlawanannya pada tahun 2007. Sosok Tidjan memang
tidak sepopuler pahlawan lain. Padahal, pemuda asal Bogor ini punya andil cukup
besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia," tutur Bayu,
menjelaskan.
Karena tertarik dengan kisah TIDJAN tadi, lanjut Bayu, pihaknya
lantas melakukan persiapan kecil-kecilan dan mulai menggarap skenario cerita
dari film ini. Lalu mulai melakukan casting pemain di 5 kota yaitu Jakarta,
Cianjur, Bogor, Sukabumi dan Bandung. "Bisa dibilang, ini adalah film
indie pertama yang dapat tayang di jaringan bioskop," ucap Bayu yang
disambut dengan riuh tepuk tangan para penonton yang hadir saat press screening
itu.
Gorz Kurniawan sang aktor pemeran utama di film ini yang berperan
sebagai Tidjan juga mengungkapkan kegembiraannya dapat turut serta dalam film
perjuangan yang dapat bermanfaat bagi masyakarakat dan pemuda zaman sekarang.
"Kesulitan utama dalam memerankan tokoh Tidjan adalah tidak adanya
informasi seputar tokoh ini di internet. Jadi, saya kesulitan untuk melakukan
riset. Tapi yang pasti, saya sangat bangga bisa main di film ini dan terharu
juga saat menonton filmnya," tandas Gorz.
Tere Gunawan sang aktris pemeran utama wanita di film ini yang
memerankan tokoh Nonon, kekasih Tidjan, juga memiliki pengalaman yang sama
dengan Gorz. Kesulitan utama Tere adalah mendalami sosok Nonon yang
informasinya bisa dibilang tidak ada di internet maupun literatur lain.
"Alhasil, saya harus belajar membayangkan tokoh ini pada jamannya.
Untungnya saya orang Sunda. Jadi, untuk masalah bahasa, saya tidak begitu
kesulitan. Hanya mendalami karakternya saja yang kesulitan," papar Tere,
sambil tertawa kecil.
Tak hanya itu, proses pembuatan film ini memang terbilang sangat
serius. Untuk menggambarkan lokasi sesuai dengan zamannya, tim produksi Film
'Lasjkar Di Tapal Batas' dengan sengaja mencari lokasi syuting yang sesuai
dengan zaman perjuangan Tidjan hingga ke pelosok desa di sekitar Cimanggu,
Bogor, Jawa Barat. Karena hal ini diperlukan agar pengambilan gambarnya dapat
terkesan sesuai dengan aslinya tanpa rekayasa.
Film 'Lasjkar Di Tapal Batas' akan tayang mulai 11 Agustus 2016 di
seluruh bioskop di Indonesia. Film ini juga diperankan oleh Pong Harjatmo dan
Yati Surachman. “Semoga kisah Tidjan dalam film 'Lasjkar Di Tapal Batas' ini
dapat diterima masyarakat dan dapat menjadi tambahan pengetahuan tersendiri
bagi kaum muda zaman sekarang. Inilah persembahan kecil kami untuk bangsa
Indonesia yang akan merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-71 tahun
ini. Sekali lagi, selamat menyaksikan dan semoga bermanfaat," tutup
Letsman.
SINOPSIS “LASJKAR DI TAPAL BATAS”
Film “Lasjkar Di Tapal Batas” besutan sutradara Bayu Prayogo ini
berkisah pada Eforia kemerdekaan tahun 1945, membuat rakyat Bogor marah ketika
BELANDA kembali ingin menjajah INDONESIA. Banyak rakyat Bogor yang sukarela
menjadi pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan negeri ini, dengan membentuk
kelompok-kelompok kecil yang akhirnya disebut “Lasjkar Rakjat” (sipil
bersenjata).
Salah-satunya adalah “TIDJAN” (Gorz Kurniawan), pemuda yang lahir
tahun 1930 turut prihatin dan membenci Belanda, ditambah dengan kejadian
Rawagede, Karawang, pada akhir tahun 1947, dimana 400 lebih rakyat jelata
dibantai oleh Belanda.
TIDJAN marah! Dia pun ikut bergabung dengan Lasjkar Rakjat bersama
ketiga sahabat karibnya sejak kecil (ENIM, ANAU, RAIS). Mereka bergabung dengan
Lasjkar Rakjat yang dipimpin oleh DJULU. Aksi-aksi mereka sangat merugikan
pihak Belanda. Disisi lain, TIDJAN
merasa dilema karena orang tuanya dan kekasihnya yang bernama NONON
(Tere Gunawan) tidak mendukung kalau dia harus ikut bertempur.
Kisah ini dipadu pula dengan kehidupan zaman sekarang, dimana ada
pemuda bernama “AKBAR” (Arvin Ryan) yang juga mempunyai sifat yang sama dengan
TIDJAN (setia kawan, pemberani dan jago beladiri). Namun sayang, dia suka
berkelahi (tawuran). Suatu hari AKBAR bertemu dengan NONON TUA (Yati Surachman)
yang banyak memberinya nasihat, AKBAR
sadar dan ingin menjadi orang yang berguna untuk bangsa seperti almarhum
TIDJAN.
Seperti
apa keberanian Tidjan dan Lasjkar Rakyat Bogor saat berjuang mengusir Tentara
NICA Belanda? Saksikan di bioskop
kesayangan Anda mulai 11 Agustus 2016. Trailernya tersedia di YouTube
(https://m.youtube.com/watch?v=G12sWahH55k). (8globaliTa – Lrd Viga/Riri
Ulva).
Follow beritanya di www.8globalita.com
link www.8globalita.blogspot.com
link @8globalita_801 link
@kk_viga link Facebook : Globalita Globalita.
Atau Kirimkan pesan anda ke email kami di : kk_viga@yahoo.co.id atau delapanglobalita@yahoo.co.id