I BERANDA I NASIONAL I INTERNASIONAL I METROPOLITAN I POLHUKAM I SOSDIKBUD I EKOBIS I SLERA I OLAHRAGA I NEWSTV I

Minggu, 26 Oktober 2014

Politik/Ming-26-10-2014/21:30-WIB/Jokowi Lambat Tentukan Menteri


Minggu 26 Oktober 2014 || 21 : 30 WIB
Kategori : Politik
Penulis   : Lrd Khalits

Jokowi Lambat Tentukan Menteri

8GlobaliTa – Jakarta, Jokowi resmi mengumumkan para Menterinya Minggu sore 26 Oktober 2014 atau pukul 16.00 wib di Istana Merdeka. Kabinet yang diberi nama Kabinet Kerja ini terdiri dari 34 Menteri.

Jokowi mengumumkan anggota kabinet kerjanya 6 hari setelah dirinya resmi dilantik menjadi Presiden RI ke-7. Waktu 6 hari tersebut diakui Jokowi lebih lebih cepat dari waktu yang diberikan UU, yaitu 14 hari sejak setelah dirinya resmi dilantik sebagai Presiden.

Ke 34 Menteri tersebut di kenalkan kepada publik, di hadapan sejumlah media. Hadir mendampingi Jokowi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga didampingi Ibu Wapres Mufidah Jusuf Kalla.

Kepada Pers Jokowi mengaku mengumumkan lebih cepat dibanding kesempatan waktu yang diberikan UU yaitu 14 hari untuk memilih para menterinya terhitung sejak resmi dirinya dilantik.

“Ini lebih cepat, dari ketentuan yang diberikan oleh UU, karena dalam waktu 6 hari sudah bisa saya umumkan,” kata Jokowi di hadapan sejumlah awak media di Istana Merdeka, Minggu (26/10/2014)

Meski Jokowi mengaku lebih cepat, namun pengamat sosial kemasyarakatan dan pemerhati keselamatan bangsa yang juga anggota HMI angkatan 66, H Azhari Boy DT R Mulie, mengatakan Jokowi sangat terlambat dalam mengumumkan para menterinya tersebut.

Pasalnya, kata H Boy, demikan ia di sapa, itu tidak sesuai dengan simbol yang didengungkan oleh Jokowi yaitu “Kerja – Kerja – Kerja”. Menurut H Boy, untuk mengimbangi simbol tersebut, Jokowi justru sudah harus mengumumkan para menterinya tersebut paling tidak satu hari setelah dirinya resmi dilantik.

Untuk nama-nama tersebut seharusnya sudah dikantongi Jokowi jauh-jauh hari sebelum ia di lantik. Dan sudah tepat jika Jokowi menyerahkan nama-nama yang hendak dijadikan sebagai menterinya itu, di serahkan kepada KPK maupun PPATK juga jauh-jauh hari sebelumnya.


Dengan demikian kata H Boy, dengan sudah dikantonginya nama-nama tersebut, dapat diumumkan satu hari setelah dirinya dilantik dan disumpah. Sehingga simbol kerja kerja kerja yang disandangnya, tidak lagi harus menghitung hari.

Artinya begitu ia resmi jadi presiden, jika kemudian dibarengi dengan pengumuman para menteri, ia dan para menterinya bisa langsung bekerja tanpa harus membuang waktu. Sehingga akan klop dengan yang di inginkan Jokowi yang mengajak semua rakyat dengan semboyan kerja kerja kerja.

Pengumuman para menteri yang dinilai H Azhari Boy DT R Mulie sangat terlambat dilakukan Jokowi, menjadikan proses kerja pemerintahan pun sedikit terlambat atau terhambat. Karena masih harus menunggu waktu hingga kabinet terbentuk. Akibatnya semua terpusat pada sosok calon para menteri yang mengalami keterlambatan diumumkan.

Menurut H Azhari Boy, saat Jokowi resmi dilantik jadi Presiden, ia bersama kabinetnya sudah bisa langsung bekerja, jika saja para menteri ini cepat diumumkan lebih cepat. dengan demikian mereka bisa langsung bekerja, ibarat kendaraan, Jokowi adalah Nakhoda, dan kendaraan ini sudah dipenuhi oleh penumpang, yaitu rakyat yang menunggu Sopir atau Nakhodanya menjalankan kendaraannya.

Tetapi karena Jokowi telat menentukan orang-orang yang harus membantunya dalam menjalankan kendaraan tersebut, terpaksa kendaraan masih belum bisa dijalankan, dan terpaksa masih harus ngetem istilah kendaraan angkot, sementara kendaraan sudah penuh, tapi Jokowi masih harus menunggu siapa kondekturnya, akibatnya yang seharusnya kendaraan itu segera melaju atau tancap gas atau berlari, tetapi karena masih belum ditentukan kondekturnya, terpaksa harus molor dan ngetem lagi.

“Padahal seharusnya tidak harus ngetem lagi. Tapi langsung tancap gas bergerak, kalau perlu berlari cepat, seperti yang juga diinginkan Jokowi, bukan lagi harus ngetem menunggu.” Papar H Azhari Boy.

Namun demikian H Azhari Boy DT R Mulie, memberikan apresiasi dengan dilantiknya dan sudah disumpahnya Jokowi menjadi Presiden RI ke-7 dan Jusuf Kalla menjadi wakil presiden dan sudah disahkan di hadapan Majalis atau MPR RI, dengan lancar tanpa hambatan.

Sumpah dan janji tersebut kata H Azhari Boy, bukan saja di dengar oleh Anggota Majelis, tetapi juga di saksikan dan didengar oleh seluruh rakyat Indonesia. Terlebih di lihat dan di dengar oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Yang kelak harus dipertanggung jawabkan Jokowi.

Acara pelantikan dan pengambilan sumpah Jokowi – JK yang lancar tanpa hambatan dan tanpa percobaan penjegalan, dinilai H Azhari Boy DT R Mulie sebagai sesuatu yang baik dan luar biasa bagus.

“Itu sudah bagus, artinya salah satu tugas dari negara ini sudah dapat dilalui dengan baik dan lancar, serta mendapat dukungan seluruh rakyat Indonesia yang bersuka cita menyambut kehadiran Jokowi – JK sebagai Presiden RI ke-7.” Kata H Azhari Boy

Untuk kemudian kita sebagai seluruh anak bangsa bisa melakukan dan melanjutkan pekerjaan yang lain dalam membangung negeri ini ke arah yang lebih baik. Bahkan rasa suka cita itu di buktikan masyarakat dengan turun ke jalan secara membludak hingga memenuhi setiap sudut kota Jakarta.

Suka cita rakyat ini, dirayakan tidak hanya rakyat di Jakarta, tapi diseluruh kota-kota lain di Indonesia. Bahkan tidak sedikit rakyat yang turut mengantar Jokowi – JK dari Gedung DPR MPR RI hingga ke Monas dan bahkan hingga ke Istana Merdeka.

Kuat dan besarnya dukungan rakyat terhadap Jokowi – JK merupakan wujud naiknya derajat Jokowi sebagai figur yang di impikan rakyat Indonesia saat ini. Itu tidak lain, merupakan upah dari buah “rendah hati” yang ditanam Jokowi   di dalam dirinya. Bahkan sikap sabar dan rendah hati ini diperlihatkan Jokowi dalam menghadapi orang-orang yang berseberangan dan berupaya menjegalnya.

Meski diserang dari sana sini dan segala upaya dilakukan oleh mereka yang berseberangan dengannya, namun Jokowi tetap memperlihatkan kenegarawanannya, dengan merangkul mereka yang berniat menjegalnya. Bahkan tidak segan datang dan berkunjung menemui Prabowo ataupun Aburizal Bakri. Sikap rendah hati itulah yang kemudian justru derajatnya makin ditinggikan Allah.

Diharapkan dengan sikap yang dimiliki Jokowi itu, ia tidak lagi menganggap dirinya sebagai pimpinan yang harus dihormati rakyat, tapi sebaliknya Ia sangat menghormati rakyat yang telah memilihnya dan mendudukannya sebagai kepala negara negeri ini, sebagai pemimpin.

Bahkan Jokowi sebagai yang telah dipercaya rakyat, menjadi komandan atau pimpinan, justru Jokowi harus bisa mewujudkan semua harapan dan mimpi rakyat yang telah percaya kepadanya untuk bisa mewujudkan mimpi seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Ende hingga Pulau Rote.

Meski tidak semua, tapi paling tidak apa yang dikehendaki rakyat perlahan harus bisa dirasakan rakyat. Dengan begitu insya Allah, Allah pasti akan menolong Jokowi dan kita semua bangsa Indonesia, keluar dari keterpurukan. Membawa rakyat ini ke arah yang lebih baik, dari segi ekonomi, pendidikan kesehatan dan etika moral rakyat yang akan menjadi ciri dan jati diri bangsa.

Tanpa kita sadari Jokowi sudah melakukan yang terbaik, walaupun itu menurutnya dengan membludaknya lautan manuisa turun ke jalan menyambutnya sebagai pemimpin di negeri ini, tetap saja Jokowi sebagai manusia, harus tetap meminta kepada Allah.

Harus bersyukur kepada Allah dan meminta petunjuk kepada Allah supaya bisa menjalankan semua beban dan tugasnya dengan baik dan lancar. Dengan cara tetap berpihak kepada rakyat, nanti Allah pasti akan menunjukkan jalan terbaik kepada Jokowi. Diharapkan Jokowi menjadi contoh bagi semua orang, sebagai pemimpin yang benar, maka dengan sendirinya derajat dan citra Jokowi akan terangkat ke atas. Tanpa harus melakukan pencitraan.

Meski begitu, sebagai manusia pastilah tidak sempurna, sehebat apapun Jokowi pasti ada kelemahan dan kekurangan. Seperti terlambatnya Jokowi dalam mengangkat dan mengumumkan para menterinya.

Dikatakan terlambat mungkin dalam pikiran Jokowi, diangkatnya dirinya menjadi presiden itu sudah baik, dan ia pun menganggap enteng karena ia memilik hak prerogatif. Atau bisa juga karena berpatokan kepada UU yang memberinya keleluasaan selama 14 hari dalam hal pengangkatan Menteri.

Tentang Jokowi yang menyerahkan nama-nama calon menterinya ke KPK dan PPATK, dinilai H Azhari itu hal yang baik. Sebagai pemerhati keselamatan bangsa H Azhari Boy sangat memberikan apresiasi dan mendukung langkah Jokowi tersebut. Untuk menyelamatkan bangsa dari keterpurukan memang harus di jauhkan dari orang-orang yang tidak bersih, korup, tidak kredible dan tidak bermoral yang hanya akan merugikan bangsa dan negara serta Jokowi sendiri.

“Apa yang dilakukan Jokowi sudah baik, tapi mengenai mengangkat menteri itu Jokowi amat sangat terlambat. Tapi itu tadi sebagai manusia iapun punya kelemahan,” ungkap H Azhari Boy.

“Itu wajar, itulah manusia, ada kelemahan dan kekurangan, ada yang lengah dalam diri kita mansia,” kata H Azhari Boy, kepada 8globaliTa, di kediamannya di kawasan Rawangun Jakarta Timur.

Namun sebenarnya itu bisa dilakukan Jokowi jauh sebelum ia dilantik. Sehingga tidak buang waktu yang hanya memperlambat kerja yang nota bene ingin diperlihatkan Jokowi dengan kerja cepat dan bersih.

“Sebenarnya itu harus sudah dilakukan jauh-jauh hari. Jadi begitu dia resmi jadi Presiden,  ia pun sudah siap mengumumkan para menterinya. Dan Menterinya juga sudah siap bekerja, artinya akan cocok dengan semboyan yang dikumandangkannya yaitu “kerja – kerja – kerja”. Tapi apa yang terjadi, justru pengangkatan ini menjadikan kerja cepat menjadi molor.

Seharusnya begitu dia dinyatakan menang oleh MK, dia sudah harus bekerja menyusun nama-nama dan menyerahkannya ke KPK dan PPATK untuk di nilai, itukan cukup waktunya. Tapi justru hal ini baru dilakukan beberapa hari, yang seharusnya hal itu tidak perlu lagi terjadi, meskipun ia mendapat kelonggaran waktu, 14 hari setelah dilantik sebagaimana dikatakan UU, tetapi kerja cepat dan segera akan jauh lebih baik ketimbang memperlambat waktu. Bukankah ia ingin segera kerja cepat?

Tapi itulah setiap manusia ada kelebihan dan kekurangan, tidak ada manusia
sempurna, keterlambatan itu merupakan bagian dari sosok Jokowi sebagai seorang manusia, yang punya kelebihan tetapi juga punya kekurangan. Dan itu harus kita maklumi. “Itu manusiwi, wajar!.” Tegas H Azhari Boy penuh bijak. (8globaliTa – Lrd Khalits)