Jumat 11 September 2015 || 11:13 wib
Kategori : Politik
Penulis : Lrd
Viga/801
Jusuf Kalla Sebaiknya Mengundurkan Diri
8GlobaliTa – Jakarta,
Jusuf Kalla sebaiknya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai wakil presiden.
Demikian diungkapkan Tokoh Nasional yang juga Pemerhati Keselamatan Bangsa, politik dan sosial
kemasyarakatan, yang juga Anggota HMI angkatan 66,
asal Padang, Sumatera Barat, H Azhari Boy DT R Mulie, kepada wartawan di
kediamannya di bilangan Rawangun Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Hal itu diutarakannya secara serius menanggapi maraknya pemberitaan
tentang diduganya wakil Presiden M Jusuf Kalla (JK) yang dianggap telah
melindungi Mafia di Pelindo II Jakarta.
Apalagi ditengarai MJK masuk Rumah Sakit, satu hari setelah Badan Relawan
Nusantara melakukan demo di Rumah Dinas Wakil Presiden Jalan Diponegoro No.2 Menteng
Jakarta Pusat, Senin (7/9/2015) lalu, yang sambil membawa tikus, meminta JK untuk
tidak ikut campur dalam kasus Korupsi Pelido II yang melibatkan Mafia Pelabuhan
Direktur Pelindo II, RJ Lino.
Saat itu BRN melakukan Aksi sebagai bentuk kekecewaan rakyat
terhadap seorang Wakil Presiden Mohammad Jusuf Kalla (MJK) yang diduga terlibat
dalam persekongkolan Mafia Pelabuhan. Tuntutan BRN yang diserukan diantaranya “Tangkap
Bandit Pelabuhan RJ Lino, Usut Keterlibatan M Jusuf Kalla dalam Kasus Pelindo
II, M Jusuf Kalla Maling!!!, M Jusuf Kalla Mafia Pelabuhan !!”.
Menurut H Azhari Boy DT R Mulie, Mohamad Jusuf Kalla yang
saat ini dalam kondisi kurang baik, karena diduga terkait kasus Korupsi di
Pelindo II, serta kesehatannya yang menurun drastis sebaiknya sebagai seorang
negarawan dan berjiwa nasionalis dengan legowo untuk segera mengundurkan diri
dari jabatannya sebagai wakil presiden.
Selain itu H Azhari Boy juga meminta Presiden RI Joko Widodo
ataupun MPR sebagai lembaga tinggi negara agar segera mengambil keputusan untuk
menon-aktifkan Jusuf Kalla dari jabatannya sebagai Wakil Presiden, karena
diduga terkait kasus Korupsi yang diduga melibatkan Direktur Pelido II RJ Lino.
“Kan tidak
elok kalau motor penggerak negeri ini terlibat kasus hukum,” Kata H Azhari
Boy DT R Mulie yang
pernah menjadi Ketua umum IKAPPABASKO (Ikatan Keluarga Padang Panjang, Batipuh
dan X Koto) Jakarta, dan sekarang menjabat sebagai Penasehat Organisasi
Minangkabau di Jakarta ini.
H Azhari
Boy yang juga pendiri LSM HAMKA (Himpunan Anak Muda Kreatif Atraktif) ini,
mengatakan seyogyanya Jokowi bisa berfikir dan bertindak cepat dalam menangani
kemelut bangsa dan negara, baik kemelut keuangan – ekonomi – menurunnya daya
beli rakyat – banyaknya buruh yang di PHK – meningkatnya pengangguran akibat
tidak adanya lapangan kerja dan lain-lain termasuk yang menyangkut wakil
presiden JK yang diduga banyak terlibat kasus mafia migas (minyak dan gas), yang
cenderung menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus menerus meninggi.
![]() |
Penulis berfoto dengan H Azhari Boy Dt R Mulie |
Hal ini harus segera disikapi Jokowi dengan bertindak tegas
dan cepat, karena untuk menyelamatkan bangsa. Agar para pelaku dan pengelola
pemerintahan lebih bersih dari orang-orang yang terkait kasus korupsi atau kasus
hukum yang menjeratnya. Termasuk mengangkat Wakil Presiden baru sesuai
Undang-undang.
“Semua kan
bisa dilakukan, jika dalam undang-undang presiden memungkinkan untuk bisa
mengganti atau menon-aktifkan pejabat pemerintahan termasuk wakil presiden yang
terjerat kasus kosrupsi dan terjerat kasus hukum, ya harus segera
menonaktifkan! yang penting sesuai dengan konstitusi dan undang-undang, atau
dalam hal ini MPR, sebagai lembaga tinggi negara harus segera bertindak cepat,”
ujar H Azhari Boy.
Menurut H Boy, demikian ia disapa, ada beberapa orang yang
pantas diangkat untuk menduduki jabatan wakil presiden menggantikan JK saat
ini, di antaranya adalah Kwik Kian Gie atau Prabowo Subianto.
Kedua tokoh tersebut kata H Boy, selain di kenal di dalam
dan luar negeri, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi juga seorang yang
mempunyai prinsip yang kuat serta dihormati baik di kalangan nasional maupun
ditingkat internasional, baik dari segi kemampuan maupun eksistensinya sebagai tokoh
masyarakat.
Dengan memilih Kwik Kian Gie, posisi Jokowi akan terangkat
secara nasional maupun internasional. Karena Jokowi saat ini diduga tidak mampu
berkutik akibat tekanan-tekanan 12 cukong Taipe yang disinyalir telah
membantunya saat kampanye 2014 lalu, sebagaimana di katakan Kwik Kian Gie.
“Jika Jokowi memilih Kwik Kian Gie sebagai Wapres menggantikan
Jk saat ini, adalah hal yang tepat. Jokowi kan pamornya sedang jatuh sekarang ini, akibat
kebijakan-kebijakannya yang selalu bertentangan dengan keinginan rakyat dan
dianggap tidak menepati janjinya saat kampanye dulu, yang mengusung nawacita
dan trisakti,” ujar H Boy
Mengingat Kwik Kian Gie adalah juga ekonom handal yang
dikenal bersih dan dihormati banyak pihak, baik nasional maupun internasional.
Kehadiran Kwik Kian Gie, akan mampu meredam 12 cukong Taipe yang saat ini
disinyalir mendikte Jokowi.
“Sekalipun dulu Jokowi dibantu mereka, saat kampanye dulu,
kehadiran Kwik akan bisa meredam itu, boleh saja Jokowi menerima bantuan tetapi
seharusnya tidak bisa didikte oleh siapapun termasuk oleh 12 cukong Taipe itu,
ini kan politik, pelaku politik harus bisa memerankan aktor politiknya,” kata H
Boy panjang lembar.
Disinggung tentang posisi Rizal Ramli, H Boy mengatakan posisi
Rizal Ramli yang saat ini menjabat sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya
sesungguhnya sudah tepat.
“Pada saat ini, pandangan saya, posisi Rizal Ramli,
sangatlah cocok untuk terus membantu Jokowi dalam memperbaiki negara ke arah
yang lebih baik, karena Rizal Ramli sebagai ekonom dinilai bersih dan dihormati
di dalam maupun di luar negeri,” kata H Boy.
Secara kualitas dan eksistensi baik Rizal Ramli maupun Kwik
Kian Gie di akui oleh seluruh dunia. Saat ini Indonesia menjadi terpuruk dan
kandas oleh ulah para koruptor. Indonesia
membutuhkan orang-orang jujur dan bersih serta berani seperti mereka.
Banyaknya kantong-kantong ekonomi yang tidak sesuai dan
tidak sejalan dengan perhitungan yang bersih dan tidak jujur kepada rakyat yang
dibongkar oleh Rizal Ramli, menurut H Boy itu hal yang sangat baik, karena
apapun yang dikelola oleh negara bukan untuk memperkaya atau menguntungkan
segelintir orang, tetapi untuk kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat
Indonesia.
“Bukan untuk memperkaya diri! Apalagi dengan cara
mengelabuhi rakyat. Jadi Tindakan Rizal Ramli merupakan hal yang baik, karena
untuk menyelamatkan bangsa. Orang-orang seperti inilah yang dibutuhkan negara
untuk mengendalikan keadaan negara menjadi lebih baik,” tegas H Boy.
“Sebagai presiden seharusnya Jokowi mengangkat orang-orang
yang bersih, jujur dan berani untuk menyelamatkan bangsa,” kata H Azhari Boy DT
R Mulie penuh penekanan, mengakhiri perbincangannya. (8globaliTa
– Lrd Viga/801).
Follow beritanya di www.8globalita.com
link www.8globalita.blogspot.com
link @8globalita_801 link
@kk_viga link Facebook : Globalita Globalita