Rabu 25 Januari 2017 || 20 : 22 WIB
Kategori : Film
Penulis
: Lrd Viga 801 / R Mira
Kisah Cinta Millenials Galih Dan Ratna
8GlobaliTa – Jakarta,
Cinta pertama tidak akan terlupakan. Sebuah proses soul searching yang akan
membentuk siapa diri kita sebenarnya. Inilah yang dialami Galih, si murid
teladan yang punya passion di musik, namun belum pernah mengenal cinta.
Dan Ratna, remaja yang mengejar hal-hal
instan, namun tak punya tujuan hidup. Perjumpaan di penghujung SMA berlanjut ke
sebuah kisah cinta yang manis, menggebu-gebu dan juga pahit, yang membawa
keduanya pada tahap pendewasaan di mana tanggung-jawab, tuntutan, dan passion
saling berperan dan akhirnya berdamai.
Sutradara Lucky Kuswandi menganalogikan semua
ini lewat warna abu-abu dari seragam SMA yang dipakai Galih dan Ratna. Abu-abu,
sebuah warna transisi antara hitam dan putih. Dan masa SMA sebagai masa yang
membingungkan, masa transisi antara remaja dan dewasa. Sebuah proses yang sulit,
pahit dan juga indah.
Terinspirasi dari novel berjudul Gita Cinta
Dari SMA karya Eddy D. Iskandar, film Galih & Ratna merupakan ‘a
celebration of first love’, passion and music. Elemen musik dan proses
kreatifnya adalah salah satu hal utama yang menyatukan Galih dan Ratna.
Hal inilah yang membawa Generation G, sebuah
platform youth and contemporary lifestyle yang berperan sebagai wadah bagi kaum
urban yang berfokus di 4 pilar yaitu Art, Lifestyle, Music and Hobbies, untuk
mendukung penuh film Galih & Ratna yaitu karena adanya kesatuan visi dan
misi di pilar Music.
Sejumlah musisi papan atas dan berbakat negeri
ini mewarnai keindahan film Galih & Ratna yaitu trio GAC, Rendy Pandugo,
White Shoes & The Couple’s company,
Sore, Koil, Audrey Tapiheru, Cantika Abigail, Ivan Gojaya, Agustin Oendari dan
juga Sheryl Sheinafia.
Film yang diproduksi oleh 360*Synergy dan Nant
Entertaiment ini dibintangi oleh aktor pendatang baru Refal Hady sebagai Galih
dan aktris/penyanyi Sheryl Sheinafia sebagai Ratna, serta didukung oleh Marissa
Anita, Joko Anwar, Ayu Diah Pasha, Hengky Tornando, dan dengan special
appearance oleh Rano Karno dan Yessy Gusman.
Sebuah kisah cinta yang abadi, di layar
bioskop nasional dan juga di Malaysia dan Brunei mulai tanggal 9 Maret 2017.
Sinopsis
Cinta pertama atau cinta monyet, atau apalah
itu. Semua pasti pernah merasakannya, terutama di masa-masa remaja yang indah.
Tetapi ini tidak pernah dirasakan oleh Galih (Refal Hady), seorang siswa SMA
teladan tetapi introvert yang hidup dalam bayang-bayang almarhum ayahnya dan
tuntutan ibunya yang harus struggle sebagai single-mother.
Galih dipaksa mendahulukan pendidikannya dan
bukan passionnya, agar tidak bisa kehilangan beasiswanya dan masuk jalur prestasi
universitas pilihan ibunya. Ibunya Mirna (Ayu Diah Pasha), tidak ingin Galih
mengikuti jalan hidup almarhum ayahnya, yang meninggal karena kekecewaan.
Kecewa karena passionnya menghidupkan toko
sebuah kaset bernama NADA MUSIK, harus bersaing dengan kencangnya dunia
digital. Galih sendiri belum bisa melupakan ayahnya yang dikaguminya.
Ia selalu membawa walkman kemana-mana dan
mendengarkan kaset Mixtape pemberian ayahnya. Isinya lagu-lagu radikal yang
menginspirasi Galih untuk berani mengejar mimpinya, dan bukan menyerah dengan
nasib dan tuntutan sistem.
Ratna (Sheryl Sheinafia), seorang siswa yang
baru saja pindah ke SMA tempat Galih bersekolah. Pindah sekolah bukanlah hal
yang baru baginya. Nilai-nilainya memang tidak cermelang walaupun pada dasarnya
dia adalah gadis yang pintar dan berbakat, dan ia sendiri tidak tahu passion
hidupnya apa.
Ia hidup tanpa tujuan, selalu mengejar hal-hal
yang sangat instan. Layaknya anak millenials saat ini. Tetapi disaat ia
sendirian, ia diam-diam suka menulis dan mengarang lagu, walaupun tidak pernah
diselesaikannya.
Ia tidak pernah menganggap passionnya serius,
mungkin karena ia tidak pernah mendapatkan dukungan apapun dari ayahnya (Hengky
Tornando). Ia selalu merasa tidak berbakat, tidak memiliki apapun yang bisa
dibanggakan.
Di suatu sore, di lapangan belakang sekolah,
Galih dan Ratna pun bertemu. Sebuah pertemuan yang sederhana. Ratna tertarik
dengan walkman yang sedang didengarkan oleh Galih. Galih membiarkan Ratna
mendengarkan mixtape pemberian Ayahnya.
Sebuah lagu pun berkumandang di telinga
mereka. “Bersama dirimu terbebas dari Nestapa...” Mereka tidak kuasa untuk
saling menatap. Tetapi jelas bahwa nestapa merekalah yang bisa menyatukan mereka.
Mungkinkah ini yang disebut dengan connection?
Disaat mereka bertukar pendapat mengenai kehidupan masing-masing. Galih yang masih sangat analog, dan Ratna yang
sudah sangat digital, mereka pun sadar.
Bahwa perbedaan prinsip dan pandangan hidup
mereka inilah yang bisa mendorong satu sama lain untuk lepas dari cengkraman
yang bernama sistem, dan berani untuk mengejar passion mereka. Dan perbedaan
pandangan inilah yang juga berpotensi untuk menghancurkan hubungan mereka.
Inilah yang disebut dengan cinta pertama? Yang
manis menggebu-gebu, dan juga pahit? Yang berawal dari sebuah momen sederhana
di lapangan belakang sekolah? Pada akhirnya, cinta pertama inilah yang membawa
Galih dan Ratna ke tahap tahun baru dalam kehidupan mereka.
Sebuah tahap pendewasaan dimana
tanggung-jawab, tuntutan, dan passion saling
berperang dan akhirnya berdamai. Dan cinta pertama inilah yang akan
selalu menjadi sebuah kenangan yang tidak akan mereka lupakan.
Lucky Kuswandi, selaku sutradara mengatakan , Abu-abu,
sebuah warna transisi antara hitam dan putih. Sebuah warna yang bisa diartikan
sebagai “penantian.” Menanti untuk sebuah perjalanan baru yang ujung akhirnya
pun tidak diketahui.
Itulah masa SMA. Dimana kita dipaksa
mengenakan warna abu-abu. Sebuah masa yang membingungkan, dimana kita berada di
dalam transisi antara remaja dan dewasa. Proses pendewasaan merupakan proses
yang sulit, pahit, juga indah. Sebuah proses soul-searching yang tidak akan
bisa kita lupakan, yang akan membentuk siapa diri kita sebenarnya.
GALIH & RATNA adalah sebuah kisah mengenai kehidupan dalam
transisi, dimana terdapat dua remaja yang tidak siap untuk menjadi dewasa.
Tetapi mereka dituntut banyak oleh lingkungan mereka tanpa memperdulikan apa
sebenarnya yang mereka inginkan. Mereka hanya memiliki satu sama lain untuk
diam-diam saling menyemangati dan mengejar mimpi mereka. (8GlobaliTa
– Lrd Viga 801 / R Mira).
Kirimkan pesan anda ke email kami di : kk_viga@yahoo.co.id atau delapanglobalita@yahoo.co.id