Selasa, 20 Mei 2014 || 20 : 30 WIB
Kategori : Politik
Penulis : Lrd Khalits
100 Tokoh Ajukan Petisi Kemandirian Capres Indonesia
8Globalita - Jakarta,
Seratus tokoh bangsa yang berasal dari Akademisi, praktisi dan aktivis
mengajukan Petisi Kemandirian bagi Calon Presiden Indonesia. Petisi dihasilkan
dalam Kongres Kemandirian 2014 Dompet Dhuafa, Selasa (20/5/2014) di gedung
Patra Jasa, Kuningan Jakarta.
Seratus tokoh yang hadir dalam kongres tersebut antara lain Marwah
Daud Ibrahim, Bustanul Arifin, Hamdi Muluk, Heri Hermansyah, Yudi Latif, Fahira
Idris, Faisal Basri, Heru Susetyo, Zainal Arifin Muchtar, Tri Mumpuni, Yusuf
Wibisono, Adrinof Chaniago, Hanta Yudha, Gola Gong, dan Rona Mentari.
Kongres kemandirian 2014 Dompet Dhuafa digelar untuk melahirkan
gerakan kebaikan. Gelaran ini juga diharapkan mendorong kelompok pakar dan
tokoh mendentumkan ikrar keberpihakan bersama seraya selanjutnya merealisasikan
hasil rumusan kongres.
“Karena mementum menjelang pilpres (pemilihan presiden), maka kita
sebut kongres ini Kongres Kemandirian Petisi Seratus Tokoh untuk Calon
pemimpin. Kita berharap hal ini benar-benar menjadi masukan untuk penyelenggara
negara,” kata Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Filantrofi Ahmad Juwaini di
hadapan sejumlah wartawan pada Acara Kongres Kemandirian 2014 Dompet Dhuafa, di
Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Momen Hari Kebangkitan Nasional dan gelaran pilpres dinilai tepat
Indonesia bangkit untuk mandiri. Pasalnya, sebagai sebuah bangsa, Indonesia
tidak hanya dianugerahi jumlah penduduk yang besar namun juga sumber daya alam
yang melimpah dan beragam kearifan lokal.
“Selain kegiatan Dompet Dhuafa yang bersifat langsung membantu
orang-orang miskin, Dompet Dhuafa juga mendorong agar bangsa ini dalam
pengelolaan negaranya menjadi bangsa yang mandiri,” terang Ahmad, kepada 8
Globalita.com
Lebih lanjut Ahmad menerangkan, kongres berfokus pada konsep
kemandirian dan juga implementasi program. Pada konsep kemandirian, kongres
merumuskan bagaimana terwujudnya kemandirian ekonomi, kemandirian budaya, kemandirian
pangan, energi, dan lingkungan, serta kemandirian politik, hukum dan
pertahanan.
Terkait implementasi program, seluruh tokoh meramu poin-poin
rumusan yang telah dibahas untuk menghasilkan apa yang bisa dikolaborasikan
dalam tataran aksi. Dengan begitu, kongres tidak hanya meninggalkan sebuah
petisi, tetapi juga kontribusi nyata bagi kemandirian negeri.
Demikian diterangkan Ahmad kepada 8Globalita.com link www.8globalita.blogspot.com link
@8globalita_801 link @kk_viga link Facebook Globalita Globalita (Lrd Khalits)