Segera
Tayang Di Bioskop Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Penulis
: K. Viga
8Globalita-Jakarta, Setelah sukses dengan film 5 cm tahun
2012 lalu. Kini PT Soraya Intercine Film hadir dengan Film terbarunya
“Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.
Film
ini diangkat dari novel karya Haji Abdul Malik Karim Amarullah (HAMKA)
Sastrawan, Budayawan dan Pejuang besar dengan judul yang sama – Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijck. Novel mega best seller ini terbit pertama kali di tahun
1939 dan terus dicetak ulang sampai sekarang.
Film
ini di garap memakan waktu lima tahun, dimulai sejak tahun 2008, dilakukan
observasi, proses pra-produksi, casting, serta penulisan skenario.
Proses
adaptasi novel ke skenario. Produser membuat kolaborasi yang inovatif dengan
menggabungkan 2 penulis kompeten dari 2 zaman berbeda yaitu Bapak H Imam
Tantowi dengan segala pengalamannya dan penulis muda dengan sentuhan
inovatifnya Donny Dhirgantoro juga dibantu oleh Riheam Juniati.
Dalam
proses produksi Soraya Intercine Films juga menghadirkan pakar yang kompeten
dalam bidangnya Penata Kamera (Director of Photography) oleh Yudi Datau dan
Penata busana oleh Samuel Watimena.
Kapal
Van Der Wijck dibangun dengan skla 1:1 dengan exterior dan interior persis
dengan kapal Van Der Wijck asli yang pernah berlayar dan tenggelam di lepas
pantai nusantara pada tahun 1930an.
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
bercerita tentang keadaan Nusantara pada tahun 1930an. saat itu dari tanah
kelahirannya Makasar, Zainuddin (diperankan oleh Herjunot Ali) berlayar menuju
tanah kelahiran ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Diantara keindahan ranah
negeri Minangkabau ia bertemu Hayati (diperankan oleh Pevita Pearce), gadis
cantik jelita, bunga di persukuannya.
Kedua
muda mudi ini jatuh cinta. Apa daya adat dan istiadat yang kuat meruntuhkan
cinta suci mereka berdua. Zainuddin hanya seorang melarat tak berbangsa,
sementara Hayati perempuan Minang keturunan bangsawan.
Lamaran
Zainuddin ditolak keluarga Hayati. Hayati dipaksa menikah dengan Aziz (diperankan
oleh Reza Rahadian), laki-laki kaya berbangsa yang ingin menyuntingnya.
Perkawinan harta dan kecantikan mematahkan cinta suci anak manusia.
Zainuddin
pun memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah Minang dan merantau ke tanah
Jawa demi bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainuddin bekerja keras
membuka lembaran baru hidupnya. Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal
dengan karya-karya mashyur dan diterima masyarakat seluruh Nusantara.
Tetapi
sebuah kenyataan kembali datang kepada diri seorang Zainuddin, di tengah
gemilang harta dan kemashyurannya. Dalam sebuah pertunjukkan opera, Zainuddin
kembali bertemu Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya.
Perkawinan
harta dan kecantikan bertemu dengan cinta suci yang tak lekang waktu. Pada
akhirnya kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian terberatnya, dalam
sebuah tragedi pelayaran kapal Van Der Wijck.
Untuk
menjaga ontentisitas cerita, shooting dilakukan di beberapa kota
yang tercantum dalam novel seperti Padang,
Makasar, Jakarta dan Surabaya.
Film
yang berdurasi 2,45 menit ini di garap dengan sangat baik oleh Sutradara
sekaligus Produser Sunil Soraya, seorang Anak muda yang penuh Imajinasi dan
sarat dengan ide-ide cemerlang serta selalu ingin membuat karya film yang
fenomenal serta spektakuler.
Film
yang berlatar belakang keindahan Nusantara tahun 1930an ini diharapkan akan
meramaikan perfilman Indonesia dan akan menjadi bahan pembicaraan dikalangan
Insan perfilman di Indonesia.
Film
ini dibintangi oleh Aktor dan Aktris muda Indonesia penuh talenta, Herjunot
Ali sebagai Zainuddin, Pevita Pearce sebagai Hayati. Reza Rahadian sebagai
Aziz. Randy Nidji sebagai Muluk. Gesya Shandy sebagai Khadijah.
Deretan
pemeran juga didukung penuh oleh Arzetti Bilbina, Jajang C Noor, Afrizal Anoda,
Fenny Bauty dan masih banyak lagi artis Indonesia lainnya.
Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijck akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada tanggal 19 Desember
2013 yang akan datang. (K.Viga)