I BERANDA I NASIONAL I INTERNASIONAL I METROPOLITAN I POLHUKAM I SOSDIKBUD I EKOBIS I SLERA I OLAHRAGA I NEWSTV I

Sabtu, 09 November 2013

PT Miwon Dan Dompet Dhuafa Ciptakan Pedagang Tangguh



PT Miwon Dan Dompet Dhuafa Ciptakan Pedagang Tangguh
Penulis : Lrd.Viga


8Globalita-Jakarta, Di usianya yan ke 40 tahun, PT Miwon Indonesia bekerjasama dengan Dompet Dhuafa menggelar program Pedagang Tangguh, untuk ketiga kalinya. Program ini dalam upaya memberdayakan pedagang bakso keliling yang nota bene umumnya adalah dari kalangan kurang mampu. Program ini diadakan sebagai bentuk kerjasama Corporate Social Responsibility (CSR).

Sebagaimana dijelaskan Direktur Penggalangan Sumber Daya Dompet Dhuafa, M.Thoriq Helmi, bahwa Program Pedagang Tangguh merupakan kegiatan yang berupaya mengangkat harkat dan martabat para pedagang kurang mampu, khususnya pedagang Bakso Keliling.

Para pedagang tersebut dibekali pelatihan secara rutin, tentang bagaimana berdagang dengan cara yang baik dan benar, cara menjual dengan baik dan bersih, sehingga memberikan kesan sehat bagi para konsumennya dimanapun berada. Bagaimana mengemas dan membuat makanan serta menyajikan makanan yang baik, bersih dan sehat agar tidak merugikan konsumen, dengan menghindari menggunakan bahan-bahan makanan yang mengandung pengawet, zat pewarna atau formalin.

“Melalui program ini, Miwon dan Dompet Dhuafa menyasar para pedagang kecil sebagai mitra binaan karena mereka merupakan salah satu lapisan masyarakat kurang beruntung dengan kondisi serba kekurangan. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dan keluarga menjadi lebih baik,” terang Toriq di acara peluncuran Pedang Tangguh Menuju Indonesia Berdaya, di hari Ulang Tahun Miwon ke 40, di kantor PT Miwon Indonesia, dikawasan Pulo Gadung Jakarta, Sabtu (9/11/2013).

Sebanyak 100 pedagang bakso keliling di wilayah Jakarta Selatan, yakni Pasar Minggu, Kebagusan, Lebak Bulus, Mampang, dan Pancoran menerima manfaat program ini sejak 30 Oktober 2013 lalu. Sebelumnya, pada program pertama dan kedua telah memberdayakan sebanyak 98 pedagang bakso keliling di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Selain diberikan dampingan pelatihan, mereka juga diberikan permodalan , dan terpenting adalah bagimana menjaga citra dan image Miwon sebagai perusahaan Indonesia yang memproduksi bahan makanan yang tidak berformalin, zat pewarna.

Selama setahun, para penerima manfaat program akan diberikan bantuan berupa modal usaha, gerobak dan produk-produk Miwon. Pera pedagang binaan ini  akan mendapatkan pelatihan setiap bulan sekali. Sebagai upaya meningkatkan kapasitas dalam produktivitas penjualan dan managemen keuangan. Berbagai pelatihan yang difasilitasi masyarakat mandiri Dompet Dhuafa tersebut berupa motivasi dan tips dari para pengusaha sukses, keamanan pangan, kehalalan pangan, dan kebersihan pangan.

Materi-materi pelatihan diberikan agar para pedagang memproduksi produk yang aman, sehat dan halal. Hal ini untuk membuktikan meski mereka tergolong pedagang kaki lima, tetapi sadar akan kesehatan pangan. Dengan begitu, kondisi tersebut akan meningkatkan daya saing dan kepercayaan konsumen mengenai keamanan produk bakso yang dijual bebas dari bahan pangan (BTP) berbahaya seperti formalin, boraks, dan pewarna tekstil. peningkatan kepercayaan konsumen tersebut pada akhirnya akan berdampak pada meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan pedagang.

Dengan adanya dorongan semangat untuk orang-orang kecil agar terus mandiri seperti program pedagang tangguh ini diharapkan memuluskan pemecahan masalah ekonomi di Indoensia. Upaya-upaya ini adalah jalan menuju Indonesia berdaya.

Menurut Toriq, melaui dampingan pelatihan dan pembinaan yang diberikan kepada para pedagang ini diharapkan, pertama sebagai upaya mengangkat harkat dan martabat para pedagang bakso keliling dari segi peningkatan pendapatan.
Kedua, kaitannya dengan peningkatan pendapatan untuk kesejahteraan para pedagang dan keluarganya,  diberikan tata cara berdagang yang baik dan benar, serta menyajikan makanan yang bersih dan sehat.

Ketiga, mengajak para pedanga tersebut untuk berfikir bagaimana cara mengolah makanan bakso bersih dan sehat . Keempat, memberikan penataan  cara-cara berjualan yang baik dan benar sehingga diburu konsumen.
Toriq mengatakan Kerjasama yang di jalin dengan Miwon lebih dikerenakan Miwon sudah dikenal masyarakat luas di seluruh Indonesia. Dompet Dhuafa ditunjuk karena mempunyai survey yang berpengalaman tentang  kaum Dhuafa yang memang perlu mendapat prioritas untuk ditingkatkan kesejahteraannya.

Saat ini anggota binaan Dompet Dhuafa sekitar 296 pedagang. Diharapkan kedepan akan terus bertambah dan tidak hanya di wilayah Jakarta saja, tetapi program ini kedepannya akan terus dikembangkan hingga ke pelosok nusantara.  Hingga anggotanya bisa mencapai 500 anggota bahkan lebih-banyak lagi

Program pedagang tangguh ke-3 ini diresmikan pada sabtu (9/11/2013) di kantor
PT Miwon Indonesia Piulogadung, Jakarta. Hadir Presiden Direktur PT Miwon Indonesia, Kim Du-Rean yang meresmikan diluncurkannya program tersebut, didampingi jajaran Direksi lainnya.

Turut hadir pula Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini. Dalam kesempatan tersebut, Kim Du-Rean dan Ahmad Juwaini memberikan bantuan secara simbolis kepada salah satu pedagang bakso keliling penerima manfaat program. Acara tersebut juga dihadiri Hermalia Putri sebagai Duta program Pedagang Tangguh 3. (Lrd.Viga)