Politik | Jumat,
3 January 2014
Meidiana Konsen Terhadap Pembelaan Hak dan
Kemajuan Wanita
Penulis : Lrd. Khalits
8Globalita-Jakarta, Meidiana Fauzia Datuk, adalah sosok wanita
tangguh yang siap membela hak dan kemajuan perempuan Indonesia. Sebagai wanita Indonesia
Meidiana mengaku miris terhadap kemelut yang banyak dialami perempuan Indonesia
akhir-akhir ini.
Mulai
dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pelecehan seksual, keterbelakangan,
hingga perdagangan perempuan. Itu sebab, Mediana hadir dan tampil untuk membela
hak-hak perempuan dan mengangkat harkat martabat perempuan.
Mengingat
perempuan seringkali hanya di jadikan objek oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab, hanya untuk kepentingan sendiri. Demi membela hak dan
martabat perempuan, Meidiana aktif di berbagai organisasi masyarakat (ormas)
dan kegiatan yang terkait perempuan untuk merealisasaikan semua mimpinya
membangun perempuan yang kuat, mandiri dan menjunjung tinggi harga dirinya.
Terkait
hal itu dan untuk memudahkan dirinya dalam mengkases hubungan baik dengan
berbagai pihak maupun dalam bersosialisasi dengan seluruh perempuan-perempuan
Indonesia, Meidiana rela mengorbankan seluruh waktu dan kemampuannya.
Untuk
itu ia membuka link agar bisa berkomunikasi dengan seluruh perempuan di tanah
air – Indonesia. Baik yang bermasalah maupun yang ingin turut mendukung dirinya
dalam hal kemajuan dan pemberdayaan perempuan
“Saya
siap membela perempuan-perempuan yang dirundung kemelut atau musibah terkait
harkat dan martabatnya sebagai perempuan dimana pun berada,” ujar yang memiliki
nama lengkap Meidiana Fauzia Datuk.
Guna
memudahkan akses itu, Meidiana Fauzia Datuk yang bertempat tinggal di kawasan Salemba
- Jakarta Pusat. Aktif di berbagai kegiatan dan ormas, diantaranya, di
Organisasi Masyarakat (Ormas) LP2TRI, FBB, dan IWMGS.
LP2TRI
(Lembaga Pemantau Penyelenggara Triaspolitika), sebuah organisasi masyarakat
yang bergerak di dalam Penyelenggara Acara dan Pendidikan Intelejen.
Di
ormas yang dimotori Eddy Mawardi SH,
selaku Ketua Umum. Meidiana Fauzia Datuk sebagai Tim 9 DKI, juga merupakan
penggagas dan bertindak menggalang masyarakat untuk turut serta membangun
kemajuan dan pembelaan terhadap hak-hak perempuan seluruh Indonesia.
Meidiana
Fauzia Datuk juga aktif di Ormas FBB (Front Betawi Bersatu), yang dimotori
KH Amirullah selaku presiden FBB, yaitu sebuah organisasi masyarakat yang konsen terhadap kebebasan hak masyarakat untuk berserikat dan berkumpul.
KH Amirullah selaku presiden FBB, yaitu sebuah organisasi masyarakat yang konsen terhadap kebebasan hak masyarakat untuk berserikat dan berkumpul.
Membina
persatuan dan kesatuan, dilandasi jiwa nasionalisme sebagai warga negara yang
berdaulat, berjiwa Pancasila. Membela kedaulatan negara dan mempertahankan rasa
persatuan dan kebersamaan demi kelangsungan hidup masyarakat dan negara di
bawah bendera Merah Putih.
Sebagai
ormas yang berdiri di tengah-tengah warga Betawi, FBB mempunyai tugas dan
fungsi membela dan mempertahankan keamanan warga masyarakat, bangsa dan negara
dari segala macam bentuk ancaman, dari luar maupun dari dalam yang dapat
memecah belah masyarakat dan bangsa, melalui suku dan agama (SARA), di wilayah
Jakarta, khususnya Jakarta Pusat, umunya seluruh Indonesia.
Dalam
hal mempertahankan dan membela negara dan bangsa, dari ancaman yang dapat
melunturkan dan memudarkan rasa nasionalisme dan rasa kebangsaan. FBB
bekerjasama dengan pemerintah untuk turut mempertahankan keadaan wilayah Jakarta
dan negara untuk tetap aman, tertib, nyaman dan kondusif.
FBB
turut serta membantu pemerintah untuk membina hubungan baik dengan ormas dan
organisasi lain yang ada di tanah air. Sebagai ormas nasional, FBB siap untuk
mengingatkan ormas-ormas lain yang melanggar aturan atau yang dapat memecah
belah masyarakat bangsa dan negara.
Terkait
hal ini, FBB turut serta menggalang massa untuk siap bertanggung jawab apabila
melanggar aturan dan hukum yang berlaku di negara ini, dan siap untuk diproses
sesuai peraturan dan perundangan-undangan yang benar dan bertanggung jawab demi
kesatuan dan persatuan serta demi kedauatan bangsa dan negara
FBB
turut serta dalam pengamanan negara, khususnya di wilayah Jakarta, pada
menjelang tutup tahun 2013, perayaan
natal, dan malam pergantian Tahun, di malam tahun baru 2014 beberapa waktu lalu.
Selain
itu FBB juga siap turut serta dalam pengamanan situasi dan kondisi negara menjelang
pemilu pada 9 April 2014 mendatang. FBB berperan aktif dalam hal keamanan
wilayah Jakarta sebagai poros Ibukota negara, dan wilayah NKRI. Untuk kegiatan
keamanan, FBB bekerjasama dengan Mabes Polri, TNI turut serta melakukan Patroli
diseputar wilayah se-JABODETABEK, khususnya wilayah Jakarta Pusat yang berada
dalam komando Meidiana.
Maka
itu Meidiana melalui FBB, menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk menyatukan
hati dan pikiran demi menciptakan suasana aman, tertib dan nyaman serta
kondusif di wilayah masing-masing demi
bangsa, negara dan agama.
“Mari
kita satukan hati dan pikiran demi keamanan, ketertiban dan kenyamanan
dilingkungan sendiri, kita pertahanan kerukunan beragama dan berbangsa,” kata
wanita kelahiran Jakarta, 11 Mei 1958 ini.
Selain
itu, istri dari H Tonny SE ini juga aktif di organisasi IW-MDGS (Indonesian Woman
Millenium Development Goals). Sebuah organisasi yang bergerak dalam
pemberdayaan perempuan. Terutama dalam hal pembelaan hak dan harkat martabat
perempuan.
Di
organisasi ini Meidianan Fauzia Datuk adalah Ketua Korcab Wilayah DKI Jakarta.
Sebagai perempuan yang senaniasa kehadirannya dibutuhkan. Meidiana Fauzia Datuk
sebagai perempuan ini mengingatkan, khususnya kepada seluruh perempuan
Indonesia untuk bisa membangun diri. Memperkaya wawasan, mengembangkan kemampuan
diri dalam segala hal.
“Sebagai
perempuan selayaknya tidak hanya menguasai bidang pendidikan, tetapi juga hal-hal
lain seperti kesehatan, ketenagakerjaan, seni dan sosial budaya, hukum dan HAM,
teknologi, Perindustrian, lingkungan hidup, ekonomi dan sumber daya manusia,”
ujar Ibunda dari Muhammad Kusuma Sejati (22).
Perempuan
juga harus menguasai sektor ketenagakerjaan. Mengingat saat ini mayoritas tenaga kerja didominasi kaum
perempuan, hingga 75 persen. Terutama perempuan yang bekerja ke luar negeri. Melalui
kegiatan sebagai tenaga kerja wanita.
“Namun
tingginya tenaga kerja wanita keluar negeri, tidak dibarengi tingginya
perlindungan harkat dan martabat kepada perempuan itu sendiri.” Kata Meidiana
Fauzia Datuk yang sangat menyayangkan sikap pemerintah yang tidak terlalu
memperhatikan hal perlindungan, pembelaan hak, harkat dan martabat tenaga kerja
perempuan.
Terbukti,
masih banyaknya permasalahan ketenaga kerjaan di luar negeri yang justru
mengakibatkan masalah kepada perempuan itu sendiri, seperti meningkatnya
tindakan asusila, perbuatan tidak menyenangkan, pembayaran hak yang diabaikan, bahkan
pelecehan seksual.
Perlakuan-perlakuan
yang tidak bertanggung jawab, yang banyak di alami kaum perempuan, yang setiap
harinya semakin meningkat. Bahkan hingga penghilangan nyawa. Baik itu secara tindakan
kriminal atau pidana maupun secara hukum. Mengingat tidak sedikit tenaga kerja
perempuan yang mengalami hukuman mati di negeri orang.
Namun
demikian, meski banyak kaum hawa yang mendapat perlakukan dirugikan bukan saja merugikan perempuan itu sendiri,
tetapi juga berimbas kepada keluarganya. Seperti anak maupun sanak familiy,
akan tetapi tidak banyak perempuan yang memperjuangkan hak dan martabat
perempuan, yang mendapat musibah atau mendapat perlakuan seperti ini.
Atas
dasar itulah, Meidiana Fauzia Datuk hadir dan tampil sebagai sosok perempuan
yang betul-betul konsen dan peduli terhadap nasib, hak, harkat dan martabat perempuan.
Bukan saja hanya sebagai figur seorang ibu, tetapi lebih kepada mahluk sosial
dan mahluk Tuhan yang juga harus diperhitungkan keberadaannya.
Sebagai
perempuan dan mewakili perempuan seluruh Indonesia, Meidiana Fauzia bermaksud membenahi
dan turut serta meningkatkan harkat martabat perempuan, melalui kiprahnya dan
juga kegiatannya di berbagai ormas tersebut.
Untuk
lebih mengembangkan kiprahnya tersebut, Meidiana pun tidak hanya aktif di tiga
Ormas itu, tetapi juga kini ia berperan aktif dengan menjadi caleg (calon
Legislatif) untuk DPR RI dari Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI)
pimpinan Sutiyoso, untuk daerah pemilihan (dapil) Tegal dan Brebes.
Sebagai
perempuan Indonesia, mewakili kaum perempuan di seluruh Indonesia, Meidiana
Fauzia Datuk meminta kepada pemerintah untuk meningkatkan sistem pengontrolan
(controling system) terhadap keselamatan dan pembelaan ketenagakerjaan
perempuan baik di pusat maupun di daerah bahkan di luar negeri terkait tenaga
kerja wanita, terlebih tenaga kerja kontrak
Mengingat,
tenaga kerja perempuan seringkali berada dipihak yang dirugikan. Sehingga semakin
memperburuk keadaan perempuan. Akibat tidak dihargai, dilecehkan bahkan tidak
dibayarkan hak-haknya hingga pemutusan kerja sepihak.
Menyoroti
hal ini, Meidiana Fauzia Datuk meminta semua pihak terutama pemerintah pusat
untuk lebih memperhatikan dan konsen terhadap nasib tenaga kerja, khususnya
tenaga kerja perempuan.
“Agar
tidak ada lagi perempuan Indonesia yang teraniaya, dilecehkan, didzolimi,”
tegas Meidiana Fauzia Datuk.
Sebagai
sosok perempuan, Meidiana siap memperjuangkan hak-hak perempuan untuk lebih
besar mendapat perhatian dan perlindungan bagi kaum perempuan yang mengalami
hal ini. Termasuk pemutuan hubungan kerja atau PHK.
Terkait
PHK, Meidiana menghimbau, hendaknya perusahaan agar tidak melakukan pemutusan
hubungan kerja secara sewenang-wenang dan sepihak. Atas masalah ini, melalui
ketiga ormas yang digelutinya, Meidiana Fauzia Datuk siap mengupayakan untuk
memediasi dan menjadi penghubung antara pihak perusahaan di dalam maupun di luar
negeri, guna mencari keadilan bagi kaum perempuan yang teraniaya dan terdzolimi.
“Kami
siap melakukan komunikasi, memediasi dalam hal pemutusan kerja. Bila perlu
dilakukan pergantian. Untuk memperkecil tindakan kerugian di kedua belah
pihak,” kata Meidiana
“Hal
itu dilakukan untuk mencari solusi dan keadilan bagi si tenaga kerja, maupun
bagi perusahaan, sehingga tidak terjadi adanya saling dirugikan, karena tidak
sedikit tenaga kerja yang ke luar negeri yang telah berkorban, secara
finansial. Baik itu dengan cara meminjam maupun menjual harta benda yang
dimilikinya.,” tambah Meidiana memaparkan.
“Dari
hari ke hari, kenyataannya semakin banyak terjadinya kekerasan, terutama
menimpa kaum perempuan. Sehingga tidak sedikit yang terdzolimi, itu sebab saya
secara pribadi maupun secara organisasi, kami mohon kepada pemerintah pusat
untuk lebih meningkatkan mengontrol terhadap ditariknya tenaga kerja lebih
banyak,” ulas Meidiana Fauzia Datuk kepada www.8Globalita.com
link www.8Globalita.blogspot.com belum lama ini di rumahnya di kawasan Salemba
Jakarta Pusat, Sabtu, (28/12/2013)
Menurut
Meidiana Fauzia Datuk yang konsen menjadi pemerhati kaum perempuan ini, bahwa
seharusnya pemerintah melakukan pengontrolan terhadap kinerja dan kelangsungan
pekerja dimana para tenaga kerja tersebut melakukan kegiatannya di sebuah
perusahaan, baik di luar negeri maupun dalam negeri.
Oleh
sebab itu, jelas Meidiana, sedikitnya dilakukan pengontrolan 3 bulan sekali,
untuk menghindari lepas kontrol antara pihak perusahaan dengan tenaga kerja itu
sendiri.
Meidiana
juga menganjurkan adanya pergantian dalam setiap pekerja yang dikenakan
pemutusan kerja atau PHK. Ditangani dengan baik sehingga tidak merugikan pihak
tenaga kerja maupun perusahaan itu sendiri. Guna menghindari timbulnya
permasalahan baru.
“Saya
mewakili perempuan seluruh Indonesia meminta kepada pemerintah pusat maupun
daerah, untuk lebih menghargai dan menghormati perempuan. Harkat dan martabat
perempuan.” tegas Meidiana.
LP2TRI
ini melakukan kegiatannya dengan memantau situasi dan kondisi permasalahan
maupun kejadian-kejadian yang timbul. Sebagai wujud merekatkan diri kepada
masyarakat, LP2TRI aktif dalam rangka memberdayakan pemuda dan remaja. Salah
satu kegiatan dilakukan yaitu Gelar Tinju Untuk Pemuda dan Remaja dalam mencari
bibit-bibit petinju, dengan memperebutkan sabuk emas dari FBB (Front Betawi
Bersatu)
Selain
itu Midiana Fauzia Datuk ini juga dipercaya sebagai Komando Wilayah Jakarta Pusat
, FBB. FBB merupakan organisasi masyarakat yang bergerak di bidang pemerhati
dan pendukung gerakan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah Jakarta
Pusat, dalam upaya menegakkan keadilan ekonomi.
Mempersatukan
persepsi dan misi masyarakat dalam peningkatan taraf hidup ke arah lebih baik,
terutama untuk kalangan pedagang, baik pedagang kaki lima (PKL) maupun
kios-kios kecil, sopir, baik sopir angkot maupun sopir taksi, dan kendaraan
umum lainnya, seperti sopir bajaj, serta banyak sekali yang notabene mencari
nafkah dengan menjadi pedagang yang terdata hampir sekitar 75 persen di bawah
garis kemiskinan.
Melalui
FBB, Meidiana Fauzia Datuk, akan terus melakukan gerakan dan menggalang
masyarakat untuk menata Indonesia khususnya Jakarta ke arah lebih baik, lebih
manusiawi dan lebih bertanggung jawab. Sehingga tidak ada lagi PKL atau
pedagang kecil yang diusir-usir maupun dimatikan ladang pencahariannya.
“Melalui
FBB, saya siap mendukung para pedagang kecil maupun PKL serta para sopir
angkutan umum, yang sering diperlakukan tidak manusiawi oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab, demi menata Jakarta, khususnya. Di seluruh Indonesia,
umumnya,” ungkap Meidiana Fauzia Datuk yang juga Ketua Korcab dan Korwil ,
IWMDGS (Indonesia Woman Millenium Development Goals) untuk Jakarta Pusat, DKI. (Lrd. Khalits)