Kategori : Film
Penulis : Lrd. Khalits
Merantau Films Luncurkan
The Raid 2 Brandal
8Globalita-Jakarta, Aksi Seni Bela Diri Berkualitas
Kembali Meramaikan Perfilman Indonesia. Setelah sukses dengan film Merantau
pada 2009 serta The Raid pada 2012 lalu, Merantau Film kembali mempersembahkan
film action pada awal 2014 ini. The Raid
2 Berandal, berdurasi 150 menit merupakan lanjutan cerita dari The Raid, menyuguhkan
cerita lebih gereget dari sebelumnya. The Raid 2 Bradal kembali didukung oleh
INTime.
Film yang
masih digarap ole sutradara Gareth Evans serta Produser Ario Sagantoro ini
menceritakan kelanjutan dari The Raid. “ Adegan yang terdapat di film The Raid
2 Brandal ini lebih menyuguhkan action yang lebih rumit, dramatis, dan mencakup
skala yang lebih besar. “ujar sutradara The Raid 2 Brandal Gareth Evans, saat
konferensi pers di kawasan epicentrum, Jakarta selatan, Jumat (21/3/2014).
The Raid 2
Brandal masih dibintamgi Iko Uwais dan Yayan Ruhian, aktor sekaligus sebagai koreografer
dalam film ini. Selain dua aktor yang terkenal dengan keahlian pancak silat
tersebut, film The Raid 2 Brandal didukung oleh beberapa artis papan atas
seperti Arifin Putra, Oka Antara, Tio Pakusadewo, Cok Simbara, Alex Abbad, Roy
Marten, dan penampilan istimewa dari Julie Estelle. Hadir juga pesilat Cecep
Arif Rahman yang berlatar belakang silat panglipur, dan pesilat muda Very Tri Yusliman.
Selain para
aktor Indonesia , The Raid 2 Brandal menampilkan tiga aktor kenamaan Jepang
yaitu Ryuhei Matsuda, Kenichi Endo, dan Kazuki Katimura. Bagi Ryuhei Matsuda
dan Kenichi Endo, “The Raid 2 Brandal merupakan film internasional pertamanya.
“Saya sering
berrmain sebagai Yakuza dalam film-film sebelumnya. Kali ini, dalam The Raid 2
Brandal saya bermain di luar negeri dengan sutradara asing. Saya yakin kalau
hasilnya akan sangat menarik dan unik.” Kata Kenichi Endo
Publik Jepang
sudah tidak asing dengan kematangan acting Ryuhei Matsuda, yang baru saja
memenangkan Best Actor dalam Japan Academy Awards awal Maret lalu. Sementara
Kazuki Katimura pernah tampil di Kill Bill dan Killers. Sehingga partisipasi
mereka dalam The Raid 2 Brandal sangat pantas ditunggu.
Aktor laga Yayan
Ruhian yang memerankan sosok Mad Dog dalam film The Raid, di mana tokoh
tersebut telah mati, kali ini dalam The Raid 2 Brandal kembali mendapatkan
peran antagonis.
Dia berperan
sebagai Prakoso, seorang pembunuh kepercayaan dari kepala mafia. “Peran
antagonis yang saya mainkan kali ini berbeda, Prakoso, seorang pembunuh bayaran
yang disatu sisi kejam terhadap musuhnya, di sisi lain dia orang yang bertanggung
jawab terhadap keluarga dan melakukan apapun demi istri dan anaknya. Cukup
menguras emosi. Selain dari sisi peran, tantangan lainya saya bersama Iko harus
memuat 19 kareografi fighting dalam film
The Raid 2 Brandal agar menghasilkan adegan laga yang menarik bagi
penonton, “ujar Yayan.
Iko “Rama”
Uwais, aktor sekaligus koreografer bersama Yayan Ruhian di film ini mengatakan
dia seperti bermimpi bisa hadir di Ecceless Teater, Park City, Utah yang penuh
gengsi, Januari silam menghadiri premire perdana film ini untuk public Amerik
Serikat.
“Di situ
saya sempat unjuk kebolehan memainkan beberapa gaya silat dan mendapatkan
aplaus tersendiri, bangga dan haru campur menjadi satu, “ kata aktor yang sudah
belajar ilmu silat sejak umur 10 tahun ini.
Sementara
itu, Ario Sagantoro, Produser dari sekuel Film The Raid 2 Brandal, proses
syuting yang berjalan hampir tujuh bulan lamanya terbayar dengan standing
ovation saat world premire di sundance Film Festival yang digelar di Park City,
Utah. Dia berharap film laga yang menampilan aksi bela diri ini dapat
meramaikan perfilman di Indonesia.
“Melalui
film ini kami ingin menunjukan kepada penonton hal yang tidak mungkin tapi bisa
kita lakukan,” ujar Toro.
Pembuatan
scoring music The Raid 2 Brandal melibatkan Joseph Trapanse, composer ternama
Holywood yang sebelumnya berkolaborasi dengan Mike Shinoda untuk menggarap The
Raid Redemption. Joe bergabung dengan dua composer muda berbakat Indonesia,
Aria Prayogi dan Fajar Yuskemal, yang keduanya terpilih sebagai composer
spotlight di Sundance Film Festival pada Januari 2014. Proses post pro audio
The Raid 2 Brandal di lakukan di SKYWALKER STUDIO, LUCASFILM, Amerika Serikat
yang menjadi kiblat teknologi perfilman di Hollywood.
Untuk
distribusinya sendiri, Sony Pictures classics telah lebih dahulu membeli hak
distribusi untuk Amerika Serikat. Amerika Latin dan Spanyol. Alliance/Momentum
telah membeli untuk wilayah Inggris dan Kanada. Sementara Koch Media telah mengakuisisi
film ini untuk wilayah berbahasa Jerman.
Korea
Screan telah membeli untuk Korea, dan HGC telah Membeli untuk China. Secara
Keseluruhan, hak distribusi film The Raid 2 Brandal telah dibeli untuk semua
kawasan di dunia.
The Raid 2
Brandal mendapatkan kesempatan tayang pertama kali dalam Festival Film Sundance
pada 21 Januari 2014 dan menjadi salah satu film yang sangat di tunggu di
dunia.
Awal Maret
2014, The Raid 2 Brandal juga hadir sebagai salah satu film pilihan di SXSW
Festival di Texas, Amerika Serikat. Perjalanan
pemutaran The Raid 2 Brandal berlanjut di Los Angeles dan New York,
keduanya mendapatkan sambutan yang positif dan dihadiri para figur ternama dari
industri film Amerika Serikat.
The Raid 2
Brandal rilis serentak di Indonesia. Malaysia, Australia, New Zealand, Amerika
Serikat, dan Rusia pada 28 Maret 2014.
Namun
sayangnya, karya besar ini, tidak diimbangi jiwa besar oleh semua pihak
penggarap khususnya para pelaku promosi film ini. Dalam pelaksanaan rilis di
Jakarta (28/3/2014), tidak semua pers diberi kesempatan untuk menonton yang
menurut mereka merupakan film karya besar.
Pengkotak-kotakan
insane pers pun dilakukan para pelaku promosi dari film ini. Bahkan seorang
yang PR dari pelaksana konprensi pers, menghindar saat hendak ditanya apakah
bias menonton film ini. Pihaknya hanya menjawab, “maaf kami hanya menyediakan
untuk media yang sudah ada di list,” demikian pihak film The Raid 2 Brandal,
mengelak dengan memperlihatkan bahwa ia begitu sibuknya, sehingga tak bisa
melayani meski hanya satu pertanyaan. (Lrd. Khalits)