I BERANDA I NASIONAL I INTERNASIONAL I METROPOLITAN I POLHUKAM I SOSDIKBUD I EKOBIS I SLERA I OLAHRAGA I NEWSTV I

Sabtu, 21 September 2013

Prodia Cegah ADB Sejak Dini


Prodia Cegah ADB Sejak Dini
Penulis : Lrd.Khalits

8Globalita.com-Jakarta, Dari data Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, hamper semua kelompok usia anak mengalami Anemia Defisiensi Besi (ADB) dengan prevalensi terbesar yang mengalami anemia adalah usia 0 - 2 tahun dan merupakan masa periode emas pertumbuhan otak.

Anemia Defisiensi Besi (ADB) ini tidak dapat dainggap enteng karena bila kondisi ini dialami oleh seorang anak, maka akan berdampak terhadap proses tumbuh kembang anak dikemudian hari yakni mengganggu perkembangan motorik, kognitif, mental serta menimbulkan gangguan pertahanan tubuh yang tentunya berdampak negative terhadap kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Dalam arti tidak hanya pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan mentalnya bahkan produktivitas suatu bangsa.

Menurut Prof dr Djajadiman Gatot Sp A (K), criteria anemia menurut WHO adalah dengan kadar Hemoglobin (Hb) dalam g/dL adalah usia < 6 th : Hemoglobin < 11 g/dL  dan usia > 6 th : Hemoglobin < 12 g/dL.
Dengan gejala pucat yang berlangsung lama (kronis) dan dapat ditemukan gejala komplikasi antara lain lemas, mudah lelah, mudah infeksi, gangguan prestasi belajar, menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi dan gangguan perilaku.
Timbulnya anemia pada anak dipicu beberapa sebab, diantaranya hilangnya sel darah atau pendarahan, produksi sel darah merah yang menurun, bahan pembentuk sel darah merah yang berkurang dan penghancuran sel darah merah (hemolisis).

“Dampak kekurangan zat besi dapat menurunkan ketahanan tubuh menghadapi penyakit infeksi karena dalam keadaan kekurangan zat besi kekebalan tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik. Selain itu kekurangan zat besi akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya,” papar Prof dr Djajadiman Gatot Sp A (K) di acara seminar Media Bebas Anemia Defisiensi Besi (ADB) Anak Tumbuh Sehat dan Cerdas, yang diselenggarakan Laboratorium Klinik Prodia, di Gedung Prodia ChildLab, Kramat, Jakarta, Sabtu (21/9/2013).

Akibatnya lanjutnya, dalam kegiatan sehari-hari anak mnjadi tidak aktif, malas, cepat lelah serta cepat mengantuk, lebih jauh itu akan mempengaruhi kecerdasan dab daya tangkap anak.

ADB sendiri di awali dengan penurunan cadangan besi, kemudian terjadi kekurangan zat besi (defisiensi besi) dan akan berkembang menjadi anemia defisiensi besi.

Sebenarnya ADB bisa diantisipasi dengan mendeteksi sejak awal yaitu ketika masih pada tahap terjadinya penurunan cadangan zat besi. Yaitu dengan melakukan skrining ADB melalui pemeriksaan laboratorium.

Sebagaimana dijelaskan Prof dr Rahajuningsih Setiabudi Sp PK (K) bahwa pemeriksaan kesehatan keluarga sangat penting dilakukan khususnya Panel Check Up Anak untuk mengetahui adanya kelainan atau penyakit secara lebih awal sehingga dapat segera diatasi dengan tepat, serta memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung dengan baik.

Pemeriksaan laboratorium penting untuk mengetahui status anemia dananemia defisiensi besi adalah Hemoglobin (Hb), Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH), Red cell distribution width (RDW), Reticulocyt hemoglobin content (Ret-He), Retikulosit (ret).

Untuk parameter biokimia yang penting diketahui yakni Ferritin serum, Serum Iron (FE), Total iron binding capacity (TIBC), Saturasi transferin.

Bakti social dilaksanakan Laboratorium Klinik Prodia sebagai ungkapan syukur memperingati HUT Prodia ChildLab yang kedua. Yakni skrining anemia gratis untuk 105 murid SD di arena Kramat (SDN 05 pagi, 06 pagi 07 petang) dari tgl 10 – 13 September 2013 lalu.

Edukasi tentang Anemia pad muris SD, Orang tua murid dan guru SD, disamping juga dilakukan pemberian apresiasi berupa pemberian keringan pemeriksaan 20% dan souvenir khusus kepada pelanggan yang melakukan pemeriksaan laboratorium tgl 16 – 21 September, serta pemberian skringing anemia gratis untuk yang berulang tahun di tanggal yang sama dengan Prodia ChildLab.

“Dari hasil statistic skrining anemia gratis untuk 105 murid SD, ternyata hasilnya 13.3% murid mengalami Hb rendah, yakni sebanyak 14 murid, 3.8% murid mengalami Hb Normal, MCV,MCH menurun dan 82.8% murid mengalami Hb normal. Dari jenis anemia 65% mengalami MCV,MCH rendah < ini kemungkinan kea rah Anemia Defisiensi Besi,” terang Hera Yulianian Intantri, M Kes selaku Prodia ChildLab Head, di acara seminar, di gedung Prodia ChildLab di Jakarta, Sabtu (21/9/2013)

Demi mendukung terwujudnya Indonesia sehat, salah satu komitmen Prodia adalah ,memberikan edukasi dan informasi diagnostic melalui seminar. Program tersebut dilakukan secara berkala dengan berbagai topic dan disuguhkan bagi masyarakat yang membutuhkan informasi kesehatan. (Lrd.Khalits)