I BERANDA I NASIONAL I INTERNASIONAL I METROPOLITAN I POLHUKAM I SOSDIKBUD I EKOBIS I SLERA I OLAHRAGA I NEWSTV I

Jumat, 03 Januari 2014

Politik/Jumat-3-January-2014/23:32-wib/Meidiana Konsen Terhadap Pembelaan Hak dan Kemajuan Wanita


Politik | Jumat, 3 January 2014
Meidiana Konsen Terhadap Pembelaan Hak dan Kemajuan Wanita
Penulis : Lrd. Khalits

 8Globalita-Jakarta, Meidiana Fauzia Datuk, adalah sosok wanita tangguh yang siap membela hak dan kemajuan perempuan Indonesia. Sebagai wanita Indonesia Meidiana mengaku miris terhadap kemelut yang banyak dialami perempuan Indonesia akhir-akhir ini.

Mulai dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pelecehan seksual, keterbelakangan, hingga perdagangan perempuan. Itu sebab, Mediana hadir dan tampil untuk membela hak-hak perempuan dan mengangkat harkat martabat perempuan.

Mengingat perempuan seringkali hanya di jadikan objek oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, hanya untuk kepentingan sendiri. Demi membela hak dan martabat perempuan, Meidiana aktif di berbagai organisasi masyarakat (ormas) dan kegiatan yang terkait perempuan untuk merealisasaikan semua mimpinya membangun perempuan yang kuat, mandiri dan menjunjung tinggi harga dirinya.

Terkait hal itu dan untuk memudahkan dirinya dalam mengkases hubungan baik dengan berbagai pihak maupun dalam bersosialisasi dengan seluruh perempuan-perempuan Indonesia, Meidiana rela mengorbankan seluruh waktu dan kemampuannya.

Untuk itu ia membuka link agar bisa berkomunikasi dengan seluruh perempuan di tanah air – Indonesia. Baik yang bermasalah maupun yang ingin turut mendukung dirinya dalam hal kemajuan dan pemberdayaan perempuan
“Saya siap membela perempuan-perempuan yang dirundung kemelut atau musibah terkait harkat dan martabatnya sebagai perempuan dimana pun berada,” ujar yang memiliki nama lengkap Meidiana Fauzia Datuk.

Guna memudahkan akses itu, Meidiana Fauzia Datuk yang bertempat tinggal di kawasan Salemba - Jakarta Pusat. Aktif di berbagai kegiatan dan ormas, diantaranya, di Organisasi Masyarakat (Ormas) LP2TRI, FBB, dan IWMGS.

LP2TRI (Lembaga Pemantau Penyelenggara Triaspolitika), sebuah organisasi masyarakat yang bergerak di dalam Penyelenggara Acara dan Pendidikan Intelejen.

Di ormas yang dimotori Eddy Mawardi  SH, selaku Ketua Umum. Meidiana Fauzia Datuk sebagai Tim 9 DKI, juga merupakan penggagas dan bertindak menggalang masyarakat untuk turut serta membangun kemajuan dan pembelaan terhadap hak-hak perempuan seluruh Indonesia.

Meidiana Fauzia Datuk juga aktif di Ormas FBB (Front Betawi Bersatu), yang dimotori 
KH Amirullah selaku presiden FBB, yaitu sebuah organisasi masyarakat yang konsen terhadap kebebasan hak masyarakat untuk berserikat dan berkumpul.

Membina persatuan dan kesatuan, dilandasi jiwa nasionalisme sebagai warga negara yang berdaulat, berjiwa Pancasila. Membela kedaulatan negara dan mempertahankan rasa persatuan dan kebersamaan demi kelangsungan hidup masyarakat dan negara di bawah bendera Merah Putih.

Sebagai ormas yang berdiri di tengah-tengah warga Betawi, FBB mempunyai tugas dan fungsi membela dan mempertahankan keamanan warga masyarakat, bangsa dan negara dari segala macam bentuk ancaman, dari luar maupun dari dalam yang dapat memecah belah masyarakat dan bangsa, melalui suku dan agama (SARA), di wilayah Jakarta, khususnya Jakarta Pusat, umunya seluruh Indonesia.

Dalam hal mempertahankan dan membela negara dan bangsa, dari ancaman yang dapat melunturkan dan memudarkan rasa nasionalisme dan rasa kebangsaan. FBB bekerjasama dengan pemerintah untuk turut mempertahankan keadaan wilayah Jakarta dan negara untuk tetap aman, tertib, nyaman dan kondusif.

FBB turut serta membantu pemerintah untuk membina hubungan baik dengan ormas dan organisasi lain yang ada di tanah air. Sebagai ormas nasional, FBB siap untuk mengingatkan ormas-ormas lain yang melanggar aturan atau yang dapat memecah belah masyarakat bangsa dan negara.

Terkait hal ini, FBB turut serta menggalang massa untuk siap bertanggung jawab apabila melanggar aturan dan hukum yang berlaku di negara ini, dan siap untuk diproses sesuai peraturan dan perundangan-undangan yang benar dan bertanggung jawab demi kesatuan dan persatuan serta demi kedauatan bangsa dan negara

FBB turut serta dalam pengamanan negara, khususnya di wilayah Jakarta, pada menjelang tutup tahun 2013,  perayaan natal, dan malam pergantian Tahun, di malam tahun baru 2014 beberapa waktu lalu.

Selain itu FBB juga siap turut serta dalam pengamanan situasi dan kondisi negara menjelang pemilu pada 9 April 2014 mendatang. FBB berperan aktif dalam hal keamanan wilayah Jakarta sebagai poros Ibukota negara, dan wilayah NKRI. Untuk kegiatan keamanan, FBB bekerjasama dengan Mabes Polri, TNI turut serta melakukan Patroli diseputar wilayah se-JABODETABEK, khususnya wilayah Jakarta Pusat yang berada dalam komando Meidiana.

Maka itu Meidiana melalui FBB, menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk menyatukan hati dan pikiran demi menciptakan suasana aman, tertib dan nyaman serta kondusif di wilayah masing-masing  demi bangsa, negara dan agama.

“Mari kita satukan hati dan pikiran demi keamanan, ketertiban dan kenyamanan dilingkungan sendiri, kita pertahanan kerukunan beragama dan berbangsa,” kata wanita kelahiran Jakarta, 11 Mei 1958 ini.

Selain itu, istri dari H Tonny SE ini juga aktif di organisasi IW-MDGS (Indonesian Woman Millenium Development Goals). Sebuah organisasi yang bergerak dalam pemberdayaan perempuan. Terutama dalam hal pembelaan hak dan harkat martabat perempuan.

Di organisasi ini Meidianan Fauzia Datuk adalah Ketua Korcab Wilayah DKI Jakarta. Sebagai perempuan yang senaniasa kehadirannya dibutuhkan. Meidiana Fauzia Datuk sebagai perempuan ini mengingatkan, khususnya kepada seluruh perempuan Indonesia untuk bisa membangun diri. Memperkaya wawasan, mengembangkan kemampuan diri dalam segala hal.

“Sebagai perempuan selayaknya tidak hanya menguasai bidang pendidikan, tetapi juga hal-hal lain seperti kesehatan, ketenagakerjaan, seni dan sosial budaya, hukum dan HAM, teknologi, Perindustrian, lingkungan hidup, ekonomi dan sumber daya manusia,” ujar Ibunda dari Muhammad Kusuma Sejati (22).

Perempuan juga harus menguasai sektor ketenagakerjaan. Mengingat saat  ini mayoritas tenaga kerja didominasi kaum perempuan, hingga 75 persen. Terutama perempuan yang bekerja ke luar negeri. Melalui kegiatan sebagai tenaga kerja wanita.

“Namun tingginya tenaga kerja wanita keluar negeri, tidak dibarengi tingginya perlindungan harkat dan martabat kepada perempuan itu sendiri.” Kata Meidiana Fauzia Datuk yang sangat menyayangkan sikap pemerintah yang tidak terlalu memperhatikan hal perlindungan, pembelaan hak, harkat dan martabat tenaga kerja perempuan.

Terbukti, masih banyaknya permasalahan ketenaga kerjaan di luar negeri yang justru mengakibatkan masalah kepada perempuan itu sendiri, seperti meningkatnya tindakan asusila, perbuatan tidak menyenangkan, pembayaran hak yang diabaikan, bahkan pelecehan seksual.

Perlakuan-perlakuan yang tidak bertanggung jawab, yang banyak di alami kaum perempuan, yang setiap harinya semakin meningkat. Bahkan hingga penghilangan nyawa. Baik itu secara tindakan kriminal atau pidana maupun secara hukum. Mengingat tidak sedikit tenaga kerja perempuan yang mengalami hukuman mati di negeri orang.

Namun demikian, meski banyak kaum hawa yang mendapat perlakukan dirugikan  bukan saja merugikan perempuan itu sendiri, tetapi juga berimbas kepada keluarganya. Seperti anak maupun sanak familiy, akan tetapi tidak banyak perempuan yang memperjuangkan hak dan martabat perempuan, yang mendapat musibah atau mendapat perlakuan seperti ini.

Atas dasar itulah, Meidiana Fauzia Datuk hadir dan tampil sebagai sosok perempuan yang betul-betul konsen dan peduli terhadap nasib, hak, harkat dan martabat perempuan. Bukan saja hanya sebagai figur seorang ibu, tetapi lebih kepada mahluk sosial dan mahluk Tuhan yang juga harus diperhitungkan keberadaannya.

Sebagai perempuan dan mewakili perempuan seluruh Indonesia, Meidiana Fauzia bermaksud membenahi dan turut serta meningkatkan harkat martabat perempuan, melalui kiprahnya dan juga kegiatannya di berbagai ormas tersebut.

Untuk lebih mengembangkan kiprahnya tersebut, Meidiana pun tidak hanya aktif di tiga Ormas itu, tetapi juga kini ia berperan aktif dengan menjadi caleg (calon Legislatif) untuk DPR RI dari Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) pimpinan Sutiyoso, untuk daerah pemilihan (dapil) Tegal dan Brebes.

Sebagai perempuan Indonesia, mewakili kaum perempuan di seluruh Indonesia, Meidiana Fauzia Datuk meminta kepada pemerintah untuk meningkatkan sistem pengontrolan (controling system) terhadap keselamatan dan pembelaan ketenagakerjaan perempuan baik di pusat maupun di daerah bahkan di luar negeri terkait tenaga kerja wanita, terlebih tenaga kerja kontrak

Mengingat, tenaga kerja perempuan seringkali berada dipihak yang dirugikan. Sehingga semakin memperburuk keadaan perempuan. Akibat tidak dihargai, dilecehkan bahkan tidak dibayarkan hak-haknya hingga pemutusan kerja sepihak.

Menyoroti hal ini, Meidiana Fauzia Datuk meminta semua pihak terutama pemerintah pusat untuk lebih memperhatikan dan konsen terhadap nasib tenaga kerja, khususnya tenaga kerja perempuan.

“Agar tidak ada lagi perempuan Indonesia yang teraniaya, dilecehkan, didzolimi,” tegas Meidiana Fauzia Datuk.

Sebagai sosok perempuan, Meidiana siap memperjuangkan hak-hak perempuan untuk lebih besar mendapat perhatian dan perlindungan bagi kaum perempuan yang mengalami hal ini. Termasuk pemutuan hubungan kerja atau PHK.

Terkait PHK, Meidiana menghimbau, hendaknya perusahaan agar tidak melakukan pemutusan hubungan kerja secara sewenang-wenang dan sepihak. Atas masalah ini, melalui ketiga ormas yang digelutinya, Meidiana Fauzia Datuk siap mengupayakan untuk memediasi dan menjadi penghubung antara pihak perusahaan di dalam maupun di luar negeri, guna mencari keadilan bagi kaum perempuan yang teraniaya dan terdzolimi.

“Kami siap melakukan komunikasi, memediasi dalam hal pemutusan kerja. Bila perlu dilakukan pergantian. Untuk memperkecil tindakan kerugian di kedua belah pihak,” kata Meidiana

“Hal itu dilakukan untuk mencari solusi dan keadilan bagi si tenaga kerja, maupun bagi perusahaan, sehingga tidak terjadi adanya saling dirugikan, karena tidak sedikit tenaga kerja yang ke luar negeri yang telah berkorban, secara finansial. Baik itu dengan cara meminjam maupun menjual harta benda yang dimilikinya.,” tambah Meidiana memaparkan.


“Dari hari ke hari, kenyataannya semakin banyak terjadinya kekerasan, terutama menimpa kaum perempuan. Sehingga tidak sedikit yang terdzolimi, itu sebab saya secara pribadi maupun secara organisasi, kami mohon kepada pemerintah pusat untuk lebih meningkatkan mengontrol terhadap ditariknya tenaga kerja lebih banyak,” ulas Meidiana Fauzia Datuk kepada www.8Globalita.com link www.8Globalita.blogspot.com  belum lama ini di rumahnya di kawasan Salemba Jakarta Pusat, Sabtu, (28/12/2013)

Menurut Meidiana Fauzia Datuk yang konsen menjadi pemerhati kaum perempuan ini, bahwa seharusnya pemerintah melakukan pengontrolan terhadap kinerja dan kelangsungan pekerja dimana para tenaga kerja tersebut melakukan kegiatannya di sebuah perusahaan, baik di luar negeri maupun dalam negeri.

Oleh sebab itu, jelas Meidiana, sedikitnya dilakukan pengontrolan 3 bulan sekali, untuk menghindari lepas kontrol antara pihak perusahaan dengan tenaga kerja itu sendiri.

Meidiana juga menganjurkan adanya pergantian dalam setiap pekerja yang dikenakan pemutusan kerja atau PHK. Ditangani dengan baik sehingga tidak merugikan pihak tenaga kerja maupun perusahaan itu sendiri. Guna menghindari timbulnya permasalahan baru.

“Saya mewakili perempuan seluruh Indonesia meminta kepada pemerintah pusat maupun daerah, untuk lebih menghargai dan menghormati perempuan. Harkat dan martabat perempuan.” tegas Meidiana.

LP2TRI ini melakukan kegiatannya dengan memantau situasi dan kondisi permasalahan maupun kejadian-kejadian yang timbul. Sebagai wujud merekatkan diri kepada masyarakat, LP2TRI aktif dalam rangka memberdayakan pemuda dan remaja. Salah satu kegiatan dilakukan yaitu Gelar Tinju Untuk Pemuda dan Remaja dalam mencari bibit-bibit petinju, dengan memperebutkan sabuk emas dari FBB (Front Betawi Bersatu)

Selain itu Midiana Fauzia Datuk ini juga dipercaya sebagai Komando Wilayah Jakarta Pusat , FBB. FBB merupakan organisasi masyarakat yang bergerak di bidang pemerhati dan pendukung gerakan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah Jakarta Pusat, dalam upaya menegakkan keadilan ekonomi.

Mempersatukan persepsi dan misi masyarakat dalam peningkatan taraf hidup ke arah lebih baik, terutama untuk kalangan pedagang, baik pedagang kaki lima (PKL) maupun kios-kios kecil, sopir, baik sopir angkot maupun sopir taksi, dan kendaraan umum lainnya, seperti sopir bajaj, serta banyak sekali yang notabene mencari nafkah dengan menjadi pedagang yang terdata hampir sekitar 75 persen di bawah garis kemiskinan.

Melalui FBB, Meidiana Fauzia Datuk, akan terus melakukan gerakan dan menggalang masyarakat untuk menata Indonesia khususnya Jakarta ke arah lebih baik, lebih manusiawi dan lebih bertanggung jawab. Sehingga tidak ada lagi PKL atau pedagang kecil yang diusir-usir maupun dimatikan ladang pencahariannya.

“Melalui FBB, saya siap mendukung para pedagang kecil maupun PKL serta para sopir angkutan umum, yang sering diperlakukan tidak manusiawi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, demi menata Jakarta, khususnya. Di seluruh Indonesia, umumnya,” ungkap Meidiana Fauzia Datuk yang juga Ketua Korcab dan Korwil , IWMDGS (Indonesia Woman Millenium Development Goals) untuk Jakarta Pusat, DKI. (Lrd. Khalits)