Selasa 9 Agustus 2016 || 21 : 36
WIB
Kategori
: Kesehatan
Penulis : Lrd Viga 801 / Riri Ulva
Hepatitis
Bisa Di Obati? Kenali Virusnya Cegah Sejak Dini Untuk Indonesia Bebas Hepatitis
8GlobaliTa – Jakarta,
Kenali dirimu dengan mengenali virus hepatitis sejak dini, untuk bisa mendeteksi
dan mengobati hepatitis, dengan cara melakukan pencegahan serta pengobatannya
sedini mungkin.
PT
Johnson & Johnson Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
mengadakan acara edukasi media terkait penyakit hepatitis. Acara edukasi ini
merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Hepatitis Sedunia yang jatuh
setiap tanggal 28 Juli dan turut diperingati oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Hepatitis
merupakan penyakit peradangan pada organ hati manusia yang dapat disebabkan
oleh berbagai hal seperti virus, bakteri, obat-obatan, alkohol, dan zat
berbahaya lainnya. Penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus
merupakan penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat yang umum
terjadi di negara berkembang dan berdampak pada kondisi sosial ekonomi
masyarakat.
Prof
DR Dr David Handojo Muljono SpPD, FINASIM, PhD. dari Komite Ahli Hepatitis
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa beban penyakit hepatitis
bagi negara cukup signifikan. Di samping menyebabkan kesakitan dan kematian,
hepatitis B dan C mengakibatkan kerugian sosio-ekonomi yang besar. Keparahan
penyakit yang justru terjadi pada usia produktif sehingga investasi keluarga
dan negara dalam asuhan (sejak kecil menjadi dewasa), pendidikan, dan ekonomi,
menjadi sia-sia dan menyebabkan hilangnya produktivitas generasi yang
terinfeksi penyakit ini. Semua ini diperparah dengan beban keluarga dan negara
merawat penderita, dan biaya pengobatan yang amat besar.
“Hal
ini terjadi pada Indonesia, dengan kejadian dan pengidap hepatitis B yang
tinggi, dan hepatitis C yang tidak kecil. Peringatan Hari Hepatitis Sedunia
2016 dengan tema “Know Hepatitis-Act Now!” atau “Ketahui Hepatitis, Saatnya
Bertindak!” merupakan ajakan bagi semua pihak untuk bersama-sama dengan
Pemerintah Indonesia
mewujudkan Indonesia
yang bebas hepatitis,” ujar Prof. DR Dr David Handojo Muljono SpPD,
FINASIM, PhD.
Menanggapi
ajakan tersebut, Vishhnu Kalra, President Director PT Johnson &
Johnson Indonesia,
menyatakan dukungannya terhadap upaya tersebut. “Johnson & Johnson
memandang kesehatan sebagai aspek yang sangat penting dalam kehidupan
masyarakat. Sudah menjadi kredo Johnson & Johnson untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat dimana kami beroperasi. Sebagai bagian dari tanggung jawab
perusahaan, kami berkomitmen dalam mendukung Pemerintah Indonesia mewujudkan Indonesia yang bebas hepatitis.
Kami berharap kegiatan edukasi yang kami lakukan dapat membantu Pemerintah Indonesia dalam
upaya preventif dan promotif untuk menanggulangi penyakit hepatitis.”
Penanggulangan
penyakit hepatitis merupakan sebuah rangkaian yang mencakup edukasi,
pengawasan, deteksi, hingga penanganan atau pengobatan. Salah satu kunci
penting penanggulangan hepatitis adalah memutus mata rantai penularan
hepatitis, salah satunya adalah penularan hepatitis vertikal dari ‘ibu hamil
dengan hepatitis’ atau ‘yang beresiko hepatitis’ kepada bayinya.
Dr
dr Hanifah Oswari SpA (K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia menjelaskan,
“Proses penularan hepatitis B dari ibu kepada bayi walaupun dapat terjadi
selama masa kehamilan tetapi sebagian besar (95%) terjadi pada proses
persalinan. Bayi yang tertular hepatitis B akan tumbuh dengan penyakit tersebut
tanpa menunjukkan gejala, tetapi dapat berkembang menjadi hepatitis kronis atau
sirosis hati pada saat anak-anak atau dewasa. Bahkan, kondisi tersebut
sewaktu-waktu dapat menjadi kanker hati karena hepatitis B. Untuk itu, ibu
hamil dengan resiko hepatitis sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
apakah dirinya HBsAg positif atau negatif.”
Selanjutnya,
dr Hanifah juga menjelaskan bahwa bayi dari ibu dengan status HBsAg negatif
atau tidak diketahui akan diberikan imunisasi aktif dengan pemberian HB 0
kurang dari 24 jam setelah lahir bersamaan dengan pemberian vitamin K-1. Bayi
dari ibu dengan HBsAg positif akan diberikan imunisasi immunoglobulin kurang
dari 24 jam setelah lahir bersamaan dengan pemberian HB 0 pada paha yang
berbeda kemudian diikuti dengan imunisasi hepatitis B sesuai dengan program
imunisasi nasional yaitu pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Saat bayi ini berusia
9-12 bulan, akan dilakukan tes HBsAg serta titer anti HBs.
Sementara
itu, dr Irsan Hasan SpPD-KGEH dari Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia
menjelaskan bahwa penyakit hepatitis sesungguhnya dapat dicegah dan diobati.
“Tata laksana pengobatan hepatitis yang komprehensif sesungguhnya telah
tersedia di Indonesia.
Mulai dari vaksinasi, pemeriksaan HBV, biopsi hati, monitoring pasien,
pencegahan umum dan khusus, hingga konseling dan terapi. Hampir seluruh jenis
obat antivirus hepatitis B bisa diperoleh di Indonesia. Sebentar lagi, obat-obat
antivirus hepatitis C yang menjanjikan kesembuhan 100% juga akan tersedia.
Namun, upaya pencegahan seyogyanya lebih diutamakan. Kenali penyakit hepatitis,
jagalah kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan, hindari faktor resiko,
lakukan deteksi dini, dan lakukan pengobatan hingga Anda benar-benar bebas dari
hepatitis.”
Merawat dunia, setiap orang setiap saat, menginspirasi dan
menyatukan orang-orang dari Johnson & Johnson. Kami merangkul riset
dan ilmu pengetahuan - membawa ide-ide inovatif, produk dan jasa untuk
memajukan kesehatan dan kesejahteraan masayarakat. Kami memiliki sekitar
127.000 karyawan di lebih dari 265 perusahaan yang beroperasi di seluruh dunia,
bekerja sama dengan mitra dalam perawatan kesehatan untuk menyentuh kehidupan
lebih dari satu miliar orang setiap hari, di seluruh dunia.
Johnson
& Johnson Indonesia berdiri sejak 1973 dan bergerak di empat divisi yang
berbeda yaitu divisi Consumer, Medical Devices, Pharmaceutical dan Vision
Care. Merek-merek ternama dari divisi Consumer antara lain adalah
Johnson’s® Baby, Clean & Clear, LISTERINE® dan Carefree serta Mylanta,
Benadryl, Visine dan Combantrin. (8globaliTa – Lrd
Viga-801/Riri Ulva).
Follow beritanya di www.8globalita.com link www.8globalita.blogspot.com
link @8globalita_801 link
@kk_viga link Facebook : Globalita Globalita.