Minggu 23
Agustus 2015 || 09:12 WIB
Kategori
: Life Style
Penulis : Lrd Viga/801
Artwarding Night Go Ahead Challenge Gemparkan Jagat Seni Nusantara
8GlobaliTa – Jakarta, Puncak Go Ahead Challenge digelar di Gudang Sarinah di bilangan
Pancoran Jakarta Selatan pada Sabtu 22 Agustus 2015 bertajuk Artwarding Night,
menampilkan lebih dekat 12 finalis berikut mempertunjukkan hasil karya seni
kreatifnya kepada publik.
Go
Ahead Challenge merupakan sebuah kompetisi kreatif yang memberikan kesempatan
kepada para insan seni untuk mempertunjukkan karyanya dan memenangkan hadiah
utama berupa penglaman seni internasional. Go Ahead Challenge menjadi platform
yang didedikasikan untuk mendukung industri kretif di Indonesia dan
memberdayakan talenta-telenta seni tanah air, khususnya di bidang musik,
fotografi, visual art, dan style.
GoAheadPeople.com
adalah medium yang digunakan untuk menampung dan mempublikasikan karya dari
para pelaku industri kreatif. Dalam website ini, karya-karya yang masuk bukan
hanya mendapatkan exposure dari pekerja seni lainnya, namun juga dikurasi
langsung oleh pekerja seni yang tidak diragukan lagi pengalamannya, dalam
bidang seni masing-masing. Hasil kurasi itulah yang kemudian menentukan
pemenang untuk berkesempatan mendapatkan pengalaman seni internasional.
Go
Ahead Challenge pertama kali diadakan pada Maret hingga Agustus 2014,
mengangkat tema “Go Ahead Live Your Passion”. Go Ahead Challenge tahun pertama
mendapatkan respon positif dan antusiasme yang tinggi. Terdapat setidaknya
30.929 karya kreatif yang terdaftar dalam GoAheadPeople.com.
Dalam
kegiatan tersebut, pertama, melibatkan Eric Wirjanata (musik), Anton Ismael
(fotografi), Ade Darmawan (visual art), dan Auguste Soesastro (style) untuk
mengkurasi karya-karya kreatif yang masuk.
Kedua,
selama lima bulan, tantangan kreatif ini berjalan, 80 karya kemudian diseleksi
hingga mendapat 12 finalis terkreatif
yang dipamerkan pada ajang A Create, sebuah one stop creative event pada
30 Agustus 2014.
Ketiga,
Dua pemenang yang paling mampu menunjukkan passion seninya, yakni Sylvestar
Bass (fashion designer) dan Raditya Bramantya (fotografer), terpilih sebagai
pemenang.
Keempat,
Syl dan Bram kemudian mendapatkan sebuah pengalaman seni internasional yang tak
terlupakan di Paris. Mereka berdua terlibat langsung dalam Colaborative
Creative Project bersama desainer kenamaan Tex Saverio dalam Paris Fashion Week
2014, 22-28 September yang lalu.
2015 –
“Change the Ordinary”
Memasuki
tahun kedua, Go Ahead Challenge kembali hadir dengan membawa semangat “Change
the Ordinary”. Semangat ini diusung untuk mengapresiasi pelaku industri kreatif
yang berani mengubah kebiasaan dalam berkarya untuk menghasilkan karya yang
lebih menarik dan lebih baik lagi, karena Go Ahead Challenge yakin bahwa
sesuatu yang baru berasal dari keinginan dan keberanian akan perubahan.
Meningkat
dari tahun sebelumnya, sebanyak 36.860 karya masuk ke dalam GoAheadpeople.com
terhitung sejak 1 Februari hingga Juni 2015.
Empat
pelaku industri kreatif dengan jam terbang yang tinggi, seperti Arian13
(musik), Anton Ismael (fotografi), Ade Darmawan (visual art), dan Auguste
Soesastro (style) dilibatkan sebagai kurator untuk memilih karya yang paling
unik dari masing-masing bidang seni.
Pengumuman
pemenang dilaksanakan pada 22 Agustus 2015, dalam ajang “Artwarding Night” yang
menjadi wadah kolaborasi bagi komunitas kreatif di Indonesia. Lebih dari sekedar artwarding
night, dalam acara ini 12 orang finalis dengan karya paling unik juga
berkesempatan untuk memamerkan karyanya.
Penikmat
seni yang hadir juga dapat terlibat dalam “Change the Ordinary Worksop” yang
dipandu oleh empat kurator, mengunjungi arena market place yang dikurasi oleh
LocalBrand.co.id, sambil menikmati alunan musik dari empat band Indie lokal
hasil kurasi The Secret Agent, yakni Sigmun & Rabbit, Indische Party dan
Ramayana Soul.
Jelang
pengumuman empat pemenang Go Ahead Challenge 2015, hadir pula kolaborasi musik
unik antara White Shoes and The Couples Company x Sentimental Moods dan Efek
Rumah Kaca x Barasuara. Kehadiran efek rumah kaca ini juga menjadi momentum
kebalinya efek rumah kaca setelah vakum beberapa tahun belakangan.
Pemenang
dengan karya yang paling unik akan terlibat dalam sebuah pengalaman seni
internasional, yakni Melbourne Fringe Festival, dimana mereka akan memamerkan
sebuah karya kolaborasi yang melibatkan bidang seni masing-masing, yang diolah
langsung bersama dengan empat kurator.
Pengalaman
ini tentu akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bukan hanya bagi para
pemenang, namun juga bagi para kurator yang belum pernah berkolaborasi lintas
bidang seni sebelumnya. (8globaliTa – Lrd
Viga/801).