I BERANDA I NASIONAL I INTERNASIONAL I METROPOLITAN I POLHUKAM I SOSDIKBUD I EKOBIS I SLERA I OLAHRAGA I NEWSTV I

Senin, 28 April 2014

Film/Senin-28-April-2014/21:35-wib/Film Guardian Habiskan 20 Mobil


Senin, 28 April 2014 : 21 : 35 WIB
Kategori   : Film
Penulis     : Lrd Khalits

Film Guardian Habiskan 20 Mobil

 8Globalita – Jakarta, Saat ini industri perfilman Indonesia sedang berkembang dengan pesat, terbukti dengan suskesnya beberapa film yang berhasil mendobrak pasar internasional. Skylar Pictures, salah satu rumah produksi yang telah berkomitmen sejak lama untuk membawa perfilman indonesia  ke pasar internasional, segera merilis salah satu film terbarunya, Guardian, sebuah film drama aksi yang akan membuat adrenalin anda terpacu.

Disutradarai oleh Helfi kardit, Guardian berkisah tentang seorang ibu dan anak perempuannya yang berusaha melarikan diri dari kejaran dua kelompok misterius yang memburu nyawa mereka. Tidak tanggung-tanggung, film ini akan menampilkan aksi salah seorang aktris Hollywood, Sarah Carter. Carter yang dikenal melalui serial televisi Falling Skies ini juga pernah membintangi sejumlah layar lebar seperti Final Destination 2, Dead or Alive dan The Vow. Carter akan beradu akting dengan sejumlah aktor dan aktris Indonesia diantaranya Dominique Diyose, Bellinda Camesi, Tio Pakusadewo, Nino Fernandez, Kimmy Jayanti, Ganindra Bimo, Claudia Soraya dan Naomi Zaskia.

Penuh dengan kebut-kebutan di jalan-jalan utama Jakarta, tembak-tembakan, perkelahian sengit dan berbagai ledakan, Guardian mengusung tema perlindungan seorang ibu kepada anaknya. Menjadikan film ini sebuah drama yang tragis dengan aksi laga ekstrem.

Menurut Executive Produser Guardian Sarjono Sutrisno, selama proses produksi film ini telah menghancurkan sekitar 20 mobil, memblokir jalan utama dan meledakkan sebuah rumah.

Semua ini demi mendapatkan shoot yang meyakinkan. Tak hanya itu, untuk menyempurnakannya, CGI pun dikerjakan oleh Eric Kawilarang, salah satu anggota dari tim CGI film-film box office Hollywood seperti Hulk, Superman Return, dan Life of Pi. Penonton dapat menyaksikan Jakarta yang sudah memiliki monorail dalam film ini.

Februari lalu, film ini turut serta dalam Europe Film Market, sebuah bagian dari perhelatan film akbar Berlinale 2014 yang digelar di Berlin, Jerman. Rencananya Guardian akan dirilis secara internasional, dengan pendistribusian ditangani oleh Birch Tree Entertainment. Sebuah kabar gembira bagi perfilman nasional.

Beberapa insan pefilman nasional dan internasional pun merespon film ini dengan pisitif. Yan Wijaya, salah satu jurnalis dan kritikus film senior mengatakan Guardian adalah salah satu film super-action Indonesia yang ditunggu tahun ini. Sementara itu Lursak Thavornvanit, CEO United Home Thailand berkata, “One of the most action pack film I’ve ever seen in my life!”.

Tak hanya itu, Guardian juga mendapat respon positif dari Todd Brown, Executive Produser The Raid 2 : Berandal yang mengatakan, “Its production values are very strong and the scope and ambition is undeniable”. Ini membuat Guardian menjadi semakin layak ditonton.

Guardian akan segera dirilis di seluruh bioskop Indonesia pada 30 April 2014 mendatang. Sebuah trailer telah diluncurkan di situs video Youtube. Bersiaplah untuk aksi-aksi paling menengangkan!

Persiapan produksi film Guardian berlangsung sejak tahun lalu, diana para pemain utama diberikan pelatihan bela diri intensif selama lebih kurang 5 bulan. Proses pengambilan gambar dilakukan pada 16 Juni sampai 5 September 2013 setelah para pemainnya dibekali latihan bela diri berupa gabungan dari teknik dasar bela diri karate, aikido, serta krav moga.

Helfi Kardit, sang sutradara, menjelaskan bagaimana dibutuhkan kerja keras untuk menghasilkan film yang bagus. “Kita proses syuting selama 50 hari. Total pengerjaan mulai dari pre, produksi hingga pasca produksi totalnya 15 bulan,” paparnya.

Salah satu adegan terpenting film ini adalah car-crashing yang dibuat dengan sangat serius. Adegan kebut-kebutan mobil yang berakhir dengan saling tabrak dalam film Guardian menghabiskan 20 mobil. Dari jumlah tersebut 18 mobil diantaranya hancur tidak bisa terpakai lagi.

Film Guardian sudah direncanakan Helfi dan sang Executive Produser, Sarjono Sutrisno, sejak empat tahun silam. Kendala terbesar film ini adalah CGI yang bernuansa Hollywood sehingga cukup sulit direalisasikan di Indonesia.

Sentuhan CGI yang canggih memang diperlukan mengingat film laga ini tak hana menampilkan perkelahian dengan ilmu bela diri melainkan juga adegan fantastik seperti ledakan rumah hingga tabrakan mobil yang dramatis.

Masalah ini terealisasikan dengan datangnya Eric Kawilarang dan timnya yang selama ini menggarap CGI di Los Angeles. Eric kawilarang dan timnya antara lain pernah membesut efek fantasi untuk film Hulk, Superman Returns, hingga Life if Pi.

Bagi Helfi, Sarah Carter adalah sosok yang sangat serius dan menyenangkan di ajak bekerjasama. Demikian dikatakan sang sutradara, Helfi saat ditanya mengapa Guardian harus melibatkan pemain asing atau dari Hollywood.

“Sangat kuatnya korelasi cerita, itu sebab mengapa memasang pemain asing. Jadi bukan asal melibatkan saja,” kata Helfi

Helfi juga berharap Sarah Carter bisa menjadi duta atau representasi insan perfilman bagaimana spirit dan semangat kerja kita dengan segala keterbatasan, tidak menjadi halangan untuk kreatifitas yang maksimal.

Semantara itu, Dominique Diyose, memerankan Sarah, sebagai seorang wanita tangguh. Untuk bisa tampil tangguh ia menjalani latihan fisik sangat ketat dan bertarung dengan bberapa musuh yang cukup seru. berperan dalam film laga dianggap Domi, demikian ia dipanggil, sebagai tantangan.

“Ini sebagai kesempatan mengeksplorasi diri, siapa tahu ada sisi “preman” dalam diri saya,” ujar Domi yang tak keberatan mendapatkan luka lecet dan lebam-lebam selama syuting.

“Kalau nggak ada luka ya fake dan gregetnya malah nggak dapet,” tegasnya.

 Totalitas Sarah Carter yang memerankan tokoh Paquita dalam film Guardian membuatnya tampil sangar. Namun juga tak melupakan detail penting seperti dialog. Sarah juga tidak pelit mengacungkan jempol bagi rekan kerjanya selama di Indonesia.

“Saya memuji kepribadian Helfi yang sangat tahu kelebihan dari para crewnya sehingga menghasilkan gambar yang bagus. Saya merasa beruntung dapat disutradarai dirinya (Helfi) walau saya sudah sering di-direct oleh sutradara Hollywood. Walau saya punya kendala bahasa, tapi ini menjadi pengalaman sangat berharga bisa bermain bersama Dominique dan Belinda,” papar Sarah yang menyukai soto ayam ini.

Aktris cilik Belinda Camesi, berperan sebagai Marsya ini sempat malang melintang di layar televisi dalam drama fantasi anak Euis dan Kambingnya, kini sudah remaja. Gadis cantik yang sempat berperan dalam film Laskar Cilik (2010) ini sekarang sudah genap 16 tahun. Di film Guardian ini, berpean sebagai Marsya, remaja yang dilatih bela diri oleh ibunya. Gadis indo ini merasa tertantang untuk tampil dalam film action meski harus berlatih fisik yang cukup keras selam tiga bulan lebih.

“Seru banget karena sebelum syuting dimulai itu, kita tiga bulan dilatih fisik. Latihan sit-up dan push-up itu bisa tiga sampai 4 jam sehari,” kata Belinda.

Kadang ia harus sit-up dan pus-up hingga 150 kali setiap latihan. Jika tak sanggup, ia harus membayar sisanya pada esok harinya. Tak heran badan Belinda kerap memar di sana sini selama masa pelatihan tersebut. Tapi aktris remaja ini justru menikmatinya. “Seru sih,” jawabnya dengan nada ceria.  

Setelah terbunuhnya Wisnu di rumahnya, Sarah (Dominique Agisca Diyose) Istrinya, berusaha mengajarkan ilmu bela diri kepada anak perempuan mereka, Marsya (Belinda Camesi), yang sebenarnya sangat tidak menyukai ilmu bela diri. Hingga suatu saat, Paquita (Sarah Carter) dan kelompoknya memburu mereka.

Sarah yang meminta bantuan Kapten Roy (Nino Fernandez) sahabat Wisnu di Kepolisian belakangan mengetahui ternyata juga diburu oleh anak buah Oscar (Tio Pakusadewo). Adegan-adegan yang memicu adrenalin pun terjadi. Dari kebut-kebutan di jalan-jalan utama Jakarta, tembak-tembakan, sampai pertarungan sengit antara Sarah dan Marsya dengan para pengejarnya.

Apa sebenarnya yang melatari perburuan mereka dan siapakah sebenarnya orang-orang yang mengejar mereka? Saksikan filmnya yang segera tayang di Bioskop-bioskop kesayangan Anda pada 30 April mendatang. (8Globalita / Lrd Khalits)