Senin 31 Oktober 2016 || 21 : 33 WIB
Kategori : Hankam
Penulis : Lrd Viga
801 / Riri
Koarmabar Tidak Ada Kompromi
8GlobaliTa – Jakarta,
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar), Laksamana Muda TNI Aan
Kurnia S.Sos dihadapan sejumlah awak media menjelaskan tidak ada kompromi bagi
para pelanggar hukum di kawasan laut wilayah kerja Koarmabar.
Hal tersebut disampaikannya selepas acara tatap muka mengevaluasi
kinerja jajaran Koarmabar berserta seluruh jajarannya di Markas Komando Koarmabar,
di kawasan Gunung Sahari Jakarta, Senin (31/10/2016), yang didampingi Kepala
Staf Komando Armada RI Kawasan Barat (Kasarmabar) Laksamana Pertama TNI Yudo
Margono SE, Komandan Gugur Tempur Laut Koarmabar (Danguspurlaarmabar) Laksamana
Pertama TNI T.S.N.B Hutabarat MMS, dan Asisten Operasi Pangarmabar (ASOPS
Pangarmabar) Kolonel Laut (P) I Gusti Kompiang Aribawa.
Tidak adanya kompromi tersebut dilakukan dalam upaya
penindakan dan penegakan hukum di laut yang menjadi program prioritas Koarmabar
yang sudah dilakukan selama dirinya menjabat sebagai Pangarmabar.
Selama 2 bulan masa kepemimpinannya, Pangarmabar mengaku tidak
menemukan pelanggaran yang dilakukan personilnya termasuk juga
kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kecelakaan alutsista. Oleh sebab itu
sebagai pemimpin tertinggi di Koarmabar, acara tersebut dilakukan dalam rangka mengevaluasi
kembali kinerja dari kesatuan-kesatuannya yang ada di daerah.
“Saya bergembira dan berterimakasih kepada seluruh jajaran
saya, karena 2 bulan kepemimpinan saya, saya tidak menemukan adanya pelanggaran
personil maupun kesalahan-kesalahan kecelakaan alutsista,” jelas Pangarmabar..
Menurutnya, ke depannya ia memprioritaskan memerintahkan
keseluruhan jajaran Koarmabar, baik Lantamal 1 sampai dengan Lantanal 12 untuk
lebih giat lagi, serta lebih serius lagi dalam melaksanakan kegiatan dan
penegakkan kedaulatan di laut baik itu terhadap pencurian ikan oleh kapal-kapal
illegal maupun penegakkan kedaulatan.
“Jadi tidak ada kompromi bagi para pelanggar hukum yang dilakukan
kapal-kapal pencuri ikan. Semua yang illegal dan melanggar kedaulatan hukum
akan ditindak sesuai dengan yang sudah digariskan oleh pemerintah, oleh
panglima TNI maupun Bapak Kasal,” tegasnya.
Sebagai
Pangarmabar, ia
menginstruksikan kepada seluruh jajarannya, ke depan untuk lebih tegas menindak
siapapun yang melanggar hukum dan kedaulatan. Seperti yang sudah dilakukan
sebelumnya, dan merupakan beberapa elemen yang menjadi prioritas utama Koarmabar
ke depan, yaitu penegakan kedaulatan dan penegakan hukum terhadap illegal
fishing dan penyelundupan-penyelundupan yang ada di wilayah kerja Koarmabar.
Tindakan yang dilakukan adalah dengan memberikan hukuman
terberat sesuai aturan yang ada dipemerintah. Hukuman berat itu juga diberikan
kepada pelaku pungli di jajarannya, dalam rangka mengatasi pungli di laut.
“Itu sudah saya instruksikan ke jajaran saya, Lantamal –
Lantanal – Posmal – Posmad. Apabila ada yang terbukti, ada anak buah saya, akan
saya tindak berat, saya copot jabatannya,” kata Pangarmabar.
Terkait penegakan hukum dan penindakakan pelanggaran hukum
di laut ini, menurutnya sudah banyak yang diproses di pengadilan. Untuk itu
sangat diperlukan kerjasama dari instansi dan kementerian terkait untuk
mendukung penindakan proses hukum yang sudah dilaksanakan oleh Koarmabar.Bahkan
ke depan akan dilakukan penanganan lebih keras.
“Instruksi tersebut sudah disampaikan ke seluruh jajarannya,
mulai dari intelegen kemudian patroli laut, agar penegakan hukum dan penindakan
ini menjadi prioritas,” ulasnya
Diharapakan dengan menjadikan program penegakan hukum dan
penindakan hukum sebagai prioritas, diharapankan dirinya dan jajaran Koarmabar,
dapat membantu pemerintah untuk meng-Nol-kan pelanggaran di laut.
“Kami akan lakukan sesuai dengan kapasitas saya, dan
kapasitas seluruh jajaran saya, dan tanpa kompromi. Ini sudah saya instruksikan
langsung,” kata Pangarmabar tegas.
Terkait masalah menjelang pilkada DKI, Pangarmabar juga
mengaku sudah mengistruksikan kepada jajarannya untuk bersikap netral. Oleh
sebab itu ia melarang keras jajarannya untuk ikut dalam salah satu golongan
atau ikut dalam salah satu partai atau ikut dalam salah satu calon.
“Tidak ada satu pun jajaran yang boleh ikut, kita TNI netral,”
ucapnya.
Disinggung tentang issue adanya demo massa besar-besaran tanggal 4 November 2016.
Aan mengaku belum ada siaga satu. Namun demikian jajaran Koarmabar siap dan
standby jika sewaktu-waktu dibutuhkan oleh Polri atau diperintahkan oleh
Panglima TNI atau Kasal.
“Sampai saat ini belum ada perintah, kita berdoa, semoga
tidak ada apa-apa. Tapi kita siap dan standby, pasukan kita sudah siap, kita
ada Marinir, Kopaska kita semua sudah siap. Kita siap mendukung dan membantu Polri, atas perintah Panglima
TNI atau Bapak Kasal,” tegas Pangarmabar.
“Perintah itu untuk kebaikan karena kan yang kita hadapi adalah saudara-saudara
kita sendiri, kita akan bantu. Tapi kalau mereka buat masalah atau rusuh, itu ranahnya
Polri, Kita AL Koarmabar hanya mensupport saja, kita berdoa semoga tidak
terjadi apa-apa,” tambahnya. (8globaliTa – Lrd
Viga-801/Riri).
Follow beritanya di www.8globalita.com
link www.8globalita.blogspot.com
link @8globalita_801 link
@kk_viga link Facebook : Globalita Globalita.