Kamis 15 Desember 2016 || 19 : 36 WIB
Kategori : Film
Penulis : Lrd Viga 801 / Riri Cantika
Ayu Anak Titipan Surga Pecahkan Rekor MURI
Bagus Haryanto Produser AATS saat menerima penghargaan Rekor MURI |
8GlobaliTa – Jakarta,
Film “Ayu Anak Titipan Surga” (AATS) berhasil memecahkan Rekor MURI, dengan
meraih jumlah penonton terbanyak di tahun 2016. Penghargaan Rekor MURI,
tersebut di serahkan Ketua Umum MURI, Djaya Suprana, kepada Produser Film Ayu
Anak Titipan Surga, Bagus Haryanto, di Kantor MURI (Museum Rekor Indonesia), di
Kawasan Kelapa Gading Jakarta, Kamis (14/12/2016).
Penyerahan penghargaan MURI tersebut,
dihadiri jajaran MURI, seniman dan para punggawa dari Griya Pelopor Budaya,
selaku Production House, Pimpinan Bagus Haryanto, serta para pemain dan
pendukung film “Ayu Anak Titipan Surga”, termasuk pemeran Ayu (Luthfiyyah Tiurmana
Putri) dan pemeran Evi (Zilla Zuliza).
Film semi kolosal ini, sarat akan makna
kejujuran dan pesan pendidikan moral. Sebagaimana di ungkapkan Bagus Haryanto
selaku Produser Film Ayu Anak Titipan Surga (AATS), yang ingin membuat sejarah
baru di dunia perfilman Indonesia.
Mengingat sepanjang sejarah, belum pernah ada film yang penontonnya meraih jumlah
terbanyak, dalam waktu singkat, dan mendapat penghargaan Rekor MURI.
Film AATS berhasil meraih jumlah yang
signifikan, berdasarkan data yang masuk hingga berita ini di tulis, berdasarkan
keterangan Produser Film AATS, Bagus Haryanto, kepada penulis, Rabu
(14/12/2016), mencapai sekitar 107.791 penonton, untuk data penonton di bioskop
21 saja, dalam kurun waktu singkat, dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus
berjalan dan meningkat. Data tersebut belum termasuk jumlah penonton dari newsport,
cinema dan lain-lain.
“Data tersebut masih akan berkembang
terus, sejalan dengan program nobar yang masih terus kami dilakukan. Order
untuk nonton bersama itu, hampir setiap minggu, kecuali break, ketika anak-anak
sekolah, libur sekolah. Nobar akan mulai lagi, setelah anak selesai libur, dan
mulai masuk sekolah lagi,” kata Bagus Haryanto, selaku Produser Film Ayu Anak
Titipan Surga.
“Saya sangat berterima kasih, kepada Dinas
Pendidikan DKI Jakarta, khususnya. Karena DKI Jakarta, telah memberikan
kontribusi penonton AATS paling banyak, yaitu dengan jumlah kira-kira 60%-70%,”
jelasnya
“Atas dukungan seluruh kepala dinas,
kepala sudin pendidikan di Jakarta,
telah memberikan satu kemudahan untuk kita bisa menyampaikan program gerakan
revolusi mental melalui film,” kata Bagus lagi menambahkan.
Zilla Zuliza Pemeran Evi dan Luthfiyyah Putri Pemeran Ayu |
Penghargaan MURI sebelumnya belum
pernah terjadi diberikan kepada film. Dan baru terjadi kepada film AATS. Dengan
demikian, Logo penghargaan MURI tersebut akan dipasang pada seluruh poster,
maupun one kit atau one sit yang dipajang di bioskop.
“Mungkin film Ayu Anak Titipan Surga
merupakan satu-satunya film yang one kit dan Poster filmnya di bubuhi
Penghargaan Rekor MURI,” kata Bagus Haryanto yang juga sedang mempersiapkan
film “Ayu Anak Titipan Surga 2”.
Saat wawancara dengan Produser AATS, Bagus Haryanto dan Pemeran Evi serta Ayu |
Penghargaan Rekor MURI tersebut, telah
menginspirasi Bagus Haryanto, selaku Produser, untuk membuat film “Ayu Anak
Titipan Surga 2”. Hal itu ditandai dengan telah dibukanya perlombaan Casting
dalam acara perlombaan Tari Saman, yang dilangsungkan di One Belpark Jl. Raya
RS Fatmawati - Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis, (15/12/2016), dalam upaya memeriahkan
acara Nonton Bareng (Nobar) film “Ayu Anak Titipan Surga” yang di ikuti sekitar
1600 penonton.
Pembuatan film “Ayu Anak Titipan Surga”
ini, diawali dengan adanya niat dan keinginan baik, untuk mewujudkan gerakan revolusi
mental, secara nyata, sebagaimana yang dicanangkan presiden Jokowi, melalui
pesan pendidikan yang disuguhkan dalam tayangan film, kepada seluruh anak
bangsa, khususnya sejak usia dini yaitu usia anak-anak. Pesan pendidikan moral
itu, diberikan melalui film “Ayu Anak Titipan Surga”.
Niat baik ini, mendapat sambutan baik
dan didukung sepenuhnya oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Kemenko PMK) dengan diawali diterbitkannya surat himbauan dari
Menteri Kemenko PMK Puan Maharani, kepada gubernur, bupati dan walikota di seluruh
Indonesia, agar turut menghimbau anak-anak Indonesia, untuk menonton film “Ayu
Anak Titipan Surga” ini.
Tentunya, himbauan baik ini, harus
didukung secara baik pula, oleh semua stakeholder pendidikan. Mengingat film
“Ayu Anak Titipan Surga” ini, dapat menginspirasi anak-anak Indonesia,
untuk berperilaku baik. Karena film ini sarat akan nilai dan pesan pendidikan
moral, yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini, saat ini.
Tentunya, himbauan itu, dapat
diapresiasi secara baik oleh seluruh gubernur, bupati, walikota, kepala dinas
pendidikan di seluruh tanah air. Namun demikian, untuk menonton film ini,
hanyalah himbauan semata, bukan sebuah paksaan.
Hanya saja, bila orang tua dan
masyarakat menginginkan anak-anaknya melihat contoh baik dan buruknya sebuah
perilaku dan perbuatan, dapat membedakan mana yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, maka diharapkan untuk tidak melewatkan film “Ayu Anak Titipan Surga”
ini.
“Kami tidak memaksa siapapun untuk
menonton film ini. Tidak ada paksaan dalam hal ini, semua yang kami lakukan,
sifatnya hanyalah himbauan. Namun, bagaimanapun, saya ingin katakan, kepada
orang tua, bahwa film ini sangat penting untuk ditonton anak-anak. Karena film
ini banyak nilai dan pesan pendidikan moral yang bisa dipetik,” jelas Bagus
Haryanto.
Selain itu, himbauan ini juga tidak ada
kaitannya dengan pungli atau pungutan liar. Karena tidak ada rentetan dalam hal
ini, harus disetor dalam bentuk seperak atau dua perak, maupun seribu atau dua
ribu, terhadap siapapun. Baik kepada guru, bupati, walikota ataupun menteri.
“Itu tidak ada, dan ini bukan pungli. Tetapi
ini murni, menonton. Sebagaimana layaknya menonton film-film lain,” ulasnya.
Kepentingannya untuk masing-masing
pihak. Manfaatnya bagi penonton itu sendiri. seperti dalam film ini, anak-anak
bisa belajar banyak dan mengambil manfaat dari nilai dan pesan pendidikan moral
yang disuguhkan di film ini. Begitupun para orang tua, maupun para guru, dapat
mengambil pelajaran dari menonton film Ayu Anak Titipan Surga ini, bangaimana
caranya menghadapi dan memperlakukan anak-anak.
Melalui film ini, banyak nilai dan
pesan pendidikan dan pesan moral yang bisa dipetik. yang dibutuhkan bangsa saat
ini. Karena di film ini, memperlihatkan tentang baik dan buruk, pantas dan
tidak pantas dilakukan, utamanya adalah persoalan kejujuran, sportifitas dan
ketulusan, yang pantas ditanamkan kepada putra putri dari mulai lingkungan
keluarga, kepada anak bangsa sejak usia dini.
Film Ayu Anak Titipan Surga ini
diperuntukkan bagi siswa SD – SMA. Sesuai dengan titik konten dari film ini
adalah tokoh Ayu yang masih duduk bangku SD.
Film ini untuk menyentuh semua
persoalan karakter bangsa yang merupakan sumber utama bangsa ini. Persoalan
kejujuran, yang tidak lagi menjadi idola bagi anak bangsa di masa peradaban
bangsa hari ini. Namun menjadi kebutuhan sebuah bangsa, untuk bisa membangun
bangsa, menjadi bangsa yang besar dan maju sejahtera.
Oleh sebab itu, dengan modal sportif
akan sebuah kejujuran, diharapkan film ini dapat menciptakan dan memupuk
kader-kader bangsa yang memiliki nilai moral yang baik dengan segala latar
belakanganya, sehingga kedepan, tidak akan ada lagi tumbuh koruptor-koruptor
baru yang bisa menghancurkan peradaban moral dan kehidupan bangsa. Seperti
semboyan yang selalu didengungkan, ‘berani jujur itu hebat’.
Selain itu, melalui film ini, salah
satu upaya menciptakan idola anak Indonesia, melalui tokoh Ayu yang
senantiasa mementingkan kepentingan orang lain dibanding kepentingan dirinya
sendiri, mementingkan kebahagiaan orang lain dibanding kebahagaiannya sendiri. Sehingga
melalui film ini, akan banyak tokoh-tokoh “Ayu” yang lahir dalam kehidupan
nyata. Tokoh Ayu yang santun dan bermurah hati, rendah hati dan memiliki
ketulusan hati yang luar biasa, yang pada akhirnya akan menjadi branding idola bagi
anak Indonesia, dan meniru dengan mempraktekannya dalam kehidupan nyata.
“Di film Ayu Anak Titipan Surga 2, akan
diangkat tentang persahabatan Ayu dan Evi, bagaimana jalan ceritanya, tunggu
tanggal mainnya, yang akan di launching pada 12 Januari 2017 mendatang,” ujar
Bagus.
Terkait, tidak setiap daerah memiliki
bioskop, Bagus mengakui, bahwa di Indonesia dari 561 kabupaten / kota yang ada,
hanya 40-an kota yang memiliki bioskop. Sekitar 500-an lebih kabupaten / kota di Indonesia,
tidak memiliki bioskop. Namun demikian, Bagus tetap berharap seluruh anak Indonesia
dapat menonton film ini.
Oleh sebab itu, demi anak Indonesia dan demi bangsa dan negara,
Bagus dan krew-nya siap bergerilya, turun dari bioskop 21, untuk turun ke
kabupaten / kota, yang tidak memiliki bioskop, untuk memutar film ini, melalui
program Nobar, ditempat-tempat tertentu seperti, di tempat pertemuan atau
gedung yang memiliki kapasitas untuk bisa menonton bareng, atau di gedung-gedung
sekolah, dan lain-lain.
“Demi gerakan moral, dan demi
Indonesia, kita akan lakukan seperti itu, sampai tingkat bawah, agar semua anak
di seluruh pelosok tanah air Indonesia, bisa holiday dan menikmati film Ayu
Anak Titipan Surga, maupun Ayu Anak Titipan Surga 2. Untuk sesuatu yang baik
kita gak akan berhenti, sampai disini,” kata Bagus.
Bahkan Bagus, mengaku sudah berkirim surat ke presiden RI,
Jokowi, untuk bisa meluangkan waktu, Nobar Film Ayu Anak Titipan Surga ini.
Sebuah film yang berisi pesan tentang gerakan moral, “gerakan revolusi mental”
sebagaimana yang dicanangkan presiden RI, Joko Widodo.
“Namun hingga saat ini, belum ada
jawaban dari bapak presiden. Namun saya terus berharap, bapak presiden bisa mengawali
untuk menonton film Ayu Anak Titipan Surga yang berdurasi 90 menit ini, demi
mewujudkan gerakan revolusi mental,” ujar Bagus Haryanto, penuh harap. (8globaliTa – Lrd Viga-801/Riri).
Follow beritanya di www.8globalita.com
link www.8globalita.blogspot.com
link @8globalita_801 link
@kk_viga link Facebook : Globalita Globalita.