Selasa 31 Mei 2016 || 22 : 03 WIB
Kategori :
Slera
Penulis : Lrd Viga 801 / Riri Ulva
Masak
Kuliner Ramadhan Bersama Duta Besar Amerika Robert O.
Blake Jr
8GlobaliTa –
Jakarta, Acara
demo masak kuliner Ramadhan bersama Duta Besar Amerika – Robert O. Blake, Jr
merupakan sebuah tradisi silahturahmi yang dimulai tahun 2015. Disamping
sebagai sebuah syukuran bersama dengan media Indonesia sebelum kita bersama-sama
memasuki bulan suci Ramadhan, acara ini juga merupakan perwujudan nyata sebuah
kolaborasi antara industri dengan beberapa organisasi professional (chef dan
bakery).
Budaya
kuliner Indonesia
sendiri dikenal sangat kaya dengan pengaruh bangsa-bangsa yang pernah melewati
jalan rempah (The Spice Road) dengan aneka filosofis, makna dan tradisi.
Kuliner ini pula yang menjadi perekat keintiman dan keakraban keluarga kita
dalam setiap perayaan hari besar di Indonesia.
Sebuah
kolaborasi kreatif yang bertujuan memajukan industri kuliner Indonesia
dengan memotivasi aneka kreasi baru dengan stimulus innovasi dan imajinasi
segar.
Industri
kuliner Indonesia
– merupakan sebuah infrastruktur strategis yang seringkali dilupakan banyak
orang. Padahal industri kuliner tidak saja menjadi pilar industri MICE
(Meetings, incentives, conferences, and exhibitions), tetapi juga industri lain
seperti pariwisata, dan industri hiburan lainnya.
Dalam
industri pariwisata sendiri, Indonesia
masih tertinggal jauh, misalnya Malaysia dan Singapura yang sudah berhasil
mendatangkan masing-masing Negara lebih dari 25 juta turis tiap tahun.
Sedangkan Indonesia
baru mendekati 10 juta turis tiap tahunnya. Jelas ini merupakan sebuah
tantangan yang luar biasa buat kita semua.
Industri
kuliner sendiri memerlukan sejumlah kesiapan yang berkualitas baik. Pertama
adalah kualitas “skill” dari sumber daya manusia kita miliki. Kedua adalah
ketersediaan bahan baku
yang berkualitas tinggi. Dan ketiga adalah kefasihan untuk menyerap warisan
budaya kuliner Indonesia
yang sangat kaya dan menyajikannya menjadi sebuah atraksi kuliner dunia yang
berkharisma.
“Kepiawaian
mengolah makanan dan masakan bukan saja memerlukan teknik yang fasih tetapi
juga imajinasi yang mampu menyerap aspirasi konsumen saat ini. Misalnya
aspirasi konsumen global saat ini yang menuju gaya hidup yang sehat menuntut kualitas
masakan dan makanan yang lebih rendah kalori, rendah lemak, rendah kolesterol
namun tanpa harus mengkompromikan rasa dan keaslian dari resep. Ini merupakan
sebuah tantangan baru yang patut diperhitungkan setiap professional kuliner,”
Tandas Ali A Abdi, Agricultural Counselor, Embassy of the United States of
America US Department of Agriculture Foreign Agricultural Service.
Tantangan
ini sekaligus membuat para professional menuntut bahan baku dan bumbu yang sangat berbeda dibanding
dengan tradisi yang telah disajikan nenek moyang kita. Bahan baku yang ada saat ini memerlukan kualitas
yang sangat berbeda. Mulai dari olahan cara menanam, hingga cara memanen. Dan
rantai pengiriman dari ladang hingga ke dapur. Semuanya menuntut tekhnologi
logistic yang sangat berbeda. Sebagai penyedia bahan baku kuliner global, para perusahaan di
Amerika berusaha menghadirkan tekhnologi dan proses integrasi yang semakin
rinci dan terintegrasi.
“Dalam
silahturami kali ini - sebuah sajian budaya disajikan dengan peta kuliner dari
masakan Betawi – Sumatera – Bali – hingga Manado.
Tidak lupa juga disajikan aneka kuliner yang dipengaruhi oleh aneka budaya
seperti Peranakan Tionghoa,
India, Portugis
hingga Arab. Kekayaan budaya inilah yang harus kita populerkan hingga menjadi
aikon kuliner yang bisa kita banggakan bersama,” jelas Kafi Kurnia, Managing
Director Peka Consult Inc, PT Peka Sadtra Adhika, di Jakarta, Selasa
(31/05/2016).
Warisan
budaya ini perlu kita jaga bersama, kita lestarikan dan kita hadirkan sehingga
bisa menjadi aikon kebanggaan bangsa. Istilah wisata kuliner sendiri kini telah
menjadi idiom industri yang sangat kompetitif dalam persaingan pariwisata
dunia. Kota-kota seperti Penang, Singapura dan
Hongkong telah menjadi viral keseluruh penjuru dunia sebagai tujuan wisata
kuliner dunia. Adalah ambisi kami bersama para awak professional kuliner Indonesia untuk menjadikan kota
besar Indonesia, mulai dari Padang hingga Bali
sebagai tujuan wisata kuliner dunia yang baru.
Sedangkan
khusus untuk bahan baku yang berkualitas – kali ini disajikan berbagai bahan
baku berkualitas dari Amerika – seperti Apel dari Washington, kentang dari
Amerika, lemon & jeruk dari Sunkist (California), kurma Medjool dari Yuma
(Arizona), kacang Almond dari California, kismis SunMaid dari California dan
daging sapi dari Amerika.
“Teknologi
pertanian yang terpadu mulai dari bibit, ketersediaan air, tanah, pupuk hingga
proses paska panen menjadikan produk-produk bahan baku dan bumbu dari Amerika dikenal
berkualitas tinggi dan sangat aman dikonsumsi. Disamping itu nilai-nilai
nutrisi yang menyehatkan selalu dipelajari dan disurvey hingga memiliki nilai
tinggi yang bisa dipertanggung jawaban kepada konsumen,” ujar Duta Besar
Amerika – Robert O. Blake, Jr.
Kolaborasi
dan kombinasi kreatif inilah yang disajikan hari ini untuk kita nikmati bersama
sebagai sebuah presentasi majemuk yang bisa menjadi inspirasi dan motivasi
sekaligus – bagi setiap insan praktisi dan penikmat kuliner di tanah air. (8globaliTa – Lrd Viga-801/Riri Ulva).
Follow beritanya di www.8globalita.com link www.8globalita.blogspot.com
link @8globalita_801 link
@kk_viga link Facebook : Globalita Globalita.
Kirimkan pesan anda ke email kami di : kk_viga@yahoo.co.id atau delapanglobalita@yahoo.co.id