Sabtu 22 Oktober 2016 || 20 : 20 WIB
Kategori : Event
Penulis : Lrd Viga
801 / Riri
Jakarta
Fashion Week Konsisten Dengan IFF
8GlobaliTa – Jakarta,
Desainer Indonesia Fashion Forward (IFF) generasi kelima siap membuktikan kreativitas
di Jakarta Fashion Week (JFW) 2017.
Jakarta Fashion Week telah konsisten mengembangkan kapasitas
desainer Indonesia, dengan mengadakan program Indonesia Fashion Forward (IFF),
yaitu program inkubasi desainer muda hasil kerja sama Jakarta Fashion Week,
Badan Ekonomi Kreastif Indonesia, dan British Council, sejak tahun 2012.
IFF merupakan asset penting bagi industri mode Indonesia
karena menampilkan bakat generasi baru, sekaligus menunjukkan kebangkitan
industri kreatif local. Melalui program IFF, kemampuan para desainer yang sudah
memperkuat industri mode Indonesia
ditingkatkan untuk dapat menembus pasar global dan memikat buyer Internasional.
“Bekembangnya potensi inovasi, kapasitas bisnis, serta
keberanian para desainer mengedepankan label mereka sehingga mampu bersaing di
pasar internasional, harus diakui merupakan buah binaan yang terasa manis bagi
dunia fashion Indonesia,”
kata
Triawan Munaf, Ketua Badan Ekonomi Kreatif Indonesia.
“Dan industri mode sebagai bagian dari ekonomi kreatif,
memegang peranan yang semakin penting dalam perkembangan ekonomi Indonesia.
Industri ini telah menjadi pencipta nilai tambah, pencipta lapangan pekerjaan,
juga sebagai penyumbang devisa.” Lanjut Triawan Munaf.
Hingga saat ini, tak kurang dari 40 label dan desainer yang
telah terpilih masuk program IFF setelah melalui proses seleksi dan kurasi yang
ketat. Label-label dan para desainer yang tergabung dalam IFF antara lain
adalah Major Minor, Tex Saverio, Yosafat Dwi Kurniawan, Dian Pelangi, Albert
Yanuar, Patrick Owen, Toton, Peggy Hartanto, Jii by Gloria Agatha, Billy Tjong,
Norma Hauri, I.K.Y.K, dan Jenahara. Kesuksesan dan pesatnya perkembangan bisnis
para desainer lulusan IFF membuat para mitra dari dalam negeri dan luar negeri
semakin antusias melakukan kolaborasi.
Pada tahun 2016 ini, label yang terpilih masuk program IFF
generasi kelima adalah Rani Hatta (kategori modest wear), Paulina Katarina
(kategori premium wear), Bateeq (kategori premium wear), Day and Night
(kategori quirkly wear), dan Byo (kategori accessory). Hasil karya para
desainer IFF generasi kelima siap ditampilkan dalam beberapa show yang
berlangsung di Fashion Tent, Jakarta Fashion Week 2017, Senayan City,
yang diselenggarakan 22 – 28 Oktober 2016.
Rani Hatta merupakan lulusan Lembaga Pengajaran Tata Busana
Susan Budihardjo (LPTBSB) tahun 2012 sebagai salah satu siswa terbaik. Ia
mendirikan label modest wear Rani Hatta pada tahun 2013, dan sejak saat itu
menghadirkan pakaian ready-to-wear dengan desainer minimalis dan modern. Pada
bulan Maret 2016 lalu, Rani Hatta mewakili Indonesia di ajang fashion kelas
dunia, yaitu Bangkok International Fashion Fair & Bangkok International
Leather Fair 2016 (BIIF & BIL 2016) di Thailand.
Paulina Katarina merupakan label busana wanita asal Bali yang diluncurkan pada tahun 2012. Duo desainer kakak
beradik Surya Paulina Kuhn dan Ratna Katarina Kuhn menghadirkan busana dengan
desain feminism dan potongan kasual yang pas untuk acara semi formal ataupun
santai. Koleksi busana Paulina Katarina bisa didapatkan di berbagai toko di Bali,
Jakarta, Singapura, dan Australia.
Paulina Katarina merupakan finalis CLEO Fashion Awards 2015 untuk kategori Most
Innovative Local Brand.
Sementara itu, sejak diluncurkan pada tahun 2013, Bateeq
berinovasi dengan kain batik dan memberikan perhatian khusus pada permainan
warna dan motif, Bateeq juga memadukan warisan budaya Indonesia yang kaya dengan gaya modern serta tren mode saat ini.
Day and Night merupakan label fashion local yang didirikan
oleh Yelly Lumentu pada tahun 2012. Label busana wanita ini berfokus kepada
desain yang sederhana dan wearable, namun diberi tambahan detail yang unik,
contohnya penggunaan teknik puzzle. Pada tahun 2015 lalu, Day and Night
terpilih menjadi pemenang CLEO Fashion Awards 2015 untuk kategori Most
Innovative Local Brand.
Byo merupakan label aksesori yang berfokus kepada estetika,
Tommy Ambiyo Tedji sebagai desainer Byo mengeksplorasi bahan, bentuk, dan
konsep dalam menciptakan tas dan clutch dengan sentuhan futuristis. Pada tahun
2015, Byo memenangkan penghargaan CLEO Fashion Awards 2015 untuk kategori Most
promising Accessories Brand. (8globaliTa – Lrd
Viga-801/Riri).
Follow beritanya di www.8globalita.com
link www.8globalita.blogspot.com
link @8globalita_801 link
@kk_viga link Facebook : Globalita Globalita.